4. Persiapan

37.7K 2.6K 18
                                    

Sekuat-kuatnya lelaki, wanitalah kelemahannya & selemah-lemahnya perempuan prianya lah kekuatannya.
.
.
.
.

Author POV

Setelah mengikuti rangkaian kegiatan malam jum'at yang dilakukan oleh para santri Nadya pergi menuju ke ndalem karena Yusuf cucu pertama kyai & bunyai itu sangat lengket dengan Nadya jika ia sedang berada di rumah kakek & neneknya.

"Mba Naaadd" Teriak Yusuf sambil berlari menghampiri Nadya.

Nadya yang barusan masuk ke ndalem sedikit terlonjak ketika gus kecilnya memeluk kakinya. Gus kecilnya itu selalu memanggilnya dengan panggilan Nad buka Nadya.

"Mba Nad, mba Nad nanti malam bobok sini ya sama Yusuf"Ucap Yusuf.

Nadya bingung dengan permintaan tiba tiba dari gus kecilnya itu.

"Ya mba Naad" Mohon Yusuf.

"T-tapi nanti mau bobo dimana kan kamarnya di pakai sama buya & muya*" Jawab Nadya.

*Buya & Muya->Ayah & Ibu.

"Kan bisa tidur di kamalnya ami* Ali" Jawabnya polos.

*Ami -> Paman / Oom / Paklek.

Nadya cengo mana mungkin dia tidur dikamar nya gus Ali.

"Enggak bisa gus Yusuf" Jawab sambil menyami tinggi Yusuf.

"Kenapa enggak bisa?".

"Ya-iya karena enggak boleh" Jawab Nadya mana mungkin dia bakal menjelaskan bahwa dirinya gus Ali bukan mahrom kepada gus kecilnya yang masih berumur 3 setengah tahun itu.

"Kenapa enggak boleh, Buya sama Muya aja tidul 1 kamal, Abuya sama Jiddah* juga tidul 1 kamal" Celoteh gus kecilnya itu.

*Abuya & Jiddah-> Kekek & Nenek.

"Karena Ami sama mba Nadya belom menikah Yusuf jadinya belum boleh, nanti kalau sudah menikah baru boleh".

🌹🌹🌹🌹

Nadya POV

"Karena Ami sama mba Nadya belum menikah Yusuf jadinya belom boleh, nanti kalau sudah menikah baru boleh" Sahut laki laki dari belakang Nadya, siapa lagi kalau bukan Ali.

"Bisa bisanya dia menjelaskan hal seperti itu kepada keponakannya yang masih balita" Batin ku.

Aku memutar tubuhku untuk menghadap kepada gus setengah setengah itu.

Aku melototkan mataku untuk mengisyarat bisa bisanya dia bicara seenak mulutnya.

"Belalti mba Nad halus nikah dulu sama Ami bial bisa tidul dikamalnya Ami?" Tanya polos.

Aku terkejut mendengar sahutan dari gus Yusuf yang begitu polos menanggapi perkataan omnya.

"Benar sekali kamu Yusuf" Jawab gus Ali sambil menyamai tinggi gus kecil itu kemudian membelai rambutnya.

Tiba-tiba ning Faza datang menghampiri kami bertiga.

"Kebetulan kamu ada disini Nad, Nadya kamu besok ada kegiatan nggak?".

"Mboten ning*".

*(Tidak ning).

"Oke, berarti kamu bisa nemenin saya beli jajanan buat pengajian besok malam".

Ya, karena neng Faza mau mengadakan pengajian tasyakuran 4 bulan kehamilan.

"Enggih saget ning*".

*(Iya bisa ning).

"Yusuf ada apa nak?".

"Muya, Yusuf mau tidul sama mba Nad" rengeknya.

Neng Faza sedikit kaget dengan permintaan putra pertamanya.

Aku hanya kikuk mendengar rengekan gus Yusuf.

"Enggak bisa sayang, emang nanti Yusuf mau tidur dimana emang kalau mau tidur sama mba Nad?".

"Tadi mau tidul di kamalnya Ami, tapi kata Ami nggak boleh dulu sebelum mba Nad nikah dengan Ami" Jawabnya lancar membuat aku malu sekali dihadapan neng Faza.

Neng Faza melirik ke adik dari suaminya, tidak kaget dengan sifat adik iparnya tersebut.

Yang dilirik hanya tersenyum tanpa berdosa.

Neng Faza mengetahui dengan tingkah mengada-ngada gus Ali.

"Kapan-kapan saja ya Yusuf tidur sama mba Nad, nanti semisal mba Nad main kerumah nanti mba Nad tidur bareng di kamarnya Yusuf ya sayang" Tutur neng Faza.

"Iya deh, tapi mba Nad janji sama Yusuf main ke lumah".

"Enggih insyaAllah gus Yusuf " Jawab ku mendengar permintaannya.

"Nadya besok berangkat jam 8 ya".

"Enggih neng".

Kemudian neng Faza dan gus Yusuf menuju ke kamar, sedangkan gus setengah setengahnya itu tetap masih berdiri ditempatnya.

"Gus kenapa tasik dateng meriki".

"Kamu juga kenapa masih disini?".

"Kulo badene mbalek dateng kamar kulo kok".

"Yaudah saya juga mau kembali ke kamar saya" Jawabnya berlalu kembali menuju kamarnya meniggalkanku sendiri yang masih cengo.

"Ga jelas, ada ya gus kayak dia ternyata".

Akupun melangkahkan kaki ku untuk kembali ke kamar pondok.
.
.
.
.
Jombang, 12-10-2019

Don't forget to vote and share!😘

My instagram: @auramohammedy

Spend Every Second With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang