"Semangat, memiliki ambisi kuat tidak mudah menyerah untuk bertemu dengan cinta pertama" itu lah motto Seungwan seorang siswi yang tidak menjabat apa - apa, sekolah yang berpindah - pindah membuat ia menjadi pribadi yang kuat, meski ia tidak pandai...
"Kalau begitu aku kan meninggalkan kalian berdua yah.." kata Ilhwa seraya meninggalkan Hoshi dan Seungwan.
"Kamsahamnida." Kata Seungwan dan Hoshi pada Ilhwa.
15 menit yang alalu di atas rooftop
"Aigoo... membosankan sekali, aku juga tidak nafsu makan." Hela Hoshi yang menatap langit. Ia berdiri dan berjalan kearah tepi tembok dan melihat ke bawah. "Sebenarnya dia itu kemana?" Hoshi pun mengambil ponsel dari saku celana lalu mengubungi seseorang.
"Kau tau Seungwan dimana?"
"..."
Setelah mendengar jawaban dari si penelpon ia tersenyum"Baiklah gomawo." Lalu mematikan telpon. "Tertangkap kau!." Ujar Hoshi berlari.
"Ah! Iga sapi ku..." Ucap Hoshi dengan suara yang manis, hampir saja ia melupakan iga sapi yang tadinya hangat sekarang jadi dingin.
Hoshi menuruni tangga dan sedikit berlari kearah koridor lain yang jaraknya lumayan jauh dekat dengan ruang kepala sekolah. Ia belari hingga pintu bertuliskan dengan "UKS" ia berhenti, mengintip dari balik jendela tapi sepertinya tak ada orang ia pun memberanikan diri masuk dan mendengar percakapan. "Em... dasar ternayat dia memang disni." Suara yang seharian ini Hoshi pikirkan.
"Hei! Babo kau berhutang padaku." Ujar Hoshi yang maish dengan tampang kesal
"Hoshi maafkan aku, kau tau sendiri aku ini pelupa jika buru – buru."
"Emmm kau itu memang sudah berubah, sejak kapan kau berperilaku seperti itu, membuat orang khawatir, membuat orang menunggu, membuat orang berpikiran aneh." Omelnya pada Seungwan.
"Hoshiya, mianhae... aku tau ini sudah kelewatan "
"Berisik aku tidak mau mendengakan alasanmu itu." Ujar Hoshi menutup kupingnya
"Kenapa kau tau aku ada disini?" Tanya Seungwan
"Kepo!" Ujar Hoshi ketus.
"Ihs..., jangan gitu dong, kita kan teman, Jadi... apa iga itu akan kau berikan padaku?"
"Kau pikir semudah itu memberikan iga ini untuk mu, sepanjang antrian yang cukup membuat kaki ku pegal dan leher ku sakit! Cih! tidak akan... Tidak akan kuberikan." Gerutu Hoshi yang tak habis - habisnya pada Seungwan
"Tadi kau bilang itu untukku."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Iya tadi sekarang tidak."
"Kenapa kau jadi menyebalkan!" Selak Seungwan yang tidak tahan dnegan sikap Hoshi yang seperti itu.
"Kau yang mulai menyebalkan." Balas Hoshi yang tersulut emosi karna seungwan mulai mengeyel. "Mulai besok kita pergi sekolah sendiri – sendiri." Terang Hoshi.
"Heii, jangan seperti itu." Seungwan akhirnya terdiam dan menatap Hoshi yang sedikit kesal pada nya. "Baiklah.. akan aku ceritakan padamu sepeulang sekolah nanti." terang Seungwan