"Semangat, memiliki ambisi kuat tidak mudah menyerah untuk bertemu dengan cinta pertama" itu lah motto Seungwan seorang siswi yang tidak menjabat apa - apa, sekolah yang berpindah - pindah membuat ia menjadi pribadi yang kuat, meski ia tidak pandai...
Saat kejadian rumah Seunghwan yang didatangi seorang tukang paket dan orang asing yang memakai baju serba hitam masuk ke dalam kamar ibunya melompat ke halaman belakang rumah seunghwan dan menghilang begitu juga dengan tukang paket yang ikut menghilang.
Pak polisi yang datang ke rumah seunghwan setelah ditelpon pun langsung menggeledah rumah seunghwan mencari bukti atas kejadian itu. Begitu jug Hoshi yang ikut mencari apa motif sebenernya pelaku meneror keluarga Seunghwan.
Saat Hoshi ikut mencari di luar kamar Jeonghwa dia melihat sesuatu yang aneh di samping televisi berkedip mengeluarkan warna merah.
Hoshi yang tampak tidak asing langsung mendekati benda itu, “Kamera?” Kata Hoshi. Ia mengambil kamera itu, dan langsung mematikannya.
“Kenapa Seunghwan memasang kamera CCTV sekecil ini di samping televisinya, bukan di tembok saja," Gumam Hoshi. Tetapi bukan Hoshi bila tidak melihat sesuatu yang nihil adalah sebuah misteri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jadi, sebelum Hoshi memberikan pada pihak kepolisian, dan keluarga Seunghwan, ia harus memastikan kamera CCTV ini sangat aman. Hoshi pun mengantongi kamera kecil itu ke dalam sakunya.
Saat itu, Hoshi baru bisa membuka file CCTV di rumah nya setelah membantu membereskan semua barang yang akan dipindahkan Seunghwan dan jeonghwa ke apartemennya.
Flashback Off
"Jadi kau menyembunyikan CCTV ini Selama ini?" Tanya Seunghwan pada Hoshi.
Hoshi hanya mengangguk tanpa menjelaskan apapun pada seunghwan. "Lalu apa isinya? Apa yang kau dapatkan dari CCTV itu," tanya Seunghwan kembali.
Hoshi menggelengkan kepala lalu berketa sembari membuang nafasnya, "aku tak menemukan apapun, selain CCTV kosong yang tak ada.." belum sempat Hoshi melanjutkan ucapannya.
Seunghwan dengan emosi tiba-tiba menarik kerah baju Hoshi dan berteriak," Jika tidak ada apapun di dalam CCTV itu, kenapa kau sembunyikan!" Sentak seunghwan emosi pada Hoshi.
Hoshi yang ketakutan meminta tolong pada dua sahabatnya itu, tetapi Mingsun dan Shinwha ikut merasakan apa yang Hoshi rasakan dan tak berani mendekat.
"Baiklah kau tenang dulu," pinta Hoshi pada Seunghwan
"Aku tahu kau akan marah padaku, tetapi saat itu waktu yang tidak pas aku mengatakannya, dan saat aku ingin bertahu CCTV ini pada mu, aku malah lupa," ucap Hohsi memasang ekspresi wajah menyesal. "Maafkan aku," lanjut Hohsi karena merasa bersalah menyembunyikan barang yang mungkin sangat penting.
"Aku memaafkan mu, Ayok bawa CCTV ini ke tempat yang seharusnya, kantor polisi," kata seunghwan.
Seunghwan, Hoshi, Shinwha, dan Mingsun masih berada di rumah seunghwan. Berbeda dengan beberapa anak yang mengikuti mereka, bersembunyi di balik pagar rumah seunghwan, sembari memperhatikan lingkungan sekitar di rumah Seunghwan.
"Ini rumah siapa?kenapa mereka seperti mencari sesuatu?" Tanya Jinwo sambil berbisik-bisik pada kedua temannya.
"Sudah ku duga mereka sedang melakukan sesuatu," timpal Minjae
"Aneh, kenapa mereka melakukan itu, ku rasa rumah itujuga berpenghuni, apa mereka mau mencuri?" Tanya Jinwo yang membuat mata Minjae terbelalak.
"Kalau itu terjadi kita harus menghentikannya," Selak Minhyun sembari melangkah ke arah rumah seunghwan.
Dibalas anggukan dari Minjae yang membenarkan perkataan Minhyun, "iya benar apa kata Minhyun kita harus menghentikannya," Seketika Minjae dan Jinwo salinh bertatapan saat Minhyun berjalan mendekati rumah itu.
Langkah kaki Minhyun yang panjang membuat Minjae dan Jinwo sedikit berlari untuk mengejar Minhyun, tetapi sayang Minhyun sudah berada di depan pagar rumah seunghwan sembari berteriak "Woi, apa yang kalian lakukan! Di rumah orang seperti ini! Ini tindakan kriminal kalau kalian ingin menjadi pencuri!"
Minjae dan Jinwo merasa sia-sia sudah berlari mengejar Minhyun. "Kenapa saudaramu sangat tidak bisa diandalkan saat menjadi detektif seperti ini," keluh Jinwo pada Minjae. Minjae hanya bisa menepuk jidatnya.
Teriakan Minhyun membuat Seunghwan, Hohsi dan yang lainnya melirik ke arah suara dan mereka mendapati anak lelaki jangkung itu berada di luar pagar.
"Hwang Minhyun?" Kata Mingsun
"Mau apa dia kesini?" Tanya Hohsi
Seunghwan yang melihat Minhyun dari kejauhan terasa sangat tidak asing, dia seperti dejavu saat cinta pertamannya pernah mengajaknya bermain.
"Woi! Kalian tidak mau keluar?," Minhyun masih saja berteriak
Hoshi yang geram melihat tingkah Minhyun, langsung menghampirinya diikuti Mingsun dan Shinwa. Hohsi tak membuka pintu gerbangnya, ia hanya mendekati Minhyun, "apa kau tak punya sopan santun HWANG MINHYUN!!!!" teriak Hoshi
"Kau yang tak punya sopan santun, memasuki rumah seseorang tanpa permisi, kau mau menjadi maling hah?!" Sentak Minhyun.
"Apa urusanmu tuan sok keren! Apa kau akan menjadi saksi kalau kami menjadi seorang pencuri?" Tanya Shinwa pada Minhyun dengan gusar.
"Kau!" Belum selesai Minhyun membalas pertanyaan Shinwa. Seunghwan menghentikan mereka, "ini rumahku untuk apa aku mencuri di rumahku sendiri," kata Seunghwan dengan nada lembut.
Minhyun seketika terdiam, ia merasa malu dengan apa yang dikatakan seunghwan. Minjae dan Jinwo yang tahu sikap Minhyun langsung meminta maaf atas perilaku Minhyun. "Maafkan Minhyun, ia menjadi salah paham terhadap kalian," kata Minjae.
Seunghwan tersenyum dengan lembut, "tak apa, " kata Seunghwan pada Minjae.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minjae dan Jinwo yang sedikit lega karena mereka semua tidak menaruh curiga apapun. "Kalau begitu, masuklah," kata Seunghwan yang membuat ketiga anak lelaki bersamanya itu terkejut. Hoshi menatap Seunghwan, "apa kau serius?"tanya Hoshi
Seunghwan hanya mengangguk sembari membukakan pintu gerbang, "tak apa, lagi pula kasihan merek bertiga sudah membunyuti kita sejauh ini,"
Minjae, Jinwo, dan Minhyun pun saling bertatapan kali in tak percaya Bagimana seunghwan bisa tahu mereka membuntutinya.