49. Special Moment

36.3K 1.8K 54
                                    

Nadya POV

"I wanna spend every second of the rest of my life with you".

Ingin terbang aku rasanya mendengar ungkapan gus Ali padaku. Sampai-sampai aku tidak sadar jika bibirku dicium olehnya.

"Mas..".

"Hmm?" Respon gus Ali menjawab panggilan ku. Karena gus Ali meletakkan dagunya diatas kepalaku.

"Mas Ali, njenengan saestu nek misal e kulo dereng saget maringi njenengan penerus?*" Ucap ku pelan karena takut gus Ali marah lagi.

*(Mas Ali, kamu serius kalau aku belum bisa memberi kamu penerus?).

"Ada atau tidak adanya anak itu kehendak-Nya. Kebahagiaan saya, adanya kamu yang selalu ada untuk saya. Karena adanya kamu membuat saya semakin mencintai-Nya, bersyukur Allah menyatukan saya dengan bidadari shalehah seperti mu".

Aku sangat terharu mendengar perkataan suamiku. Dia, dengan berbagai cara agar bagaimana ia tetap menghormati kaum Hawa.

🌹🌹🌹🌹

Author POV

Beberapa minggu kemudian..

Hari ini tepat 1 tahun pernikahan Ali dan Nadya. Dan Nadya malam ini diajak keluar makan malam berdua bersama Ali untuk merayakan 1 tahun pernikahan mereka.

"Sudah selesai?" Tanya Ali yang sabar menunggu istrinya berdandan.

"Sekedap* mas.." Ucap Nadya yang sedang memakai kerudungnya.

*Sekedap-> Sebentar.

"Kamu tidak usah dandan, kamu kan sudah nikah, saya terima kamu apa adanya".

Nadya yang sudah selesai dengan urusan berdandannya menghampiri suaminya yang sudah menunggunya.

"Kan Nadya dandan biar cantik dilihat mas Ali" Ucap Nadya yang sudah berdiri didepan suaminya.

"Kamu enggak dandanpun saya tetap melihat kamu".

"Iiihh.. Mas Ali.. Nadya jelek ya kalau dandan? Padahal Nadya dandan biar nggak malu-maluin mas Ali loh" Ucap Nadya yang tiba-tiba sensi.

Ali mengerutkan keningnya. Ali bingung kenapa istrinya malah ngambek kepada dirinya.

"Bukan jelek. Tapi kamu sudah cantik tanpa pakai make-up".

"Yaudah deh Nadya hapus aja make-upnya" Ucap Nadya yang akan berjalan menuju meja rasnya kembali namun oleh suaminya pergelangan tangannya langsung dicekal.

"Kenapa kamu jadi sensi begini my love?" Tanya Ali sambil menangkup wajah bidadari kecilnya yang pipinya sudah memerah ketika mendengar panggilan dari suaminya.

"Habis mas Ali sih.. bikin Nadya sebel tau!" Ucap Nadya dengan menutupi kedua pipinya.

Ali tertawa kecil melihat tingkah istrinya.

"Sebel tapi kenapa pipinya jadi merah begitu?".

"Nadyakan tadi pakai blush-on" Sanggah Nadya menutupi malunya yang masih terngiang panggilan sayang dari suaminya.

Ali hanya tersenyum mendengar perkataan Nadya. Ia menatap istrinya dari atas sampai bawah.

Nadya memakai brokat yang bermodel long outer dengan memakai dalaman manset berwarna cream.

"Kamu sangat cantik. Saya suka" Ucap Ali pelan dengan menatap manik mata Nadya, kemudian menyodorkan tangannya untuk menggandeng tangan istrinya.

Spend Every Second With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang