34. What Happened?

28.5K 1.7K 16
                                    

Nadya POV

Sudah hampir 3 bulan aku dan gus Ali menjalani hubungan jarak jauh menjadi suami dan istri. Namun aku merasa aneh mengapa gus Ali seperti menjaga jarak kepadaku apa yang terjadi?.

Dan yang membuat aku sakit hati, selama gus Ali mengunjungi ku ia tidak pernah tidur satu kamar dengan ku dan setiap itu aku menangis. Aku bingung ada apa dengan dia?.

Setiap aku bertanya gus Ali selalu mengalihkan pembicaraan, seperti.

"Zahra, gimana kuliah mu?".

"Zahra bagaimana magang mu? Apakah berjalan sukses?".

"Zahra apakah dosen mu sudah meng-acc tugas akhirmu?".

Selalu menanyakan kuliahku. Tidak memikirkan perasaan ku yang sedang berkecamuk ini.

Dia sangat senang saat ia bertanya padaku.

"Jadi, kamu kapan akan graduate?" Tanyanya exited.

"1 bulan lagi gus".

"Sungguh? Alhamdulillah" Tanggapnya dan langsung memeluk ku.

Saat gus Ali memeluk ku tak terasa aku menangis. Kenapa? Karena semenjak kita berhubungan jarak jauh gus Ali tidak pernah memeluk ku. Jika tidak aku duluan yang memeluknya.

Dan hari ini aku akan terbang ke Inggris. Ya, karena gus Ali akan sidang terbuka (Wisuda) S-2 di Oxford University Inggris..

****

Sekarang aku sudah sampai didepan pintu apartement tempat tinggal dimana suami selama ini menginap disini.

"Zahra, kalau pesawat mu telah landing kabari saya, saya akan menjemput mu di bandara".

Begitulah pesan dari gus Ali. Namun aku tidak menghiraukan pesannya. Aku sengaja tidak memberitahukan gus Ali bahwa aku sudah sampai di apartementnya. Ingin memberinya kejutan.

Aku menkam pin pintu kamar yang pin nya sama dengan pin pintu kamar apartement ku selama di Turki. Ya, pin nya tanggal pernikahan kita.

Cklek..

"Kok sepi?" Batin ku.

Akupun masuk melangkahkan kaki ku lebih memasuki apartement ini.

Aku mendengar suara laki-laki dan perempuan dari arah dapur. Aku mendekati dapur. Dan kulihat seorang perempuan bergelanyut ditangan suamiku. Ya, tangan gus Ali.

"Jadi, apa karena ini gus Ali menjaga jarak dengan ku?" Batinku.

Mereka tidak menyadari keberadaan ku karena posisi mereka membelakangi ku. Aku langsung memundurkan langkah ku, dan tidak sengaja aku menabrak pot bunga yang menjadi pajangan itu jatuh, sontak mereka berdua langsung melihat kearah ku. Aku ingin berlari namun aku merasakan kakiku terkena pecahan dari pot itu. Ketika gus Ali mendekati ku, entah dapat kekuatan dari mana aku langsung lari keluar dari apartement ini. Dan tak terasa air mata ku keluar. Jangan anggap aku cengeng, bagaimana jika kamu melihat suami mu menjaga jarak dengan dirimu kemudian kamu melihat suami mu sedang tertawa bersama wanita lain.

🌹🌹🌹🌹

Ali POV

Saya kaget ketika mendengar suara pot terjatuh. Dan lebih mengejutkannya lagi, saya melihat Zahra melihat saya dan gadis disamping saya dengan tatapan nanar.

Saat itu juga saya langsung mendekatinya. Namun Zahra malah berlari keluar.

"Kamu sekarang keluar dulu dari sini, saya tidak ingin istri saya salah faham" Ucap saya. Kemudian beranjak keluar mengejar Zahra.

Saya melihat Zahra berjalan tertatih tatih dia sudah diujung lorong. Saya langsung memeluknya dari belakang.

"Kamu jangan salah faham dulu" Ucap saya lirih di dekat telinganya.

Dia memberontak mencoba melepaskan pelukan saya.

"Maafkan saya yang telah membuatmu menangis".

"Lepas gus.." Ucapnya lirih dengan terisak.

Saya memutar badanya agar menghadap saya.

Dia hanya diam dan masih mencoba melepas pelukan saya.

"Dia Wardah, dia....".

"Cukup! Kulo mboten peduli niku sinten*" Potong nya menatap saya dengan mata yang sudah basah oleh air mata.

*(Cukup! Aku nggak peduli itu siapa).

Saya melihat dia semakin sedih saya semakin merasa bersalah.

Saya langsung mencium bibirnya, agar ia berhenti memberontak juga menghilangkan semua rasa bersalah saya kepada dia. Dan seketika itu juga Nadya juga diam menghentikan gerakannya yang berusaha melepaskan pelukan dari saya.

Setelah mencium bibirnya, saya langsung menggendongnya ala bridal style, melihat rautnya yang menahan luka dikakinya. Saya menggendongnya membawanya ke klinik terdekat.

"Kaki mu terluka dan berdarah, kita obati dulu ya" Menatap dia yang sudah berada di gendongan saya. Dia terkejut dengan perlakuan saya. Dan tidak lama dia samakin terisak digendongan saya.

"Cukup, jangan menangis lagi, itu membuat saya semakin bersalah".

🌹🌹🌹🌹

Author POV

Ali dan Nadya telah sampai di klinik dan Nadya telah ditangani. Hanya luka yang tidak terlalu parah.

Setelah perawat keluar, tinggalah Ali dan Nadya saja didalam ruangan ini.

Nadya hanya diam tidak menatap Ali sekalipun.

"Zahra.. Kamu hanya salah faham, yang kamu lihat tidak seperti yang kamu fikirkan, ini memang kesalahan saya tidak memberitahukan mu dari awal".
.
.
.
.
Jombang, 09-12-2019

Thank uuuu😍 yang udah exited baca cerita akuu🤗
Total vote 550 langsung up date lagii🔥

Spend Every Second With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang