42. Honeymoon

34.7K 1.6K 36
                                    

Author POV

"Iiihh.. Mas Ali kenapa masih di ulang lagi??" Omel Nadya hingga mereka berdua masuk dalam kamar yang Ali pesan.

Sebenarnya bukan Ali yang pesan, ia meminta tolong Mirza untuk dicarikan hotel yang terbaik dan yang paling dekat dengan bandara Incheon Airport.

Bagaimana tidak Ali memesankan kamar untuk mereka menginap disini selama sepuluh hari di Best Western Premier Incheon Airport Hotel.

"Memangnya kenapa sayang, kamu enggak suka?" Tanya Ali pura-pura tidak tahu kekesalan istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Memangnya kenapa sayang, kamu enggak suka?" Tanya Ali pura-pura tidak tahu kekesalan istrinya.

"Mas, beneran deh uangnya sayang banget kita nginep disini 10 hari loh, bisa-bisa uang 15 juta cuma dibuat menginap disini saja, belum kita jalan-jalanya naik apa, belum belanjanya juga.." Cerocos Nadya sambil melepas mantel, syal dan pashmina yang ia pakai sedangkan Ali tersenyum mendengar omelan dari bidadari kecilnya itu.

"Sayang, saya hanya memesan 8 malam, karena 2 malamnya dibayarkan oleh pihak KMA* nya, saya hanya memperpanjang masanya saja, lagian kita tidak sudah memikirkan tranportasi jika kita ingin pergi, karena sudah ada dari pihak hotel karena itu fasilitas hotel ini. Jadi kita hanya mengeluarkan biaya untuk jalan-jalan kita sayang".

*KMA-> Korea Moslem Associations.

"Kenapa mas Ali enggak bilang dari tadi?".

"Gimana mau bilang, istri saya udah ngomel duluan" Ucap Ali anatara menyindir dan menggoda istrinya.

Sejurus kemudiam Nadya memukul paha suaminya dengan tersenyum. Karena mereka sedang duduk bersandingan di tepi kasur.

Dan Ali pun tertawa.

"Yaudah kita sekarang mau ngapain mas?".

"Tujuan kita kesini ngapain?" Tanya Ali balik.

Nadya mengeryitkan dahinya.

"Kan mas Ali diundang buat ngisi acara disini".

"Selain itu?".

Nadya bingung apa yang dimaksud dengan suaminya itu.

Ketika Nadya sedang berfikir tanpa sengaja ia melihat suaminya melepas baju atasanya menyisakan celana panjang yang ia kenakan.

"Mas Ali kenapa buka baju?" Tanya Nadya yang sudah memalingkan wajahnya.

Ali menahan senyumnya dan ia malah mendekati istrinya yang wajahnya sudah memerah.

"Saya hanya membantu kamu mengingat tujuan kita kesini yang kamu lupakan" Ucap Ali mengangkat dagu istrinya kemudian mengecup bibir Nadya setelahnya ia tersenyum kepada istrinya.

Dan Nadya seketika teringat dengan apa yang dimaksud oleh suaminya itu.

"Tidak usah malu kan kamu sudah pernah melihatnya, kenapa masih malu saja? Biasanya saja kamu menggoda saya dengan mengelus dada saya saat kita melakukan.. aww!".

Spend Every Second With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang