Joa, Charisa, dan Nashwa berlari terburu buru menyusuri koridor rumah sakit setelah dapat kabar dari Deven bahwa Friden dan Gogo kecelakaan di Jalan raya setelah menghadiri acara pertunangan Anneth.
Setelah mereka sampai di depan ruang IGD, Joa langsung menghampiri Deven dan William yang lebih dulu mengahantarkan Friden dan Gogo ke rumah sakit.
"Dev, gimana? Kok bisa kecelakaan sih?!" tanya Joa dengan nafas yang tak beraturan.
Deven hanya diam memandangi raut wajah Joa yang tak sabar menunggu penjelasan dari Deven.
"Jo, tenangin diri lo dulu Jo.." ucap Nashwa.
"Gimana gue bisa tenang Wa?!, gue nggak mau kehilangan Friden lagi Wa, gue nggak mau..." Joa pun meneteskan air mata nya.
Melihat Joa menangis, Nashwa langsung membekap Joa di pelukan nya.
"Syuttt..! Nggak boleh ngomong gitu Joa. Friden nggak bakalan ninggalin lo lagi, percaya gue Jo" ucap Nashwa sambil menghelus² pundak Joa.
Nashwa POV
Aku tidak tega melihat Joa sedih, mana Joa yang aku kenal? Joa yang selalu happy dan ceria kini Joa sudah rapuh seketika. Aku peluk Joa dengan erat, dan ku elus rambut hitam lurus nya.
Di samping ku ada Charisa si gadis cengeng nan imut, ia melihat Joa menangis di pelukan ku. Seakan² ia merasakan kesedihan Joa saat ini, ia pun ikut meneteskan air mata. Ku raih pundak Charisa dan ku peluk kedua sahabat ku ini yang sudah ku anggap sebagai adik kecil ku yang tomboy dan yang cengeng.
"Uwaa..." suara lirihan Charisa berhasil membuyar kan lamunan ku.
"Hemm?" dehem ku sambil melihat ke arah Charisa.
"Apa semua ini kerena Anneth?" tanya Charisa.
What? Kenapa jadi Anneth? Kenapa Anneth di masukkan ke dalam peristiwa ini? Apa hubungannya dengan Anneth?.
"Uchaa,, kok jadi Anneth? Anneth nggak ada hubungan dengan peristiwa ini." ucap ku menjawab pertanyaan Charisa.
"Tapi Friden dan Gogo kecelakaan dari abis pulang ke acara nya Anneth" nampak nya Charisa semakin ngawur.
"Ucha, ini semua udah rencana Tuhan. Anneth nggak ada sangkut paut nya dengan peristiwa ini." jawab ku. Charisa pun mengangguk menandakan ia mengerti ucapan ku.
Ku lirik lagi ke arah Joa, dia tampak sudah tenang. Tapi,,, ternyata Joa tertidur di pelukan ku tampak nya ia sudah lelah seharian, di tambah lagi mendengar Friden dan Gogo kecelakaan.
Pelan² tapi pasti, ku geserkan tubuh Joa ke pundak sang kakak yaitu William.
William menerima kepala Joa dengan sangat hati², takut membangun kan Joa yang sedang tidur.Charisa pula ia berpindah tempat di samping Deven, di peluk nya tangan Deven dan tak lama kemudian Charisa pun ikut tertidur pulas.
Ya Tuhan, beginikah skenario persahabatan kami?, setelah Anneth sudah tidak lagi bersama kami, Friden, dan Gogo pun kecelakaan.
Aku tak tega melihat sahabat² ku serapuh ini, sebenar nya aku juga sedih tapi akan ku sembunyikan kesedihan ini demi melihat dua malaikat ku bahagia.Saat aku sedang berbincang dengan William dan Deven mengenai kejadian dimana Friden dan Gogo terkapar di tengah jalan, tiba² knop pintu ruang IGD terbuka dan menampilkan seorang dokter dan beberapa perawat di depan ruang IGD.
Deven dan Willaim menyuruh ku agar aku lah yang menanyai kabar Friden dan Gogo, karena saat ini William sedang memeluk Joa yang sedang tidur agar kepala Joa tidak terbentur dinding, tangan Deven pula sedang di lendoti oleh Charisa yang sedari tadi sudah di bawah alam sadar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MaBoYfRiEnD [SELESAI]
Teen FictionSebuah cerita tentang persahabatan yang penuh rintangan dan konflik yang dimana mereka harus kehilangan 1 teman mereka. Akankah mereka mengakhiri kisah persahabtan mereka? Ataukah mereka akan berjuang bersama² demi memngembalikan suasana damai yang...