"Semangat, memiliki ambisi kuat tidak mudah menyerah untuk bertemu dengan cinta pertama" itu lah motto Seungwan seorang siswi yang tidak menjabat apa - apa, sekolah yang berpindah - pindah membuat ia menjadi pribadi yang kuat, meski ia tidak pandai...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minhyun Hwang, Name tag yang tertera di Jas biru nya.
"Minhyuna! Cepatlah! Kenapa kau lama sekali! kau ingin aku bertemu dengan penjaga sekolah itu lagi kumohon jangan buat aku sulit hari ini keriputku sudah banyak bermunculan," Omel Imo pada Minhyun.
"Arraseyo, hari ini kau tampak cantik imo..." Pujinya pada Imo yang sangat kesal dengan ke leletan Minhyun.
"Aigo, kepala ku hampir saja akan pecah dengan memanggil mu." Ucapnya seraya masuk ke dalam mobil.
"Lalu bangaimana dengan kuping ku, ku rasa kuping ini akan lebih dulu meledak." Adu remaja dengan earphone mengantung di lehernya.
"Ada angin apa kau bangun pagi sekali." Sapa minhyun pada pria yang duduk disampingnya.
Pria yang ada disamping Minhyun melambaikan tangannya agar Minhyun mendekatinya.
Alunan suara dari kerongkongan mengalun di halte bus, remaja dengan headseat di kupingnya dan gitar di tangan kanan ini terus saja bersenandung sembari menunggu bus datang menghampirinya.
Sesekali ia melihat arloji yang terpasang di tangan kirinya itu bus datang tepat jam 8 pagi ini sudah pukul 07.35.
Dilihat kembali arlojinya tapi dengan tatapan cemas.
"Kemana dia? Selalu saja seperti ini." Gumamnya.
Lirik kanan - kiri dia tak menemukan siapapun hanya beberapa penumpang yang akan naik berada di samping kanan - kirinya. Remaja yang senang bersenandung ini masih terus menatap arloji hingga bus datang tepat di arah jam 12.
"Lagi - lagi seperti ini" Gumamnya kesal. Ia langsung menuju tangga bus sambil berhitung
"Hana, dul, set, net, da..." Hitungannya terhenti mendengar seorang wanita yang tengah meneriaki bus dan memanggil namanya.
"Tunggu! Tunggu dulu! bus! Hoshi..!"
Remaja yang membawa gitar di tangan kanan nya pun tersenyum dan menyuruh pak supir untuk menunggu sebentar.