53. Family Time

32.7K 1.5K 48
                                    

4 tahun kemudian..

Author POV

"Sayang" Ali menghampiri Nadya yang sedang merapikan meja riasnya usai di berantakan oleh kedua anak kembarnya.

Ali memeluk Nadya dari belakang, menaruh dagunya diatas pundak istrinya.

"Kangen.." Ucap Ali manja sambil mencium pipi Nadya.

"Manja" Ledek Nadya dengan terkekeh kecil sambil mengelus pelan rahang suaminya.

"Umiknya Nabil sama Nabila tambah cantik aja" Ali semakin mengeratkan pelukannya, sambil matanya menatap pantulan dirinya dengan Nadya dari kaca. Begitu juga dengan Nadya.

"Pasti ada maunya" Ucap Nadya.

"Jika sudah tau kenapa tidak mengajak saya?".

"Mas Ali kan habis datengin acara di luar kota, pasti kecapekan" Ucap Nadya memutar tubuhnya hingga berhadapan dengan Ali. Nadya menangkup rahang kokoh suaminya mengelus dengan tangan yang halus dan lembut.

"Saya malah takut meminta kamu untuk melayani saya. Saya tidak ingin membuat mu kecapekan yang sudah mengurusi Nabil dan Nabila seharian" Ucap Ali dengan menyentuh tangan Nadya yang masih menangkup wajahnya.

Ya, Nadya mengurusi Ali, Nabil dan Nabila sendirian. Meskipun, ada dua mba-mba ndalem yang disuruh bunyai Aisyah untuk membantu Nadya.

"Njenengan nyuwun kulo sak niki nopo? Ngapunten enggih Nadya dereng saget dados istri..*" Ucapan Nadya terpotong karena suaminya mencium bibirnya.

*(Kamu minta aku sekarang apa? Maaf ya Nadya belum bisa jadi istri..).

"Kamu bilang apa sih? Jangan bilang begitu lagi. Kamu sudah menjadi istri yang baik buat saya. Sudah menjadi ibu yang baik buat anak-anak saya" Ucap Ali kemudian mencium kening Nadya lembut penuh kasih sayang.

Ali menatap lekat netra mata coklat Nadya. Begitu juga dengan Nadya menatap lekat netra mata hitam legam suaminya. Mereka saling bertatap mata. Seolah-olah mereka sedang menyalurkan sesuatu melalaui pandangan mata diantara mereka.

Tiba-tiba Ali menggendong Nadya, membawanya keatas kasur. Ali merangkap tubuh Nadya, menghapus jarak wajah diantara mereka.

Nadya yang matanya tadi sudah terpejam, tiba-tiba terbuka kembali ketika mendengar suara gedoran pintu. Seketika Nadya mendorong pelan dada suaminya.

Ali yang kesal hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar.

"Umik.. Abi.. buka pintunyaaaa" Teriak Nabil dan Nabila dengan suara cempreng khas anak kecil.

Sedangkan Nadya hanya tersenyum kecil melihat raut wajah suaminya. Nadya bangun dari atas kasur berniat membuka pintu kamar.

"Sayang, kenapa kalian belum tidur?" Tanya Nadya dengan tatapan bingung kepada dua anak kembarnya.

Yang ditanya sudah menerobos masuk kedalam kamar dan berlari menuju kasur kemudian mereka berbaring diatas kasur yang berukuran king size.

"Nabil sama Nabila pingin bobo disini" Jawab Nabil.

Ali hanya cengo dengan pernyataan kedua anak kembarnya dengan menatap Nadya.

Sedangkan Nadya hanya mengangkat kedua pundaknya dengan tatapan polos dan menahan tawanya.

Mau tak mau dan Ali mengalah kepada kedua anaknya, akhirnya mereka berempat tidur bersama.

🌹🌹🌹🌹

Nadya POV

Beberapa hari kemudian..

"Nopo niki mas?" Tanyaku sambil mengangkat sebuah amplop yang berada diatas mejanya.

Spend Every Second With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang