Author POV
Setelah bunyai Aisyah usai mengisi undangan pengajian tersebut. Kini Nadya sedang menunggu bunyai Aisyah & gus Ali didepan halaman masjid dikarenakan Nadya sedang halangan.
Nadya menunggu sambil menyelesaikan membaca novel yang dipinjamkan oleh Ali. Bertepatan dengan keluarnya gus Ali dari dalam masjid Nadya menutup novel tersebut.
🌹🌹🌹🌹
Ali POV
"Bunyai pundi loh gus*" Tanyanya.
*(Bunyai dimana gus?).
"Masih didalam".
"Owalah, oh nggeh kulo sampun mantun maos niki, maturnuwun enggih gus*" Ucapnya sambil menyerahkan novel yang saya pinjamkan kepada dia.
*(Owalah, oh iya aku sudah selesai membaca ini, terimakasih ya gus
Saya menerima uluran novel yang dia berikan pada saya).Tidak jauh dari tempat berdiri saya & dia, Ummah menghampiri, kemudian Ummah masuk kedalam mobil.
Ketika dia akan masuk juga kedalam mobil saya..
"Bisa bawakan dulu bukunya, tidak mungkin saya akan menyetir sambil membawa novel tebal ini".
Tanpa berfikir dia menanggukan kepalanya dan menerima uluran novel dari tangan saya.
Saya terkekeh dengan sikap sedikit penurut & sikap polosnya. Saya kan bisa sebenarnya menaruh sementara novel tersebut di dashboard mobil.
🌹🌹🌹🌹
Nadya POV
Ketika telah menyelesaikan semua kewajiban & kegiatan aku segera bersiap siap untuk istirahat agar bisa bangun malam, karena aku baru sampai di pondok ketika ba'da ashar dan kemudian tetap mengikuti kegiatan pondok terus aku menyempatkan mencuci cucian ku karena tadi tidak sempat dikarenakan habis mengantarkan bunyai.
"Ah, ya bukunya gus Ali kebawa lagi sama aku, yaudahlah besok aja ngembaliin nya lagi" Monolog ku.
Ketika aku mau menyimpan novel gus Ali didalam lemari ku, aku melihat sebuah kertas terselip di novel itu.
"Perasaan kemarin aku baca ini novel, enggak ada kertas".
Aku bukalah kertas tersebut, karena ingin memastikan itu milik siapa.
Aku terkejut karena isinya sebuah tulisan tangan ya lebih tepatnya seperti surat dan aku pun membacanya.
Cinta bukanlah sebuah perasaan yang hinggap dalam sekejap. Namun cinta adalah sebuah perasaan yang timbul tanpa sadar & membuncah saat sadar kalau perasaan itu lebih dari sekedar rasa suka dan memiliki.
Apakah ini yang dinamakan cinta? N.Azzahra.B
Dari pemilik novel.
Aku tidak bisa berkata kata karena.. karena aku juga tidak tau harus bagaimana. Aku sudah mengetahui surat ini dari siapa dan untuk siapa. Aku langsung melipat surat itu, dan menyimpannya di lemari dengan cepat kemudian aku langsung membaringkan badanku di kasur menutup seluruh badan ku dari atas sampai bawah dengan selimut.
Huuuhh..
Aku membuka selimut kembali pada bagian wajah, karena ruang nafas ku terhambat dengan selimut ku sendiri.
"Ya, aku masih memikirkan surat dari gus Ali, huh! Menyebut namanya saja kenapa jantung ku berlebihan reaksinya" Aku memegangi dadaku.
Aku berusaha memjamkan mata ku agar melupakan tentang isi surat tersebut.
🌹🌹🌹🌹
Author POV
Kayla melihat tingkah Nadya yang menurutnya sedikit aneh.
"Nad, kamu kenapa?".
Nadya langsung menoleh ke arah Kayla yang melihat tingkah dirinya.
"E-enggak enggak kenapa napa kok, aku tidur duluan ya Kayl" Jawab Nadya kemudian memaksakan untuk tidur meskipun masih kepikiran dengan isi surat dari gusnya itu.
****
Malamnya Nadya terbangun pukul 03:15, Nadya mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat sunnah tahajjud.
"Ya Rabb, jika suatu saat nanti aku jatuh cinta, jangan biarkan cintaku berkurang untuk-Mu hingga membuatku lalai kepada-mu. Dan sekiranya aku jatuh cinta, jatuhkanlah hati ini pada seseorang yang mencintaiku karena-Mu. Agar kekuatanku lebih untuk mencintai-Mu".
Itulah salah satu do'a yang Nadya panjatkan pada sholat tahajjud kali ini.
.
.
.
.
Jawa Tengah, 18-10-2019Don't forget to vote and share!😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Spend Every Second With You
Romans[Completed] Ketika Allah sudah menakdirkan mereka agar saling mencintai & bersatu dalam ikatan yang halal, aku bisa apa? -Nadya Azzahra Busyaina- **** "Saya khitbah kamu langsung kepada orang tua mu" Jawab gus Ali. "Ini gus gesrek apa gimana ya?" B...