Author POV
"Mas.. Nadya takut.." Ucap Nadya pelan berbarengan dengan kedua air mata yang menetes.
"Ssstttt.. Do'a kan Nabila agar Allah segera mengangkat penyakitnya dan agar ia cepat sembuh" Ucap Ali sambil mengusap pipi Nadya yang sedikit basah karena air matanya.
"Sudah sayang. Sekarang kamu ajak di untuk tidur" Ucap Ali kemudian ia mencium kening Nadya.
Setelah Ali masuk ke dalam kamar mandi Nadya membaringkan tubuhnya disamping Nabila.
"Umik adiknya kapan keluarnya?" Tanya Nabila sambil menyentuh perut Nadya.
"Insyaallah 2 minggu lagi sayang" Jawab Nadya kemudian ia mencium kening Nabila.
"2 minggu itu berapa hari Umik?".
"2 minggu sama dengan 14 hari".
"Ooohh..".
"Udah. Ayo sekarang kamu istirahat dulu biar cepat sembuh terus bisa main bareng lagi sama kak Nabil dan Naila sama adik-adik yang di dalam perutnya Umik ini" Ucap Nadya sambil mendekap Nabila dari samping.
"Belum Umik.. Bentar dulu, Nabila masih mau cerita" Ucap Nabila mendongakkan kepalanya keatas agar bisa melihat wajah Umiknya.
"Besok masih ada waktu sayang".
"Iya.. Tapi ini deh terakhir aku cerita habis itu aku bakal tidur" Ucap Nabila merayu Nadya.
"Yaudah kamu mau cerita apa lagi?".
"Tadi itu Naila ngasih aku sama kak Nabil lampu tidur bentuk unicorn, lucu banget lampu tidurnya Nabila seneng bangeeeett" Ucap Nabila dengan tersenyum yang senyum itu terlihat berbeda di mata Nadya dibandingkan senyum-senyum Nabila yang biasa-biasanya.
"Udah bilang terimakasih belum sama Naila?".
"Udah dong.. Naila baik banget. Terus ya Umik, kak Nabil sempat enggak mau nerima pemberian Naila. Nabila omelin, kalau Naila nangis gimana gara-gara kak Nabil enggak mau terima pemberian Naila" Celoteh Nabila yang membuat Nadya tersenyum.
🌹🌹🌹🌹
Ali POV
Jam sembilan malam setelah 2 perawat mengechek kondisi Nabila 2 perawat it membawa emergency trolly yang berisi peralatan yang saya tidak tau apa namanya bersama dokter Ayman yang menangani Nabila selama beberapa hari ini.
"Kita bawa dia ke ruangan rontgen " Ucap dokter Ayman kepada 2 perawat tadi setelah mengechek kondisi Nabila menggunakan alat-alat yang dibawa oleh perawat itu.
"Baik dok".
"Pak, bisa bicara sebentar di luar?" Ucap dokter Ayman dengan tenang.
"Silahkan dok" Kemudian saya dan dokter Ayman berjalan beriringan keluar kamar.
"Saya menyuruh 2 perawat tadi membawa Nabila untuk foto rontgen thorax, saya takut dia terkena syok hipovolemik yang terjadi pada DBD. Penyebabnya adalah peningkatan permeabilitas kapiler yang disertai kebocoran plasma. Maka dari itu saya ingin melihat mengambil gambar paru-parunya dan mengambil darahnya agar di uji di lab, karena di situ kita bisa mengetahui 2 dari beberapa tanda apakah Nabila mengalami kebocoran pada plasmanya".
Rontgen thorax -> Rontgen dada atau rontgen thorax adalah pemeriksaan dengan menggunakan radiasi gelombang elektromagnetik guna menampilkan gambaran bagian dalam dada. Melalui rontgen dada, kamu dapat melihat gambaran jantung, paru-paru, saluran pernapasan, pembuluh darah dan nodus limfa.
"Baik dok silahkan. Tolong tangani anak saya sebaik mungkin. Anggap saja Nabila putri anda dok. Karena seorang ayah pasti sangat tidak tega melihat putri kecilnya keskitan seperti Nabila" Mohon saya dengan tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spend Every Second With You
Dragoste[Completed] Ketika Allah sudah menakdirkan mereka agar saling mencintai & bersatu dalam ikatan yang halal, aku bisa apa? -Nadya Azzahra Busyaina- **** "Saya khitbah kamu langsung kepada orang tua mu" Jawab gus Ali. "Ini gus gesrek apa gimana ya?" B...