32. Do'a

41.9K 2K 23
                                    

Author POV

Hari ini Nadya sedang berada di ndalem ikut sarapan pagi bersama kyai dan bunyainya yang sekrang juga sudah menjadi mertuanya.

Mengingat itu membuat Nadya malu. Dan kini semua santri juga abdi ndalem memanggilnya dengan Ning Nadya.

🌹🌹🌹🌹

Nadya POV

"Ali, kalian berencana honeymoon dimana?" Tanya bunyai Aisyah yang langsung membuat gus Ali tersedak dan membuatku terkejut.

Aku langsung mengambil air putih dan menyodorkan kepada gus Ali dan menepuk-nepuk pelan belakang lehernya.

"Kulo sampun mesen 2 tiket umroh" Jawab gus Ali.

"Owalah kalian memilih umroh" Jawab bunyai Aisyah.

Aku terkejut sekaligus senang ketika gus Ali akan membawa ku umroh bersamanya. Sudah lama aku tidak ziarah ke makam Rasulullah.

"Kapan berangkat?" Sahut kyai Ahmad.

"Lusa insyaallah" Jawab gus Ali.

Aku langsung menolehkan kepalaku mengarah gus Ali. Sambil mengekspresikan secepat itu?.

"Kenapa cepat sekali? Nadya kamu sudah siap-siap?".

"Dereng bunyai, Nadya mawon nembeh ngertos kok*".

*(Belum bunyai, Nadya aja baru tau kok).

"Jangan manggil bunyai, panggil Ummah sama Abah kan sudah jadi menantu kita" Ucap bunyai Aisyah yang membuat ku tersipu.

"E-enggih Mah" Jawabku.

"Saya sudah menyuruh mbak-mbak ndalem, untuk mengemasi barang barang, nanti tinggal kamu bawa apa yang kamu butuhkan saja" Ucap gus Ali kepadaku mungkin juga terdengar oleh Ummah dan Abah.

🌹🌹🌹🌹

Ali POV

Sekarang saya dan Zahra sudah berada di Masjid Nabawi berjalan menuju Raoudhoh (Maqam Rasulullah) karena hari ini hari terakhir kita di Madinah dan besok kita sudah harus di Makkah.

"Gus, Nadya pingin foto" Rengeknya seperti anak kecil padahal umurnya sudah 22 tahun.

"Iya, sini saya fotoin".

"Iihh.. Gus kan kulo dereng siap, kok sampun di foto" Komentarnya ketika melihat hasilnya.

"Kalau kamu posting di Instagram biar tidak ada yang bisa lihat kecantikan kamu, cukup saya saja".

Dia memberengut saya tau dia pura-pura kesal.

"Fotoin lagi".

"Enggak usah, ayo sekarang kita kesana" Ucap saya meninggalkannya.

"Nadya pingin ngomel-ngomel sama gus Ali tauk! Untung aja Nadya sadar sekarang dimana" Ucapnya pelan namun terdengar oleh saya.

Saya menahan tawa ketika mendengar bidadari kecil saya berkata seperti itu.

Ketika sudah sampai didepan pintu akan masuk Raoudhoh saya dan Zahra berhenti.

"Nanti kita ketemuan ditempat ini lagi, persis disini" Ucap saya.

"Enggih gus".

Kemudian kami berpisah.

****

Saya sedang menunggu Zahra yang tidak muncul-muncul saya khawatir. Ketika saya akan menyusul Zahra dia sudah muncul dengan berjalan yang ia percepat dengan cengengesan kepada saya. Sungguh, sikapnya dulu sebelum saya menikahinya dengan sekarang ternyata lumayan berbeda. Kini benar apa yang dulu pernah ia katakan ia masih kekanak-kanakan, namun saya senang bisa memiliki istri semenggemaskan itu.

Spend Every Second With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang