Penantian panjang mereka akhirnya terbayar, Eunha kini tengah hamil tua. Wanita itu merasa bersyukur Tuhan memberikan kepercayaan hingga akhirnya mereka akan segera memiliki malaikat kecil. Semua permasalahan di dalam rumah tangga mereka seakan pergi dengan sendirinya karena kekuatan cinta mereka yang lebih besar.
Jungkook lebih sering di rumah dan menyerahkan beberapa pekerjaannya pada Tae salah satu orang yang dia percayai. Baginya Eunha dan calon bayinya lebih penting dari apapun. Meski terkadang Eunha suka manja dan mengidam ini-itu tapi Jungkook gak pernah ngeluh dan dibawa happy aja kali hehe. Eunha juga lebih sering memakai daster panjang yang sia beli di Shoppe. Meskipun gendut tapi Jungkook sangat amat mengagumi aura ibu hamil yang terpancar di dalam diri Eunha.
"Apalagi yang harus dibawa Na selain baju-baju?". Malam ini Eunha dan Jungkook lagi berbenah karena persiapan besok Eunha sudah mau lahiran. Eunha yang duduk menyender di kepala ranjang dan Jungkook yang sibuk kesana-kemari menata baju ke dalam tas besar.
"Gak usah banyak-banyak bawa bajunya sayang, aku mau lahiran loh bukannya mau liburan". Oceh Eunha mengomentari sikap Jungkook yang kelewat berlebihan.
"Hm ya udah deh segini aja cukup ya". Jungkook menutup retsleting tas dan ikut bergabung dengan istrinya di atas tempat tidur. Mengusap perut Eunha yang membuncit dan merasakan anaknya yang menendang di dalam sana.
"Gak kerasa anak kita udah mau lahir ke dunia". Jungkook mengecup pipi Eunha dengan sayang sebelum menatap wajah cantik istrinya.
"Iya sebentar lagi baby lahir, semoga lancar ya lahirannya". Ucap Eunha.
"Aamiin... dibanding kamu aku lebih khawatir deh kayaknya". Curhat Jungkook membuat Eunha tertawa kecil.
"Makannya doain aku dan jangan mikir yang aneh-aneh".
"Itu sih pasti sayang, ya udah bobo gih biar besok seger". Eunha mengangguk, Jungkook membantu Eunha untuk berbaring sebelum memeluk istrinya membawa ke alam mimpi.
Esoknya, Eunha langsung dibawa ke dalam ruang bersalin. Hari ini Eunha diprediksi akan melahirkan, sehingga sewaktu-waktu air ketubannya bisa saja pecah. Semua keluarga udah excited banget mau nunggu baby keluar. Sejenak Eunha menerawang jauh kedepan, kisahnya sama Jungkook itu gak nyangka bakal berakhir seperti ini.
Sang lelaki yang dulunya badboy yang hendak tobat tapi terus aja maksiat atau istilahnya taubat maksiat alias tomat, sekarang jadi suaminya. Abi, yang paling depan menolak Jungkook alhasil sekarang menerimanya sebagai menantu bahkan bakalan punya cucu dari cowok itu. Eunha mengusap air mata yang mengalir dari matanya, jodoh memang gak ada yang tahu. Sekuat tenaga kita menolak seseorang tapi kalau nyatanya Tuhan pinginnya kita dapetin orang itu ya gak bakalan bisa di tolak juga. Itulah yang bisa Eunha pelajari.
"Kok nangis? Mana yang sakit?". Jungkook menggenggam lembut jemari Eunha dan menatap istrinya khawatir.
"Makasih ya udah ada di samping aku sampai sejauh ini". Ucap Eunha sungguh-sungguh.
"Harusnya aku yang bilang gitu, makasih udah mau nerima aku yang kayak gini". Jungkook mengecup kening Eunha lama.
"Aku gak nyesel jadi istri kamu". Jungkook terharu jantungnya bergemuruh rasanya masih sama seperti saat pertama kali dia jatuh cinta sama Eunha.
"Apalagi aku, kamu istriku dunia akhirat". Setelah itu Jungkook melumat bibir Eunha lembut penuh penekanan, menghisap dan menjilat bibir yang memang sudah seakan candu baginya melebihi rokok yang sering diam-diam dia hisap.
🐰🐰🐰
Jungkook melihat sendiri bagaimana Eunha bertaruh nyawa melahirkan bayi mereka. Suara erangan dan kesakitan terus menggema di ruang bersalin. Jungkook yang menggenggam jemari Eunha terus merapalkan doa dan sesekali menyeka keringat yang mengucur didahi istrinya. Jungkook sendiri tidak tahu harus berkata apa setelah bayinya menangis saat Eunha berhasil melahirkan bayi mereka dan tengah terengah. Jungkook langsung mengecup dahi Eunha sebelum berbisik;
"Kamu hebat, aku cinta banget sama kamu". Eunha tersenyum dan memejamkan matanya merasa kelelahan.
Setelah suster membersihkan bayi mereka yang berlumur darah, Jungkook mengambil alih dan mulai mengumandangkan adzan di telinga anak perempuannya. Eunha terharu mendengar Jungkook mengalunkan suara adzan dengan sangat merdu. Bayi perempuan mereka sangat cantik seperti ibunya.
Setelah itu Jungkook memberikan bayi mereka pada Eunha, Eunha segera membuka kancing bajunya dan memberikan ASI pada anaknya untuk yang pertama kali. Anaknya nampak lahap menyedot susu dari putingnya. Eunha terkekeh dan sesekali mengusap pipi gembil anaknya.
"Anak kita cantik kayak kamu". Gumam Jungkook tidak bosan melihat pemandangan di hadapannya.
"Nama bayi kita siapa?". Tanya Eunha kemudian.
"Aisyah Laluna Ashari". Jawab Jungkook menatap anaknya yang matanya sangat indah seperti cahaya bulan, untuk itulah ia memberikan nama anaknya Luna yang berarti bulan.
"Aku mau manggil keluarga yang lain dulu". Ucap Jungkook sebelum beranjak.
"Jungkook!". Panggil Eunha.
"Iya". Lelaki itu menoleh sebelum melanjutkan langkahnya.
"Aku cinta banget sama kamu". Ucap wanita itu tulus, Jungkook balas tersenyum sebelum menjawab.
"I'know, and you're my last journey honey".
End
Ini ending yang maksa wkwk. Ya gimana dong daripada book ini gantung dan tidak ada kelanjutannya alhasil aku akhiri saja. Book dari awal aku skripsi sampai sekarang udah wisuda wkwkwk kuanggurkan karena tergoda nulis oneshoot. Book pertama dalam sejarah. Hihi terimakasih yang sudah baca paypay 💜👐
![](https://img.wattpad.com/cover/182735669-288-k272694.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomat (JJK-JEB)✔
Novela Juvenil(Selesai) Buku ini hanya mengisahkan tentang seorang pemuda yang labil pada masanya bernama; Muhammad Jungkook Ashari. 📣Note: Buku pertama nyenyee😆