PART 39

17 1 0
                                        

Minhyun, Jinwo, dan Minjae hanya bisa terbengong saat seunghwan mengatakan yang sebenarnya.

Jinwo pun berdeham "eum! Sepertinya nona Seunghwan ini keliru, kita bertiga tidak berniat untuk membuntutimu, kami mau pulang tak sengaja melihat kalian,"

"Cih! Mengaku saja kalau kalian memang membuntuti kami!" Tukas Hoshi

"Siapa juga yang membuntuti kalian, rumah Jinwo berada di dekat sini, iya kan?" Kata Minjae yang bertanya kembali pada Jinwo

"Iiya bener banget itu," jawab Jinwo

Minhyun hanya diam karena tidak enak hati dengan apa yang ia katakan pada Hoshi dan yang lainnya.

"Baiklah, kalau begitu bila kalian tidak mau mampir, aku sangat tidak keberatan, semoga kalian semua sampai selamat sampai di rumah Jinwo" Seunghwan pun tersenyum dan hendak menutup pintu gerbangnya.

Namun, tiba-tiba kaki Minhyun menahan gerbangnya, "Setidaknya ada air yang bisa aku minum di dalam," ucap Minhyun pada seunghwan sembari menahan pintu pagar.

Ucapan yang keluar dari mulut Minhyun membuat Hoshi, Shinwa, dan Mingsun menganga. "Hah! Maksudmu kau meminta minum? Setelah membuntuti kami!" Teriak Hoshi pada Minhyun

Seunghwan tahu sahabatnya itu pasti tidak terima, "Hoshiya... Biarkan mereka masuk, kau tahu kan apa yang harus kita lakukan," ujar seunghwan pada Hoshi dengan tatapan mencurigakan.

Jinwo dan Minjae saling bertatapan saat melihat ekspresi wajah seunghwan. "Kenapa kalian diam saja, Ayok masuk!" Ajak Seunghwan pada Jinwo dan Minjae karena mereka terlihat diam saja.

Minjae berbisik pada Jinwo " entah kenapa, perasaanku tidak enak," Jinwo hanya menatap Minjae tanpa mengatakan apapun.

Karena melihat sepupu dan sahabatnya hanya diam di luar gerbang, Minhyun akhirnya menghampiri mereka, "Ayok masuk! Setidaknya rencana kalian berakhir dengan happy ending," Minhyun menarik baju Minjae dan Jinwo untuk ikut bersamanya masuk ke dalam rumah seunghwan.

Akhirnya Minhyun, Minjae dan Jinwo masuk kedalam halaman rumah seunghwan. "Anggap saja rumah sendiri" kata Seunghwan sembari menutup pintu gerbangnya.

Sementara itu, semua orang yang berada di rumah Seunghwan tidak menyadari ada seseorang tengah memperhatikan mereka dari kejauhan.

.....

Sehari sebelum seunghwan mengunjungi rumahnya. Para detektif yang sedang menelusuri toko perhiasan segera masuk ke dalam mobil dan menuju ke rumah
seunghwan untuk memastikan siapa yang masuk ke dalam rumah itu.

Detektif Cha yang menyetir mobil langsung tancap gas segera menuju ke Seunghwan.

Di dalam mobil detektif Kim terus melihat note pada ponselnya yang menampilkan nama-nama toko perhiasa yang mereka kunjungi, "aku merasa heran, kenapa dari banyaknya toko yang kita kunjungi hasilnya tetap nol, tak ada sama sekali yang membuat kotak perhiasan itu," kata detektif Kim sembari berdeham.

"Iya, dari banyaknya sejumlah toko yang kita datangi gak ada satupun dari semua pegawainya yang bekerja tidak ada yang tahu kotak ini berasal dari mana,"

"Kalau begitu, kita masih harus mengunjungi beberapa toko lain," timpal detektif Kim dengan nada yang serius.

Sesampainya di depan gerbang detektif Cha memasuki halaman depan dengan berjalan perlahan, mereka memperhatikan sekeliling berharap bertemu dengan seseorang itu.

Detektif Cha pun memberikan aba-aba pada detektif Kim untuk memasuki rumah seunghwan. Terlihat tak ada apapun di dalam rumah seunghwan. "Aku tidak melihat sipapun di sini, " bisik detektif Kim.

Detektif Cha pun memberi tanda untuk melihat ke bagian halaman belakang rumah. Tetapi, sebelum mereka sampai, "BRUG" suara yang begitu keras datang dari belakang rumah.

Seketika detektif Cha dan Detektif Kim bergegas lari ke arah sumber suara, dan mereka melihat dengan begitu jelas, seorang pria berpakain serba hitam berusaha kabur dengan menaiki tembok halaman belakang rumah seunghwan.

Tanpa basap-basi  mereka mengeluarkan pistol dan segera menembaki pria itu, namun sayangnya pria itu buru-buru kabur dan menghilang.

Detektif Kim yang akan menyusul pria itu langsung ditahan oleh tangan detektif Cha, "sebaiknya kita selidiki rumah ini,"

"Aihs apa yang dilakukan orang itu!" Teriak detektif Kim kesal. Detektif Cha menelpon ibu Seunghwan untuk meminta izin memasuki rumahnya.  Setelah mendapat izin mereka mulai menggeledah semua barang yang berada di rumah Seunghwan.

"Hyung! Hyung!" Teriak detektif Kim pada deteif Cha.

"Apa!?" Jawaban singkat detektif Kim,"aku menemukan ini di sini," (menunjuk ke arah kamar seunghwan. Terdapat satu lembar kertas berwarna merah tepat berada di balik pintu kamar.

~Bersambung~

SEUNGWAN is MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang