Dengan langkah yang cepat, Wui Bong menghampiri meja Seunghwan yang tengah makan bersama Hyeku, Hoshi, Shinwa, dan Mingsun.
Hoshi yang heran dengan sikap Wui Bong siap dengan sendoknya, sementara Shinwa dan Mingsun sudah berdiri dari kursi bersiap untuk menghadang Wui Bong dan Yuji. "Mau apa kau ke sini hah?!" Tanya Mingsun gusar.
Wui Bong hanya terdiam ia hanya melihat Seunghwan dan Hyeku secara bergantian lalu melotot pada Mingsun. "Bukan urusanmu!" Jawab Wui Bong dengan ketus lalu pergi dari hadapan mereka.
Tatapan yang diberikan Wui Bong pada Seunghwan dan Hyeku seolah sebuah ancaman bagi Hoshi. "Hei, dia menatap kalian berdua, apa ada masalah diantara kalian dengan orang itu?" Tanya Hoshi pada Seunghwan dan Hyeku.
Seunghwan hanya menggelengkan kepalanya, karna ia sama sekali tidak ada urusan apapun dengan Wui Bong. Hyeku langsung melahap makanannya, karna ia juga merasa tidak punya salah apapun.
Shinwa dan Mingsun merasa ada yang aneh dengan tatapan Wui Bong karna tidak biasanya dia menatap wanita seperti itu, karna ia terlalu cuek dan tidak peduli dengan sekelilingnya.
"Aku tau kenapa dia seperti itu," celetuk Shinwa yang membuat beberapa temannya itu jadi memperharikan dia dengan serius. Shinwa dengan tatapannya melihat ke satu per satu temannya yang memandanginya. "Dia mau rebut katsu milih Seunghwan!" Jawaban yang mengundang bogem dari Mingsun.
Mereka sudah tahu jawaban Shinwa gak ada yang bisa dipercaya tapi mereka tetap mendengarkan Shinwa.
"Tapi, aneh banget dia kok kayak gitu ya..." Ucap Seunghwan sembari mengunyah katsu di mulutnya.
...
"Kalau si rambut lurus itu pacarnya Hoshi, lalu si kepala berbando merah itu siapa?" tanya Wui Bong pada Yuji.
"Dia Hyeku salah satu anak seni mereka satu kelas jadi mereka akrab, kenapa kau tiba-tiba mendekati mereka seperti tadi?"
Wui Bong tidak membalas pertanyaan Yuji, tapi ia mulai memikirkan siapa wanita yang mengikuti para alien itu, karna wanita yang membuntuti mereka itu juga terlihat seperti menggunakan sesuatu di kepalanya.
...
Bel sekolah berbunyi 3 kali menandakan bahwa sudah berakhirnya pelajaran. Semua siswa pun berhamburan keluar kelas tak terkecuali, Hoshi and the gang.
"Hoshi apa kali ini kita akan kembali ke rumah Seunghwan?" Tanya Mingsun. Hoshi menggelengkan kepalanya."Kita akan pergi ke kantor polisi," jawab Hoshi sembari berjalan keluar menuju pintu.
Hoshi diam-diam mengintip ke dalam kelas Seunghwan. Ia melihat Seunghwan sibuk memasukkan buku dan kotak pensil ke dalam tasnya. Hoshi sangat berhati-hati agar tidak ketahuan oleh Seunghwan, dan keberadaannya pun luput dari perhatian orang lain di sekitar.
Hoshi menatap Seunghwan dengan perasaan sedih, karena setiap hari selalu ada kejadian aneh yang menimpanya. Saat memperhatikan Seunghwan, Hoshi juga melihat Hyeku di sana. Namun, kali ini gerak-gerik Hyeku tampak mencurigakan. Ia terlihat menatap papan tulis, padahal semua orang sedang bersiap-siap untuk pulang
"Kau malah mengintip panggil nona Seunghwannya dong, gimana sih!" ujar Shinwa yang membuat Hoshi terkejut. Shinwa pun membuka jendela kelas Seunghwan dan memanggil namanya.
Tetiba Hyeku sudah memakai tas dan menghampiri Seunghwan. Hohsi yang tadinya memperhatikan Hyeku seketika membuang jauh-jauh rasa curiganya.
"Maaf ya kalian jadi harus menunggu lama, aku membawa barang yang ku taruh di loker jadi lumayan banyak banget yang ku bawa," kata Seungwhan dengan sangat menyesal.
"Apa ada yang aneh di dalam lokermu?" tanya Hoshi, Seunghwan tidak langsung menjawab dia menepisnya,"tidak-tidak ada kok! Yuk, kita cepet pulang kasihan nanti ibunya Hyeku kesal karna menunggu lama," ucap Seunghwan mengalihkan pembicaraan dan menarik lengan Hyeku.
Hoshi tau mungkin seunghwan tidak nyaman dengan adanya Hyeku jadi dia berasalan. Tapi Hoshi malah bingung dengan sepatu putih yang dikenakan Hyeku ada noda coklatnya. "Apa kau baru saja menginjak coklat? knp sepatumu jadi berwarna seperti itu?" tanya Hoshi penasaran karna sepantu milik Hyeku ini tadinya sangat bersih tapi terlihat sangat kotor setelah pulang sekolah.
Hyeku tak langsung menjawab pertanyaan Hoshi, "Iya dia habis makan ice cream bersamaku," kata Seunghwan sementara Hyeku hanya menganggu dan menyetujui apa yang dikatakan Seunghwan.
Hoshi yang merasa ada yang aneh ingin bertanya kembali sayangnya, hyeku dan Seunghwan berjalan sangat cepat.
...
Sementara itu, setelah selesai dengan antusiasnya para siswi pada Minhyun, ia memiliki sebuah rencana yang menurutnya kali ini akan membuka kedok dari dalang semua masalah yang menyeret namanya itu. "Minhyunna apa yang kau lakukan sih?" ujar sepupunya itu.
Minjae dan Jinwo saling bertatapan dengan rasa heran karna Minhyun membawa satu ember besar berisi air yang ia tumpahkan ke tanah di halaman belakang sekolah tepat di mana nama baiknya tercoreng.
"Ayok kita sembunyi!" kata Minhyun tanpa menjawab pertanyaan Minjae. "Hei kau udah gila ya, ngapain sih basahin tanah di sini, untuk apa?" tanya Jinwo yang kebingungan,
"Nanti ku jelaskan sekarang sembunyi dulu," jawab Minhyun sembari berlari ke arah semak-semak yang tak jauh dari taman untuk bersembunyi diikuti oleh Jinwo dan Minjae.
5 menit kemudian... Minhyun masih dengan setia menunggu hingga akhirnya ia melihat, seorang siswi perempuan yang terkena jebakannya,"Aduh! hampir saja aku terpeleset, padahal gak hujan kok tanah ini basah banget sih, aduh sepatuku!" katanya sebal. Setelah itu ia masuk ke dalam gedung sekolah meninggalkan jejak tanahnya dilantai.
Minhyun hapal sekali suara ini ia pun bergegas mengikutinya di belakang begitu juga dengan Minjae dan Jinwo yang perlahan mengikuti Minhyun. Hingga akhirnya sampailah di depan toilet siswa di sana, Minhyun meminta Jinwo yang berjaga lebih dekat karna hanya dia yang tidak banyak dikerumuni siswi.
Mau tak mau Jinwo pun sedikit berdiri di depan pintu toilet wanita, dan benar saja dugaan Minhyun meski sudah dicuci berulang kali noda di atas sepatu tidak akan mudah hilang dan ternyaat wanita itulah yang akan kena jebakannya. Minhyun tak langsung menghampiri tapi dia balik ke halaman belakang dan mulai mencari, dan akhirnya dia menemukan satu kotak penuh kertas berwarna merah, seperti yang ia lihat di gudang lantai atas bersama Wui Bong.
~Bersambung~

KAMU SEDANG MEMBACA
SEUNGWAN is MINE
Fanfiction"Semangat, memiliki ambisi kuat tidak mudah menyerah untuk bertemu dengan cinta pertama" itu lah motto Seungwan seorang siswi yang tidak menjabat apa - apa, sekolah yang berpindah - pindah membuat ia menjadi pribadi yang kuat, meski ia tidak pandai...