Ali POV
Jam 8 pagi. Dan sampai sekarang pun Yasmin belum kembali ke rumah. Terdengar nada dering telfon dari phone cell saya dan ternyata dari Yasmin, segera saya angkat.
"Assalamualaikum" Bukanya.
"Waalaikumsalam, kamu dimana? Kenapa belum kembali?".
"Gue nggak mau kebanyakan cincong, gue mau lo talak gue sekarang juga! Kalo nggak gue akan kerumah Nadya dan bilang padanya kalo lo mau jadiin dia istri kedua".
Saya sangat kaget dengan ancamannya. Bagaimana bisa Zahra dia jadikan ancaman kalo saya tidak mentalak dia.
"Kuping lo masih ada kan? Kenapa nggak dijawab jawab?!".
"Anda jangan mengada-ngada, anda tahu dari mana alamat rumahnya?".
"Kenapa emangnya? Talak gue dulu mangkanya!".
"Jangan bilang begitu dengan Zah-Nadya".
"Yaudah, mangkanya lo talak gue sekarang juga ALI! Lo mau uji kesabaran gue ya?!".
"Saya-".
"APA? Lo mau jawab kalo lo nggak bisa?! Yaudah gue masuk kerumah Nadya, karena gue sudah didepan rumahnya".
Ya Allah, sampai sebegitunya Yasmin. Saya tidak ingin Nadya mendengar perkataan Yasmin bahwa akan saya jadikan istri kedua. Saya tidak ingin menanam luka di hatinya lagi.
"Lo enggak talak gue sekarang juga, gue masuk kerumah Nadya".
"Stop, berhenti! Oke, akan saya kabulkan permintaan anda. Apakah anda serius dengan perceraian ini?".
"Iya gue serius ngapain juga gue becanda".
Saya menarik nafas berat. Sangat sulit bagi saya, karena prinsip saya akan menikah sekali seumur hidup. Namun beginilah jadinya, padahal saya sudah berusaha agar mempertahankan pernikahan ini.
"Yasmin Shakira, anti tallaqtuki, tallaqtuki, tallaqtuki".
🌹🌹🌹🌹
Yasmin POV
Pagi ini gue berencana akan menelepon Ali.
"Lo seriusan Shak?".
"Ya Allah, lo tanya udah berapa kali Tasy? Iya gue serius!".
"Gini ya Shakira, lo pikir pikir dulu deh, meskipun kamu belum disentuh sama suami lo sama sekali tapi nanti status lo akan berubah janda, terus apakah Fawwaz mau nerima lo?".
Gue menghembuskan nafas berat.
"Iya, sejujurnya gue enggak siap dengan status gue yang akan berubah setelah cerai dengan Ali. Tapi, mau bagaimana lagi itulah resikonya. Sedangkan Fawwaz diakan masih kuliah di Australia".
"Fawwaz tau nggak kalo lo udah nikah?".
Gue hanya menggelengkan kepala pelan.
"Semoga saja Fawwaz masih mau nerima gue, seenggaknya nanti secara perlahan Fawwaz gue ceritain semuanya, sedetail detailnya. Gue nggak mau bohong sama dia lagi setelah ini. Karena kita saling mencintai".
"Bucin banget deh loh! Yaudahlah, kalo itu keputusan lo, gue cuma bisa do'a in buat lo yang terbaik" Ucap Tasya dan gue pun tertawa kecil mendengar kedepan darinya.
Gue memeluk Tasya "Makasih ya Tasy selalu ada buat gue".
"Iya sama sama, jangan lupa sebagai imbalannya belanjain gue mangkanya" Candanya.
"Siaaapp".
Kemudian gue dan Tasya tertawa bersama.
****
"Assalamualaikum" Gue langsung angkat bicara.
"Waalaikumsalam, kamu dimana? Kenapa belum kembali?".
"Gue nggak mau kebanyakan cincong, gue mau lo talak gue sekarang juga! Kalo nggak gue akan kerumah Nadya dan bilang padanya kalo lo mau jadiin dia istri kedua".
Dia hanya terdiam tidak menjawab perkataan gue. Ini nih, yang selalu bikin gue kesel.
"Kuping lo masih ada kan? Kenapa nggak dijawab jawab?!".
"Anda jangan mengada ngada, anda tahu dari mana alamat rumahnya?".
"Kenapa emangnya? Talak gue dulu mangkanya!".
"Jangan bilang begitu dengan Zah-Nadya".
Tanpa dia tutup-tutup i, sebenarnya gue tau kalo Ali panggil Nadya dengan panggilan Zahra.
"Yaudah, mangkanya lo talak gue sekarang juga ALI! Lo mau uji kesabaran gue ya?!".
"Saya-".
"APA? Lo mau jawab kalo lo nggak bisa?! Yaudah gue masuk kerumah Nadya, karena gue sudah didepan rumahnya".
Sejujurnya, gue nggak bakal senekat itu. Nggak mungkin lah gue kerumah si Nadya. Gini gini gue masih punya urat malu dan sopan santun.
"Lo nggak talak gue sekarang juga, gue masuk kerumah Nadya".
"Stop, berhenti! Oke, akan saya kabulkan permintaan anda. Apakah anda serius dengan perceraian ini?".
"Iya gue serius ngapain juga gue becanda".
"Yasmin Shakira, anti tallaqtuki, tallaqtuki, tallaqtuki".
Gue menghapus air mata yang akan keluar dari kedua kelopak mata gue. Entah suasana apa yang menyelimuti setelah mendengar talaq dari Ali. Semoga keputusan ini tidak akan menjadi penghambat kebahagiaan Ali dan Nadya. Semoga saja iya.
.
.
.
.
Jombang, 03-11-2019Don't forget to vote and share!😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Spend Every Second With You
Romance[Completed] Ketika Allah sudah menakdirkan mereka agar saling mencintai & bersatu dalam ikatan yang halal, aku bisa apa? -Nadya Azzahra Busyaina- **** "Saya khitbah kamu langsung kepada orang tua mu" Jawab gus Ali. "Ini gus gesrek apa gimana ya?" B...