Hubby❤
Yang hari ini aku lembur
Bobok duluan aja😙Eunha memasukkan ponselnya kedalam tas selempangnya. Bukan hal baru kalau Jungkook akan mengirim pesan seperti itu. Eunha sengaja gak balas biar Jungkook juga peka kalau dia sebenarnya menginginkan Jungkook ada waktu untuk keluarga. Mana yang katanya bakalan bagi waktu, halah bullshit!
Soal sekertaris baru itu Eunha udah nanya sama Tae, dan katanya sekertaris baru Jungkook lumayan cantik namanya Naya dan juga masih single. Sejujurnya Eunha sempat merasa takut dan gak percaya sama Jungkook. Tapi Tae bilang bakalan ngawasin setiap pergerakan Jungkook.
Eunha sering ditanyain kapan punya momongan. Huft! Boro-boro bakalan cepet dapat momongan, orang ketemu aja jarang. Jungkook pulang malam dan otomatis Eunha udah tidur, Jungkook-nya juga udah capek. Pagi banget udah berangkat kerja, Eunha gak bisa berbuat apa-apa. Emang bener kebahagiaan gak bisa diukur dengan materi.
"Pulang sana Na, udah mau maghrib gini". Kata Yuna mengingatkan.
"Males, toh di rumah juga cuma sendirian". Jawab Eunha miris, Yuna tahu Eunha lagi risau soal sekertaris baru Jungkook.
Dilain tempat Jungkook masih berkutat dengan dokumen-dokumen kerjasama ditemani sekertarisnya. Sebetulnya Jungkook udah nyuruh Naya pulang tapi cewek itu tetap ngeyel.
"Kamu pulang saja, saya bisa handle ini sendiri". Entah sudah berapa kali Jungkook menyuruh Naya pulang. Tentu aja Jungkook ngerasa gak nyaman, dia gak mau dikira ada apa-apa sama sekertarisnya.
"Tidak Pak, saya sekertaris bapak jadi saya bertanggung jawab juga Pak". Naya tetep keukeuh buat nemenin Jungkook, siapa tahu dia bisa nyari kesempatan buat dianterin pulang kan? Naya jelas udah tahu kalau Jungkook beristri. Tapi ya gitu gara-gara sering nonton sinetron azab, dia pingin jadi pelakor dan jadi istri cowok kaya.
Jungkook diam dan mencoba untuk bodo amat. Jungkook mencoba untuk positif thinking aja dan gak mau pusing-pusing mikirin sekertarisnya yang keras kepala. Naya cantik kalau menurut Jungkook, tapi baginya Eunha lebih cantik. Ah soal Eunha, Jungkook jadi merasa bersalah sering nyuekin istrinya.
"Pak kalau boleh tahu istri bapak kerja dimana?". Tanya Naya kepo membuat Jungkook mengernyit bingung.
"Ngapain kamu mendadak kepo sama istri saya?".
"Eh... maaf Pak, pasti istri bapak cuma ongkang-ongkang kaki dirumah ya? Secara bapak udah kaya". Naya berusaha untuk memanas-manasi Jungkook.
"Jangan asal ngomong kalau gak tahu faktanya". Jawab Jungkook sembari tersenyum sinis.
Naya bungkam dan mencibir di dalam hati. Lain kali Naya bakalan cari cara buat narik perhatian atasannya ini. Naya pura-pura menjatuhkan bolpointnya dan secara sengaja menempelkan bibirnya ke kemeja Jungkook sehingga ada bekas bibir di kemeja itu. Tapi Naya pinter ngakalinnya, jadi kesannya kayak kepalanya yang gak sengaja nubruk badan Jungkook.
"Eh... maaf Pak...".
Jam sebelas lebih Jungkook baru pulang ke rumah. Sekarang mereka berdua udah pindah di rumah Bu Seulgi. Jungkook membuka pintu dengan kunci cadangan, lampu udah pada dimatiin dan Jungkook bisa menebak kalau Eunha udah tidur.
Jungkook ngerasa capek banget kerja seharian tanpa istirahat kayak gitu. Tapi ya gimana lagi, dia juga susah payah dulu bangun perusahaannya. Saat masuk kamar, tanpa diduga Eunha belum tidur. Biasanya kalau Jungkook pulang, Eunha udah tidur.
"Belum tidur?". Jungkook menghampiri Eunha dan mencium keningnya. Eunha hanya tersenyum kaku, hatinya masih tercubit mengingat jarang sekali mereka berinteraksi seperti ini.
"Aku siapin air panas ya". Tanpa menjawab pertanyaan Jungkook, Eunha hendak melangkah pergi sebelum Jungkook memeluknya dari belakang.
"Aku tahu kamu marah. Maaf". Bisik Jungkook. Eunha melepas pelukan Jungkook dan masuk kedalam kamar mandi. Jungkook mengacak rambutnya frustasi, dia gak tahu harus gimana.
Setelah Eunha keluar dari kamar mandi dan menyuruh Jungkook untuk membersihkan diri. Jungkook melepaskan kemejanya dan melempar asal ke arah kasur. Eunha berdecak sebal dan memungut kemeja itu, mata Eunha melotot melihat ada bekas bibir di sana. Eunha menatap punggung Jungkook yang masuk kedalam kamar mandi dengan pilu.
"Oh jadi ini alasan kamu selalu pulang malam?". Lirihnya sembari meneteskan air mata.
Selesai membersihkan diri, Jungkook menghampiri Eunha yang sedang melamun dipinggir ranjang. Jungkook hendak mencium pipi Eunha akan tetapi Eunha malah menghindarinya.
"Kenapa?". Tanya Jungkook heran, Eunha mendongak dan saat itulah Jungkook melihat Eunha sedang menangis.
Kamu kenapa nangis?". Tanya Jungkook cemas sembari berlutut untuk menyamakan tingginya dengan Eunha. Eunha diam hatinya sakit mengetahui fakta yang menyakitkan.
"Na jangan diem, bilang sama aku ada apa?". Bujuk Jungkook lembut sembari menggenggam jemari Eunha.
"Ini apa Kook?". Eunha mengangkat kemeja Jungkook yang ada noda lipstick. Jungkook jelas aja kaget karena dia ngerasa gak berbuat apa-apa.
"Na, aku gak tahu. Kok bisa sih". Kata Jungkook bingung, Eunha malah semakin terisak karena mengira Jungkook pura-pura gak tahu.
"Kamu gak usah pura-pura deh Kook! Ini buktinya udah jelas!". Bentak Eunha.
"Tapi demi Allah Na, aku gak tahu kenapa kayak gitu".
"Gak usah bawa-bawa nama Allah Kook! Apa sama sekertaris kamu itu?". Tanya Eunha dengan suara tercekat.
"Gak Na! Aku berani sumpah, aku gak ngapa-ngapain!". Jungkook mencoba untuk menggenggam tangan Eunha tapi Eunha menepisnya.
"Kamu emang gak bisa berubah ya". Eunha menatap Jungkook dengan sorot membenci.
"Na harus dengan cara apa aku bikin kamu percaya! Aku sama sekali gak berbuat macam-macam!". Bentak Jungkook ikut tersulut emosi. Dia tahu ini ulah sekertarisnya yang mencoba untuk menggodanya. Kalau bukan disuruh papanya Jungkook juga ogah memperkerjakan cewek menel kayak Naya.
Eunha gak mau balas ribut sama Jungkook, dia milih merebahkan diri dan tidur memunggungi Jungkook. Jungkook menyugar rambutnya ke belakang dan menyusul Eunha yang sedang berbaring. Memeluk tubuh istrinya dari belakang sebelum membisikkan sesuatu.
"Percaya sama aku, cuma kamu satu-satunya. Soal tadi besok aku akan buktiin kalau itu cuma salah paham. I Love You".
Eunha membuka matanya yang tadinya terpejam. Entahlah Eunha merasa gak yakin dengan Jungkook. Yang dia yakini adalah sekarang tengah merasakan patah hati untuk yang kesekian kalinya.
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomat (JJK-JEB)✔
Teen Fiction(Selesai) Buku ini hanya mengisahkan tentang seorang pemuda yang labil pada masanya bernama; Muhammad Jungkook Ashari. 📣Note: Buku pertama nyenyee😆