Author POV
"Mas Ali, kok mboten nangeni kulo nek sampun dugi dateng hotel?*" Protes Nadya ketika beberapa menit yang lalu ia terbangun dari tidur nyenyaknya.
*(Mas Ali, kok enggak bangunin aku kalau sudah sampai di hotel?).
"Kamu tadi tidurnya terlihat nyenyak sekali saya tidak tega untuk bangunin kamu".
"Mas Ali gendong Nadya dari lobi sampai kamar?".
"Iya" Jawab Ali dengan enteng.
Seketika Nadya melebarkan matanya, dia membayangkan dirinya di gendong suaminya dari turun mobil hingga kedalam kamar. Pasti banyak sekali para tamu hotel menatap mereka.
"Iiihh mas Ali!! Nadya kan jadi malu".
"Sudah terlanjur".
"Iiihhh nyebelin!".
Dan Ali hanya cuek dengan omelan istrinya.
Dan Nadya beranjak dari atas kasur dan melangkahkan kakinya ke balkon kamar hotel.
Dia terkagum dengan pemandangan yang disuguhkan. Menikah dengan gusnya membuat ia semakin bersyukur, karena suaminya ia bisa mengunjungi beberapa negara yang pasti ia bisa mengambil semua pelajaran di setiap ia berada di negara yang ia kunjungi.
Nadya tersadar dari lamunannya. Seketika ia langsung masuk lagi kedalam kamar.
"Mas Ali kita menginap di hotel mana?" Tanya Nadya yang mulai ngomel kepada suaminya.
"Di hotel ini" Jawab Ali cuek dengan masih membaca buku yang ia bawa.
"Nadya tauuuu, tapi hotel apa namanya?" Tanya Nadya menghampiri Ali dengan kesal karena dicuekin oleh suaminya.
"Kenapa emangnya?" Tanya Ali menutup buku yang ia baca ketika istrinya sudah berada disampingnya.
"Tangklet mawon*" Jawab Nadya padahal ia akana mengomel kepada suaminya jika sekarang mereka menginap di hotel yang sangat menghamburkan uang.
*(Tanya saja).
"Saya tidak membangunkan kamu sengaja, karena pasti kamu akan protes jika kita menginap disini" Jawab Ali dengan tepat karena itu tujuan Nadya untuk menanyakan hal itu.
"Kan benar dugaan Nadya, kenapa mas Ali.." Ucapan Nadya terpotong karena suaminya menarik tengkuk lehernya mendekatkan wajah mereka kemudian Ali mencium dalam bibir istrinya.
"Masih mau protes? Semakin protes semakin saya lebih melakukan ini" Ucap Ali dengan menyeringai ketika melihat ekspresi istrinya yang langsung berubah.
"Mbo-mboten*" Jawab Nadya memberi jarak antara wajah mereka.
*(Eng-enggak).
Ali menahan senyumnya melihat wajah istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spend Every Second With You
Romance[Completed] Ketika Allah sudah menakdirkan mereka agar saling mencintai & bersatu dalam ikatan yang halal, aku bisa apa? -Nadya Azzahra Busyaina- **** "Saya khitbah kamu langsung kepada orang tua mu" Jawab gus Ali. "Ini gus gesrek apa gimana ya?" B...