Seragam yang dipakai Minhyun basah karena Wui bong menyiram air seember padanya. Saat ia melangkah mencari jalan untuk berganti pakaian, ia ypsangat waspada pada sekelilingnya, karena para siswi yang menyukai minhyun bisa saja melihat dan mengejarnya.
Ia dengan hati-hati melangkah. Saat dirasa aman Minhyun pun berjalan dikoridor menuju toilet untuk mengganti pakaian.
Tetiba Minhyun mendengar beberapa siswi berjalan menuju tangga. Ia pun berjalan mundur hingga Minhyun menabrak seseorang dibelakangnya, "aduh!" Suara seorang yang tak asing di telinga Minhyun.
Ia refleks berbalik melihat siapa yang ia tabrak, "Neo?"
"Kalau jalan itu maj..." belum selesai bicara Minhyun langsung membungkam mulutnya,"stt jangan membuat gaduh, cepat pergi sebelum seseorang kemari,""Hei! Hwang Minhyun di sini!"
"Seunghwan! Diamlah apa yang kau lakukan!," kata Minhyun panik.
"Kau sepertinya sangat ketakutan menghadapi para bidadarimu itu,"
"Aku tidak ada waktu untuk meladeni mu, cepat pergi,"
Tak menghiraukan perkataan Minhyun, Seunghwan malah fokus pada baju Minhyun yang basah, "bajumu kenapa?""Bukan urusanmu, cepat per...", seunghwan menarik tangan minhyun saat seunghwan diusir dengan ketus.
"Kau harus ganti baju, nanti kau masuk angin!" Seunghwan membuka tasnya meraih jaket lalu
diberikan pada Minhyun, "tutupi kepalamu dengan itu,"
"Hah," Minhyun kebingungan dengan sikap seunghwan padanya."Cepat aku akan membawamu ke tempat yang aman,"
Seunghwan pun melemparkan jaket ke atas kepala Minhyun."Ayok, kita tak ada waktu lagi!" Ia langsung menarik tangan Minhyun berlari ditengah beberapa siswa yang heran dengan mereka.
Minhyun tidak tahu seunghwan membawanya kemana hingga ia berhenti tepat didepan sebuah pintu. Seunghwan membuka jaket yang menutupi kepala Minhyun, kau ganti baju di tempat ini saja.
"UKS?"
Seunghwan mendekati ke pot bunga dan meraih kunci di sana "Ayok masuk!" Setelah pintu terbuka
Minhyun pun masuk ke dalam ruangan UKS, di sana tidak terlihat ada siapapun, "bagaimana kau bisa tahu kunci itu ada di sana,""Biasanya Bu Ilhwa sering menyimpan kuncinya di sini,"
Setelah Seunghwan berhasil membuka pintu UKS, "ayo masuk," pinta seunghwan lalu menutup pintu UKS.Minhyun pun segera masuk, "Aku akan berjaga di dekat pintu," kata Seunghwan.
Minyun pergi ke sebuah tempat tidur yang ada tirainya. Seunghwan yang sadar apa yang dilakukannya mungkin bisa berdampak masalah yang besar jika melihat begitu banyak siswi yang menyukai Hwang Minhyun.
Sembari menunggu seunghwan sedikit bersenandung, "kau kenapa mau membantuku?" Tanya Minhyun. Seketika seunghwan berhenti bersenandung dan membalas pertanyaan Minhyun dengan candaan.
"Aku hanya kasihan padamu terlihat seperti anak ayam yang baru selesai mandi,"
"Aku bukan anak ayam tahu," Seunghwan terkejut dengan pembelaan Minhyun, "aku ini Godzilla," lanjut Minhyun.
Bukan tertawa seunghwan merasa merinding dengan perkataan Minhyun, ia membalikan wajahnya dan tanpa sengaja melihat tubuh Minhyun yang akan menggunakan pakaian olahraga.
Wajah seunghwan sangat merah padam, lalu memalingkan kembali wajahnya. "Ccih pede banget, kau lebih mirip anak ayam yang ketakutan,"
"Memangnya aku sangat mirip dengan anak ayam!" Tiba-tiba suara Minhyun bisa sangat dekat dengan telinga seunghwan.
Seunghwan pun membalikkan badannya dan terkejut Minhyun ada tepat dihadapannya kini. "Perhatikan baik-baik apa aku ini mirip anak ayam? Kau tidak boleh sembarangan bicara,"
Tapi yang terlontar dari mulut seunghwan,"kau kau mirip cicak di dinding," seunghwan tak bisa bernapas ia bisa merasakan detak jantungnya sangat cepat.
Minhyun yang kesal pada Seunghwan menyentil kepala seunghwan, "Aw sakit!" Keluh seunghwan sembari memegang dahinya yang disentil Minhyun.
"Mata mu itu minus ya, ayok kita kembali ke kelas sebelum ada yang tahu, karena aku tidak ingin terlibat dengan dirimu,"
Minhyupun keluar UKS disusul oleh seunghwan yang nampak murung kali ini, "kenapa kau tak mau berurusan denganku, apa aku ini pembawa sial untuk mu?" Kata Seunghwan dengan nada sedih.
Minhyun tidak menoleh ia hanya menjawab, "tidak, karena aku tak mau berurusan dengan seorang wanita seperti dirimu," katanya samasekali tak menoleh pada Seunghwan.
Seunghwan menatap punggung Minhyun lalu mengambil jaketnya yang dibawa cinta pertamany itu. "Aku ambil jaketku," kata Seunghwan sembari berjala dan tanpa ia sadari, sebuah, cicin yang terbuat dari kayu menggelinding ke arah kakinya.
Saat ia mengambil cincin itu dekat kakinya, Minhyun dengan cepat mengambil cicin itu dari tangan Seunghwan. "Ini miliku, aku rasa kita berpisah di sini, karena kelas kita berbeda," tanpa menjelaskan cincin apa itu, Minhyun segera pergi dari hadapan seunghwan.
Ada rasa yang mengganjal dipikirannya, ia merasa ada sesuatu di balik cincin itu sampai Minhyun terburu-buru. Seunghwan juga pergi menuju kelasnya dengan rasa sedih.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEUNGWAN is MINE
Fanfiction"Semangat, memiliki ambisi kuat tidak mudah menyerah untuk bertemu dengan cinta pertama" itu lah motto Seungwan seorang siswi yang tidak menjabat apa - apa, sekolah yang berpindah - pindah membuat ia menjadi pribadi yang kuat, meski ia tidak pandai...