Pintu kayu yang dilapisi cat berwarna putih pudar terbuka menampaki seorang lelaki yang tengah asik memandang sebuah poster yang dipajang di dinding kamarnya. Poster dengan wajah seorang pria tua yang tersenyum lebar.
"Kau sedang apa?"
Lamunannya kini buyar mendegar seseorang dibalik pintu. Ia terperanjat terduduk seketika melihat siapa yang masuk kedalam kamarnya. "Eomma...." Lirihnya
Wanita dengan rambut yang di cepol masih mengunakan pakaian kantornya menghampiri seorang yang memanggilnya. Ia menarik nafas dan mulai medekat ke tempat tidur bergambar kartun itu.
"Kau sedang apa Wui Bong?" Tanya nya dingin
Anak ini terlihat ketakutan melihat seseorang yang ia panggil ibu itu. "aku sedang..."
"apa kau tidak belajar?" Tanyanya
"Aku..."
"Aku harap kau menyelesaikan permasalahan mu karna tahun ini kau harus bisa mausk ke universitas, kau tidak mau mempermalukan ibukan..." Katanya Sembari mengusap rambut anaknya itu dan berlalu pergi keluar dari kamarnya.
Wui Bong hanya bisa menahan nafasnya saat ibunya masuk kedalam kamar ia hanya bisa mentap ibunya dengan rasa takut. Wui Bong mengerti apa yang dimaksud dengan ibunya ia melempar bantal ke poster berwajah tersenyum itu.
Pukul 11.30 am
"Kau tau apa yang paling aku benci...?" Satu orang anak yang tengah di rundung oleh Wui Bong ini terlihat pasrah dengan perilaku Wui bong padanya. "Aku membenci tidak diakui aku membenci kata – kata dingin dan kau malah membawakan aku sup dingin Hah!"
"Aku mi..minta maaf tidak ada sup yang hangat dijam segini." Jawabnya dengan suara yang bergemetar ketakutan.
Wui bong yang terlihat kesal menampar dan mengankat kerah baju siswa laki – laki kurus itu. "Kenapa kau tidak beli!!!!! Hah... " Teriaknya
"Apa kau gila, apa yang kau lakukan?" Seru seorang siswi berlari menghentikan apa yang dilakukan oleh Wui Bong
"Neo..." lirih Wui Bong
"Seungwana..." Hoshi mengejar Seungwan ia malah melihat Seungwan sedang menghentikan apa yang dilakukan oleh Wui Bong.
"Cih! Kau mau ikut campur hah perempuan." Decak Wui Bong pada Seungwan sembari melemparkan tubuh siswa itu.
Seungwan yang melihat dengan mata kepalanya sendiri terkejut dengan perlakuan Wui Bong pada siswa laki – laki itu, Seungwan pun menghampirinya "Hei kau tidak apa – apa?"Tanya Seungwan
Wui Bong yang tak suka melihat Seungwan mendekati mangsanya itu kini mendekati Seungwan "Jangan ikut campur baboya..."
Hoshi tak berdiam diri dia melihat Wui Bong dengan tatapan yang menakutkan pada Suengwan yang berusaha meraih tubuh Seungwan namun Hoshi meraih tangannya lebih dulu "Aihsss neo apa yang kau lakukan dia hanyalah wanita."
Wui Bong menatap Hoshi dengan tatapan membunuh ia menghempaskan tangan Hoshi dengan kasar "Aku tidak pernah membedakan wanita atau pria mereka sama saja." Katanya
Hoshi tak tahan dnegan pernyataan dari Wui Bong ia mengangkat tanganya siap meninju Wui Boong."Hoshiya.. berhenti." Tangan Hoshi di raih oleh Seungwan. " Kau apa yang ada di otak mu itu, kenapa au tidak panaskan saja supnya sendiri, kenapa kau menyuruh orang lain." Teriak Seungwan pada Wui Bong
Wui Bong mulai kesal dengan keadaan sekitarnya "Cerewet!!! Heh Jangan ikut campur urusan orang lain, atau kau ingin mengantikannya?" Sentak Wui bonng tak tahan dengan Seungwan. Seungwan rasanya ingin menimpali ucapan Wui Bong namun untungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEUNGWAN is MINE
Fanfiction"Semangat, memiliki ambisi kuat tidak mudah menyerah untuk bertemu dengan cinta pertama" itu lah motto Seungwan seorang siswi yang tidak menjabat apa - apa, sekolah yang berpindah - pindah membuat ia menjadi pribadi yang kuat, meski ia tidak pandai...