Apatement Hoshi
Di kediamana Hoshi setelah pulang sekolah
Hoshi, Shinwa, dan Mingsun duduk di depan ruang TV saling menaruh tangannya di meja kayu. "Jadi... apa yang aku rasakan, sama dengan yang kau rasakan?" Tanya Shinwa pada Hoshi.
"Seperti ada yang membuntuti kita." Ujar Hoshi mengangguk "Aku tidak yakin dan aku mendengar langkah kakinya sedikit mendekat." Lanjutnya sembari melepaskan sedotan.
"Eumm sudah pasti, tapi siapa?" tanya Mingsun
"Orang itu bukan hanya sekali kan membutunti kita, tapi sering." Tutur Shinwa
Mingsun mengerutkan keningnya "Aku juga berpikir seperti itu, kita harus menemukan penguntit itu dulu." Seru Mingsun
"Itu benar karna untuk apa dia membuntuti kita, tapi.... itu nanti saja, ini lebih penting." Seru Hoshi pada kedua temannya itu.
Hoshi pun menatap sekeliling apatement nya lalu bangkit dari duduk menutup gordeng rumahnya, Mingsung dan Shinwa terlihat bingung mengapa Hoshi menutup seluruh gordeng. Kini tatapan Hoshi terlihat sangat serius.
"Kenapa kau menutup gordengnya?" tanya Shinwa bingung
"Kita masih harus tetap waspada, aku takut penguntit itu mengikuti kita sampai ke apartemenku." Terang Hoshi sedikit berbisik
Mingsun mengangguk, "Jadi bagaimana?" Tanya Shinwa
"Kalian ingatkan tragedi satu tahun yang lalu?" Tanya Hoshi dengan nada serius
Kedua teman Hoshi ini sedikit terdiam bertatapan "Sejong?" kata Shinwa meyakinkan dengan menatap Hoshi.
Hoshi menganggukkan kepala. "Apa kalian merasakan kalau ada yang aneh dari kasusnya?" tanya Hoshi dengan nada yang mulai serius.
"Maksud mu bagaimana? Itu kan sudah jelas bunuh diri" Timpal Mingsun
"Aku merasa ini adalah pembunuhan berencana, bukan bunuh diri." Tutur Hoshi menyatakan apa yang ia rasakan.
"Kau yakin?" Tanya Mingsun dengan nada serius namun tatapannya menyipit terlihat aneh dimata Hohsi.
Hoshi yang melihat tatapan Mingsun yang aneh mengidik ngeri "Kucolok matamu yah aku tidak benar – benar yakin tapi ... aku merasakan ada kejanggalan untuk kedua kalinya." Kata Hoshi mengangkat kedua tangannya mengarah pada Mingsun.
Shinwa mengerutkan kening "Aku masih tidak paham maksudmu kejanggalan yang Sejong alami sudah terjadi kedua kalinya?" Tanya Shinwa mengerutkan kening
"Bukan, bukan tapi tempat pesil" Jawab Hoshi dengan cepat
Namun, Mingsun dan Shinwa nampaknya masih bingung dengan apa yang Hoshi katakan "Hah..?! Kau itu kebiasaan selalu membuat orang penasaran langsung pada pointnya saja." Pinta Shinwa kesal.
"Pointnya tempat pensil." Seru Hoshi. "Kau ingat kan dulu waktu Sejong berada di club, tempat pensilnya hilang dan ditemukannya ditempat sampah."Kata Hoshi melanjutkan
"Iya.. lalu apa hubungannya dengan gebetan mu itu?" Celetuk Mingsun tanpa sadar apa yang dia upacapkan membuat orang yang ditanya sedikit kesal.
Plak!"Dia bukan gebetan gue!" Tukas Hoshi menepuk kepala Mingsun, Mingsun yang dipukul hanya tertawa cengegesan.
"Lanjutkan – lanjutkan..." Pinta Shinwa yan tak peduli melihat Mingsun kesakitan.
"Dan Seungwan pun mengalami hal yang sama setelah satu tahun berlalu." Terang Hoshi

KAMU SEDANG MEMBACA
SEUNGWAN is MINE
Fanfiction"Semangat, memiliki ambisi kuat tidak mudah menyerah untuk bertemu dengan cinta pertama" itu lah motto Seungwan seorang siswi yang tidak menjabat apa - apa, sekolah yang berpindah - pindah membuat ia menjadi pribadi yang kuat, meski ia tidak pandai...