"Aihsss kenapa semuaorang jadi tau, kenapa media berita itu tidak menghapus atau menyembunyikan wajahku." Umpat Seungwan diatas rooptop. Seungwan yang tidak tau harus bagaimana ia menutuskan untuk duduk di tembok rooftop tapi saat akan naik.
Srek...
Tas yang dipakai Seungwan di tarik dari belakang oleh seseorang yang tidak ia kenal, Seungwan yang merasakan tubuhnya ditarik ikut terjatuh.
Buk...
Tubuh seungwan terhempas begitu saja tanpa ada yang menahannya dan disaat ia membuka mata
"Apa kau gila! Kenpa akau mau bunuh diri?"
Mata Seungwan mengerjap - ngerjap masih menerawang siapa yang berbicara dan ketika ia telah melihat dengan jelas, siap yang menariknya. Ia membulatkan matanya.
"Hwang... Minhyun?"
"Apa?!"
Tatapan yang super duper menusuk itu kini menatap lurus kearah Seungwan, entah apa yang ada di pikiran Seungwan namun bukankah seharusnya Minhyun ada di rumah sakit.
...
"Kau... bukan kah seharusnya kau masih di rumah sakit." Tanya Seungwan yang masih tertidur di lantai
"Aku tidak betah berada disana." Timpal Minhyun dengan nada cuek
Seungwan yang sennag melihat MInhyun membaik ia hanya bisa berpura - pura tidak mengenalinya. Seungwan mengulurkan tanganya tingggi ke arah Minhyun "Bantu aku berdiri." Pinta Seungwna
"Jangan manja bangun saja sendiri, aku sudah menyelamatakan nyawa mu." Tukas Minhyun dengan nada yang snagat dingin.
Seungwan yang memang usdah hafal dengan sikap cinta pertmanya ini hanya bisa tersenyum karna ia masih sama seperti dulu angkuh dan sombong. "Aku tidak berniat untuk bunuh diri." Ujar Seungwan yang susah payah menahan sakit di punggung nya. Dalam hati Seungwna sangat senang bisa mengobrol dengan Minhyun.
"Ada yang ingin aku biacarkan dengan mu." Kata Minhyun serius mentap Seungwan kali ini.
Tapi yang ditatap malah terssipu malu."Ma...ma...salah apa?" "Tentang apa?" Tanya Seungwan.
"Ikut aku." Minhyun menarik paksa Seungwan menjauh dari tembok rooftop. Seungwan yang ditarik hanya tersenyum karna sangat lucu baginya melihat MInhyun menrik lengannya. "Rasanya sudah sangat lama ia tidak menarik paksa tanganku." Kata Seungwan dalam batinnya.
Minhyun kini berhenti di pinggir gudang Rooftop. "Kau... " Minhyun membuka suara terlenbih dahulu namun, ada yang aneh dengan tatapan Seungwan pada tangannya yang masih Minhyun genggam, sadar akan hal itu Minhyun melepaskan tangannya dari Seungwan. "Ah...." Seru Seungwan.
" Ah...? Hei apa yang kau pikirkan Ha!"
"Tidak bisakah kau sopan sedikit terhadap wanita, lagi pula kau yang manri ku duluan." Selak Seungwan kesal karna Minhyun selalu kasar.
"Itu tidak penting, dengarkan aku baik - baik."
"Apa?" Tanya Seungwan di barengi dengan senyum, yap meski Minhyun snagat kasar padanya tapi tetap saja Seungwan senang melihatnya.
"Kenapaa kau tersenyum."
"Tidak ada."
"Aku serius, aku hanya akan mengucapkan perkataan ku sekali saja."
"Eh sebentar..."
"Bukan kah kau seharusnya ada di rumah sakit, bibir mu jug masih memar."
"Itu bukan urusanmu." Katanya ketus
KAMU SEDANG MEMBACA
SEUNGWAN is MINE
Fiksi Penggemar"Semangat, memiliki ambisi kuat tidak mudah menyerah untuk bertemu dengan cinta pertama" itu lah motto Seungwan seorang siswi yang tidak menjabat apa - apa, sekolah yang berpindah - pindah membuat ia menjadi pribadi yang kuat, meski ia tidak pandai...