28. Syukur

28.2K 1.8K 14
                                    

Jangan berhenti berodo'a yang terbaik untuk orang yang kamu cintai.
-Ali bin Abi Thalib R.A-
.
.
.
.

Nadya POV

"Zahra, kenapa kamu menangis?".

Aku mendengar suara itu. Pasti itu halusinasi ku saja. Allah sudah menentukan takdir ini.
Yang tadinya tangis ku sudah mulai mereda, kembali menangis ketika mendengar bayangan suara gus Ali.

"Zahra.. apa yang.. terjadi? Hingga membuat mu.. menangis?".

Lagi-lagi suara itu. Dan aku merasakan ada yang mengelus kepalaku lagi.

Aku mendongakkan kepala, karena jengkel kenapa sih orang-orang tidak sabaran kalau aku masih disini.

"Gus..Gus A-Ali?!" Aku terkejut ketika melihat gus Ali telah membuka matanya kembali.

"Ini gus Ali kan?!" Tanya ku masih tidak percaya.

"Iya Zahra.. ini saya".

Seketika suara ku seperti tertahan ditenggorarokan. Aku mengerjap-ngerjapkan kedua mataku dan mengeleng-gelengkan kepalaku mencoba menyadarkan ku bahwa ini hanyalah sebuah halusinasi.

Ketika tidak sengaja aku melihat monitor detak jantung kulihat garis-garis yang tadinya lurus sekarang kembali bergerak keatas kebawah. Dan seketika itu aku langsung melihat gus Ali yang matanya sudah terbuka kembali dengan senyum tipisnya.

"Gus.. Gus Ali?!".

🌹🌹🌹🌹

Author POV

Ketika Nadya mengatakan itu, berbarengan dengan masuknya orang tua Nadya juga orang tuanya Ali. Dan pingsannya Nadya, yang untungnya Ayahnya langsung tanggap menangkap tubuh Nadya.

****

Ruangan ini, dipenuhi dengan ucapan syukur alhamdulillah. Takdir tidak ada yang mengetahui begitu juga dengan mati.

Abah dan Ummah terus memeluk Ali. Apalagi Ummahnya seperti enggan untuk melepaskan pelukan dari anaknya itu.

Setelah dokter memeriksa kondisi Ali seluruhnya dokter mengatakan bahwa kondisi Ali sekarang lebih membaik. Namun..

****

Nadya akhirnya terbangun dari pingsannya.

"Bunda, gus Ali pundi*?".

*Pundi-> Mana.

"Kamu sudah siuman nak? Gus Ali sudah dipindahkan di kamar inap Nad".

"Nadya badene dateng gus Ali Bun*" Ucap Nadya beranjak bangun dan turun dari atas brankar rumah sakit.

*(Nadya mau ke gus Ali Bun).

****

🌹🌹🌹🌹

Ali POV

Ketika saya membuka mata, kepala saya rasanya pening sekali. Namun, saya kaget ketika melihat gadis yang saya cintai sedang menangis tersedu-sedu. Saya sudah hafal dengan suara dia.

Ketika ia bangun dari posisinya seperti shock melihat saya dia pingsan dan untungnya Ayahnya datang menangkap tubuhnya.

Alhamdulillah 'ala kulli hal, saya masih diberikan umur yang panjang oleh-Nya.
.


.
.
.
Jombang, 23-11-2019

Lagi kurang mood nulis bab ini enggak papa lah ya, yang penting UP..wkwk✌

Jangan lupa VOTE!!

Spend Every Second With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang