37. Dear

30K 1.6K 35
                                    

Nadya POV

Aku dan gus Ali sedang makan siang setelah jalan jalan di Oxfordshire dan belanja di Oxford Street.

"Lusa setelah saya wisuda, kamu mau tidak saya ajak jalan-jalan ke London?" Tanya gus Ali setelah menyelesaikan makannya.

"Haaahh? Serius gus?".

"Iya".

"Nadya mauuu".

"Oke, kita akan menginap disana semalam".

"Kalau kita berangkatnya lusa terus juga menginap, terus Ayah Bunda, Abah, Ummah dos pundi*?".

*Dos pundi-> Bagaimana.

"Abah dan Ummah akan kembali ke Indonesia saat kita akan ke London, Ayah dan Bunda mengatakan silahkan saja jika saya membawa putrinya ini jalan-jalan" Ucap gus Ali.

"Berarti gus Ali sampun bilang kaleh Ayah dan Bunda?".

Gus Ali hanya mengangguk kepalanya.

Ya, orang tua ku dan mertua ku sudah datang namun tidak menginap di apartement yang ditempati oleh gus Ali dan aku sekarang. Mereka menginap di Hotel yang juga satu perusahaan dengan apartement ini jadi bersebelahan.

"Gus Ali juga mengajak Ayah sama Bunda ke London?".

"Iya".

🌹🌹🌹🌹

Author POV

Sekarang Ali dengan istrinya juga mertuanya sudah sampai di London. Mereka menginap di London Marriott hotel county hall.

"Gus Ali sungguh kita serius bermalam disini?" Tanya Nadya yang sudah masuk kedalam kamar hotel. Dari awal masuk lobi hotel sampai masuk kamar.

"Iya".

"Berapa permalam nya gus?".

"Saya tidak tahu".

"Lah? Terus siapa yang bayar?".

"Kamu tau kan saya kerjanya jadi apa di Inggris? Jadi, saya mendapatkan fasilitas dimana saja saya ingin menginap atau mengunjungi tempat selama itu di Inggris. Kalau diluar Inggris saya hanya di fasilitaskan penerbangannya saja".

"Jadi kita menginap disini gratis?".

Ali hanya mengangguk kepalanya sebagai jawaban.

"Kenapa gus Ali milih hotel ini?".

"Saya disarankan oleh Mirza, dan yasudah saya ikut saja".

"Emang berapa gus permalamnya?".

"Cari saja di google" Jawab Ali cuek.

Nadya langsung mengambil phone cellnya dan membuka google.

"Gus, Ya Allah uangnya sayang dibuat nginep semalam doang, pesan 2 kamar lagi"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gus, Ya Allah uangnya sayang dibuat nginep semalam doang, pesan 2 kamar lagi".

"Kan itu saya tidak ngeluarin uang sama sekali, jika tidak fasilitas mana saya mau buat nginep disini buat saya sendiri mubzir, tapi kalau istri saya senang menurut saya tidak mubazir" Jawab Ali dengan terkekeh.

"Sama sama mubazirnya guuuss.." Protes Nadya.

"Gus, Nadya baru sadar! Kamar kita kenal single badnya 2 kenapa bukan queen bad saja?".

"Saya juga tidak tahu" Jawab Ali berbohong.

🌹🌹🌹🌹

Ali POV

"Tidak apaa-apa yang penting kita tidur satu kamar kan?" Ucap saya melihat raut wajah kecewa di wajah bidadari kecil saya.

"Enggih".

"Sini ikut saya".

"Kemana gus?".

Saya tidak menjawab perkataannya namun memegang tangannya mengajaknya keluar menuju balkon kamar hotel.

"Subhanallah indah sekali gus" Ucap Nadya memandang takjub pemandangan yang disuguhkan dari sini di malam hari.

Saya tersenyum kemudian memeluknya dari belakang.

"Maafkan saya yang selalu membuat mu mengeluarkan air matamu".

Zahra hanya diam tidak merespon perkataan saya.

"Nadya asli ne tasek pingin ngertos nopo o pas kita LDR-an gus Ali menjaga jarak kaleh Nadya, Nadya capek tangklet terus tapi mboten nateh dijawab kaleh njenengan*".

*(Nadya aslinya main pingin tahu kenapa waktu kita LDR-an gus Ali menjaga jarak sama Nadya, Nadya capek tanya terus tapi enggak pernah dijawab).

Saya langsung terdiam mendengar perkataannya.

"Apa kamu meragukan saya?".

"Mboten, tapi Nadya mboten nyaman dengan gus Ali yang seperti ini" Jawabnya dengan pelan.

Saya menghembuskan nafas berat.

"Apa saya harus menjelaskannya sekarang? Setidaknya dia sudah menyelesaikan tugas akhir kuliahnya, mungkin tidak akan membebani pikirannya lagi" Batin saya.

Saya memutar badanya agar menghadap saya. Dia menatap saya dan begitu juga saya juga menatapnya.

"Jadi begini maaf sebelumnya membuat mu tidak nyaman dengan keadaan sebelumnya..".

"Apa kamu seriusan ingin mendengar alasan saya?" Ungkap saya yang masih ragu untuk mengatakan yang sebenarnya kepada dia.

"Terserah gus Ali mawon Nadya mboten maksa kok*" Ucapnya dengan pura-pura menahan rasa penasarannya dengan apa yang ingin saya katakan.

*(Terserah gus Ali aja, Nadya enggak maksa kok).

"Oke, saya sebelum menikahi mu bahkan saat ingin melamar mu namun kamu selalu menghindari saya, saya pernah membuat janji dengan..".
.
.
.
.
Jombang, 12-12-19

Total vote nembus 1000 langsung up part selanjutnya!!🔥 (double up deeh!!)
SHARE ke teman-teman kalian! Okey!!?🤗
Love for all my readers 😘

Spend Every Second With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang