Sepulang sekolah, Hoshi dan temannya sudah berjanji akan mengunjungi rumah Seungwan sebelum pulang, karena mereka masih penasaran dengan apa yang terjadi.
Saat Hoshi menuruni tangga ternyata seseorang tengah menunggunya. Ia bahkan melambaikan tangan pada Hoshi. "Hoshiya....!" Panggilnya.
Seketika jantung Hoshi mendadak berdetak dengan cepat, dua sahabat Hoshi yang menyadari hal itu langsung tersenyum. "Anyeong Seungwana!" Sapa Mingsun melambai dari kejauhan.
Seunghwan pun tersenyum dan membalas sapaan Mingsun sembari berteriak, "Anyeong Mingsuna!" Hoshi yang tak terima langsung menurunkan tangan Mingsun dengan kesal dan menatapnya tajam. Mingsun dan shinwha hanya tertawa.
"Apa kalian ada kerja kelompok?" Tanya Seunghwan.
"Tidak, mereka akan ikut untuk mengunjungi rumahmu, " jawab Hoshi dengan perasaan yang masih tak karuan karena jantungnya masih berdegup kencang.
"Oh, baiklah kalau begitu, aku tidak keberatan," jawab seunghwan.
"Bagus kalau begitu arah mana kita pergi, seunghwansii?" Tanya Shinwa pada seunghwan. Mereka pun segera berjalan.
Tiba-tiba Mingsun menarik tangan Hoshi yang akan berjalan beriringan bersama Seunghwan. “Kalau kau suka, bilang saja, tahu kan jika memendam perasaan itu penyakit untuk apa kau tahan, hanya membuang waktu mencintai dan menyukai seseorang bertahun – tahun tapi tak ada hasilnya.” Celetuk Mingsun pada Hoshi dengan nada yang mengejek.
Hoshi seketika langsung menatap tajam sahabatnya itu, “kau tahu apa? Kau kan laki – laki, mana tahu kau mengenai perasaan wanita,” timpal Hoshi sembari menampol kepala Mingsun.
Mingsun yang sakit karena sehabis ditampol Hoshi, tidak puas dengan jawaban Hoshi, ia pun kembali mengejek sahabatnya itu sembari berlari ke arah Shinwa, "kalau begitu, hiduplah kau di zaman batu dimana perasaanmu membatu!"
Hoshi pun tersenyum dengan ejekan sahabatnya itu, ia pun siap mengejar Mingsun. Namun, Hoshi terdiam saat seunghwan menoleh ke belakang, "Ayok, Hoshiya kita lomba siapa yang akan sampai ke halte bus pertama!"
Hoshi pun terkesiap dan Seunghwan, Mingsun, juga Shinwa segera berlari."Hey! Itu curang! Tunggu aku!" Kata Hoshi sembari berlari.
Mereka pun berlari menuju halte bus dengan berlari semberi tertawa sampai mereka tidak menyadari ada seseorang yang memperhatikan mereka berempat.
Seseorang itu bersembunyi dibalik pohon besar sembari memainkan tutup pena berwarna pink lalu beranjak pergi.
~Lapangan Basket~
Bola coklat memantul dari tanah lalu ditangkap oleh sebuah tangan yang siap untuk memasukkan bola ke dalam ring. "Kali ini akan aku pastikan bola itu masuk!"
Dua orang yang sangat tenang duduk ditemani minuman dingin yang menyejukkan menonton salah satu anak laki-laki yang sedang bersemangat dengan bolanya."Kau tahu rasanya ini seperti pertama kalinya aku melihat Minhyun bermain basket," Celetuk Jinwo pada sepupunya Minhyun.
Minjae hanya mengangguk kepala membenarkan ucapan Jinwo. "Sebenernya dia sangat suka basket saat kecil, tapi semenjak dia melakukan tindakan bodoh dia berhenti bermain basket sementar lalu dia kembali bermain basket saat SMP," kata Minjae pada Jinwo yang masih asik menyeruput minumannya.
"Kalau diingat kau pernah mengatakannya bukan? Ini terjadi saat first love nya menghilang," tanya Jinwo pada Minjae
"Ya, dan kau tau hal bodoh itu membuat dia menjadi manusia introver seutuhnya," timpal Minjae
KAMU SEDANG MEMBACA
SEUNGWAN is MINE
Fanfiction"Semangat, memiliki ambisi kuat tidak mudah menyerah untuk bertemu dengan cinta pertama" itu lah motto Seungwan seorang siswi yang tidak menjabat apa - apa, sekolah yang berpindah - pindah membuat ia menjadi pribadi yang kuat, meski ia tidak pandai...