Part 44

13 1 0
                                        

Di dalam kelas Seunghwan tak begitu memperhatikan Eunji sonsaengnim mengajar dia hanya menatap bukunya yang kosong sembari memainkan penanya. "Cincin apa itu, kenapa aku tak ingat sama sekali mengenai cincin itu, apa benar dia bukan cinta pertamaku," gumama seunghwan dalam hati.

Hyeku yang melirik ke arah Seunghwan bingung dengan tingkah laku seunghwan, "Pstt Psttt hey Son seunghwan, eunjii sonsaengnim memperhatikan mu... hey," Hyeku memberi kode pada Seunghwan tetapi dia tidak menyadarinya.

Hyeku terus memanggil seunghwan tetapi terlambat karena Eunji sonsaengnim keburu menghampiri seunghwan, "apa yang begitu menarik dari buku kosongmu itu?" Eunji sonsaengnim bertanya pada Seunghwan yang masih belum tersadar.

Seunghwan hanya menunduk dan membalas pertanyaan,"menarik karena aku tidak bisa mendekatinya,"

"Oh siapa yang sedang kau ingin dekati memangnya?"
"Tentu saja.." Seunghwan menegakkan kepala saat akan menjawab pertanyaan dari Eunji sonsaengnim dan saat itu juga seunghwan terkejut. "Ku pikir yang bertanya Hyeku," gumam seunghwan.

Eunjim sonsaengnim hanya tersenyum dan bertanya pada Seunghwan, "Son Seunghwan, menurutmu lebih menarik mana mendekati dia atau belajar bersama ku?"
Seunghwan seketika menelan ludahnya saat akan menjawab, "Tentu saja.. "

"Tentu saja orang yang ingin kau dekati," Eunji sonsaengnim memotong ucapan seunghwan dan menjawabnya sendiri.

"Tidak bukan seperti itu, tentu saja belajar dengan Eunji sonsaengnim adalah yang paling menarik," sangkal Seunghwan agar ia tidak diberi hukuman.

"Oh kalau memang menarik coba kau kerjakan soal dipapan tulis itu sekarang!" Sentak Eunji sonsaengnim pada Seunghwan yang diikuti dengan tawa dari semua teman seunghwan.

Seunghwan berdiri menuju papan tulis dengan lunglai untunglah seunghwan ini pintar ia langsung mengerjakan soal yang berada di papan tulis.

...

Di kelas Minhyun

"Wow, Wow, Wow kenapa kau berganti baju, aku rasa tadi kau menggunakan seragam sekolah saat berangkat?" Tanya Minjae pada Minhyun

"Mungkin dia terjatuh di atas genangan air," tetiba Wui bong datang dari belakang Minjae menubruknya sembari menjawab pertanyaan Minjae

"Aku pikir kau yang membuat Minhyun seperti ini!" Sentak Minjae pada Wui bong

Wui bong berhenti berjalan menuju tempat duduknya dan berbalik ke belakang, "apa kau lihat bajuku ini? Basah atau kering?!" Kata Wui bong dengan nada marah sembari menendang kursi milik Minjae

"Hey hey aku rasa bajumu transparan brother," ujar Jinwo menimpali Wui bong

Wui bong menepuk pundak Minhyun,"katakan pada mereka apa yang sebenarnya terjadi Hwang Minhyun bukankah kau memang terjatuh di atas genangan air?"
Minhyun yang geram dengan tingkah laku Wui bong menahan amarahnya, karena ia tahu Minjae akan melaporkan semua tindakan Wui bong pada Woojin sonsaengnim dan itu hanya akan memperburuk keadaan.

Minhyun menghela nafas panjang lalu berbisik ditelinga Wui bong," jika kau ingin mencari masalah cukup dengan ku saja!" Sembari menepis tangan Wui bong dari pundaknya. "Dia benar ada genangan air jadi aku terjatuh," kata Minhyun meyakinkan Minjae.

"Apa aku ini terlihat bodoh dimana ada genangan air Minhyunna... aku tahu kau sedang berbohong demi melindungi cecunguk satu ini," kata Minjae pada Minhyun yang matanya mengarah pada Wui bong.

Wui bong yang tak setuju dengan apa yang dikatakan Minjae menarik kerah Minjae,"kau bilang aku ini cecunguk!"

Minhyun tahu ini akan terjadi, jadi dia langsung melerai Minjae dan Wui bong,"hentikan! Minjaeya percayalah padaku ini bukan salahnya, sekarang kau dan kau kembali ke tempat duduk sebelum Woojin sonsaengnim datang"

Minjae yang masih merasa Minhyun berbohong melepaskan Wui bong dan kembali ke tempat duduknya begitu juga dengan Wui bong.

Tak lama setelah Wui bong duduk di bangkunya Woojin sonsaengnim pun datang. Minhyun sedikit lega karena perselisihan tadi tak diketahui sonsaengnim.

....

Istirahat pun tiba, Seunghwan memilih untuk diam di dalam kelas karena ia masih memikirkan cicin itu, dia bahkan menolak ajakan Hyeku pergi ke kantin.

Hyeku bahkan bingung dengan tingkah laku seunghwan hari ini. Mina dan minji buru-buru pergi ke kantin Karen mereka sangat lapar sementara Hyeku masih menunggu Seunghwan, "siapa yang ingin kau dekati seunghwanna?" Tanya Hyeku hati-hati.

"Aku tidak tahu Hyeku, aku bingung..." kata Seunghwan menatap Hyeku dengan tatapan sendu. "Apa dia satu sekolah dengan kita?" Tanya Hyeku

Seunghwan hanya mengangguk dan menutup wajahnya dengan tangan. Raut wajah Hyeku seketika berubah, "apa dia Hos..."

"Seunghwanna!! Ayo pergi ke kantin!!!" Tiba-tiba Hoshi datang berteriak memotong perkataan Hyeku. "Aku tak berselera makan kali ini,"

"Oh kenapa?" Hoshi pun bertanya pada Hyeku. "Ada apa dengan seunghwan?"

"Dia sedang bersedih,"

"Oh! Siapa yang membuatmu sedih?! Siapa? Apa harus aku yang berhadapan dengan dia,"

"Pergilah ke kantin sendiri!" Kata Seunghwan

Tapi Hoshi tetaplah Hoshi dia menarik lengan seunghwan,"rasa sedihmu akan hilang setelah makan, ayok ke kantin!" Ajak Hoshi sembari menari lengannya seunghwan.

"Baiklah jangan tarik lenganku sakit!" Kata Seunghwan pada Hoshi yang tetap menarik lengan Seunghwan. Sementara itu Hyeku, "Hyeku ya ayok!" Ajak seunghwan.

Hyeku tersenyum dan berkata, "baiklah aku akan menyusul,"

...

Bel pulang pun berbunyi, sonsaengnim pun berhenti mengajar dan semua siswa pun bersiap untuk pulang.

"Seunghwanna, hari ini aku, Mina dan minji mau pergi nonton, yuk kamu juga ikut," ajak Hyeku pada Seunghwan.

"Pasti seru banget! Tapi maaf Hyeku aku hari ini harus pulang lebih awal, lain kali pasti aku akan ikut," kata Seunghwan dengan menyesal.

Hyeku nampak sedih saat seunghwan menolak ajakannnya, jadi dia bersama Mina dan minji pun segera pergi untuk menonton.

Seunghwan masih memasukkan Semua barang-barang ya ke dalam tas, tetapi saat dia menarik tangannya dari dalam tas,"Aw" jerit seunghwan seperti ada sesuatu yang tajam mengenai tangannya dan tangannya pun berarah.

Seunghwan memeriksa kembali tasnya dan ia mendapati pisau berada di dalam tasnya. "Kenapa ada pisau di dalam tasku?"

SEUNGWAN is MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang