PART 24

34 3 0
                                    


Ada yang harus aku selesaikan dengan anak yang kau sebutkan tadi.”

“Seungwan?!”

….

Sampai di sekolah.

Meski telah turun dari bus Seungwan masih saja terus mengoda Hoshi

“Jaebal, berhentilah… “ Sentak Hoshi pada Seungwan

“Hahaha habis kau lucu…” goda Seungwan cengegesan

Hoshi yang mendengar kata lucu di balik tawa Seungwan seketika menatapnya tak percaya dengan kalimat yang baru saja di lontarkan Seungwan padanya.

“Seungwannn!“

Seungwan yang tengah asik mengoda Hoshi seketika menghentikan aksinya dengan menoleh kearah suara.

“Oh.. Hyeku ya!” Seungwan melambikan tangan sembari tersenyum sementara Hoshi hanya melambaikan tangan lalu pergi meninggalkan mereka.

“Apa yang sedang kalian lakukan?”

“Oh tidak ada aku hanya mengodanya karna wajahnya terkihat begitu merah.”

“Kenapa bisa merah?” Tanya Hyeku penasaran
“Eumm aku juga tidak tahu, sejak aku menunggunya di halte dia sudah sangat merah.”

“Kalian sering berangkat bersama?” Tanya Hyeku pada Seungwan

“Eum ya…”

“Apa Hoshi masih tinggal didaerah…”

“Oh.. tidak – tidak dia sudah pindah ke apartemen, dan kebetulan rumah kami searah jadi kami sering berangkat bersama.” Ungkap Seungwan memotong pertanyan Hyeku.

“Rumah kalian dekat?”

“Tidak… lebih tepatnya rumah ku lebih jauh drai rumah Hoshi, dan kami bersama karena saling menunggu di halte bus.” Terang Seungwan

“Oh.. kukira kau masih menaiki sepeda.”

“Oh.. itu… sampai di rumah rantainya copot jadi tidak ku pakai lagi, mungkin saking lamanya sepeda itu tidak kupakai hahaha.”

“Eum.. memang sudah lama juga kita tidak saling bertemu.” Lirih Hyeku

“Kau benar, bagaimana kabar ibumu? Apa ibumu masih mengantarkan mu?” Tanya Seungwan

“Dia sangat baik, Ya dia selalu takut aku seperti dulu.” Jawab Hyeku

“Eum.. kurasa itu sangat membekas bagi ibumu”

“Ya makadari itu,  setiap saat aku membawa alat kejut di tasku untuk berjaga – jaga.” Seru Hyeku

“Ya kau memang harus membawanya, karna tidak sedikit manusia bisa di percaya “ Seketika Seungwan menarik tubuh Hyeku dan menyentuh pundak nya dengan bertatapan sangat serius.

“Apa saat ini kau ada yang mengganggu?” bisik Seungwan

Hyeku menatap Seungwan bingung karna tiba – tiba bicara seperti itu. “Ahaha jangan khawatir tidak akan ada yang berani padaku saat ini.”

“Kau yakin?”

“Cih! kalau dilihat sekali pun tubuhku ini sudah jauh berbeda dengan dahulu.” Ungkap Hyeku melipatkan kedua tangannya di depan. Seketika Seungwan Hyeku dari ujung kaki hingga kepala.

“Cih… kau tak perlu menyombongkannya.” Timpal Seungwan dengan raut wajah sebal berjalan mendahului Hyeku. Tiba – tiba dari belakang “Hahaha aku bercanda Seungwana…” tangan Hyeku merangkul pundak Seungwan sembari tertawa.

SEUNGWAN is MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang