13-Masih sayang

4.8K 344 8
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT

***

"Berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Kau tidak perlu menjadi orang lain untuk bisa terlihat baik dan dipuji. Membandingkan bisa mendatangkan rasa minder, iri bahkan sombong karena kau menganggap kau lebih dari orang lain. Tapi terinspirasilah dari orang lain. Belajar darinya kalau itu hal yang baik dan positif. Maka kau akan menjadi diri sendiri yang lebih baik dari orang lain."

***

"Kalo gitu double kill. Belajar sambil kenalin calon mantu." Dul menyeringai.

Dom berdecak dan menatap tajam. Dia kembali menatap Fanya.

"Lo.. Ikut ke rumah gue." Ucapnya.

Di antara puluhan orang yang berlalu lalang. Mata mereka berdua bertemu. Entah sejak kapan ada situasi seperti ini. Yang sama sekali baru untuk Fanya. Sebelumnya dia cuma tahu mereka dari nama saja. Itupun dari gosip-gosip para siswi yang nge-fans berat pada mereka.

Tak pernah terpikir bahkan terbayang kalau Fanya sekarang ada di posisi paling diidam-idamkan para siswi. Berdiri diantara mereka dan berbicara layaknya orang yang  saling kenal.

Geisha melihat mereka bergantian lalu menyenggol pelan siku Fanya. Fanya tersentak.

Karena Geisha datangnya di les terakhir jadi dia belum sempat tahu apa-apa tentang sekolah barunya.

Fanya menggeleng, "Gak tau." Jawabnya.

"Eh, masa gak tau sih? Kan satu sekolah?!"

"Emang kalo satu sekolah harus tau?" Dia dingin dan datar. Geisha langsung tersenyum kikuk. 

"Sekolahnya besar sih. Muridnya banyak, pasti gak bisa kenal semua orang." 

Dia menyengir gaje. Lebih ke hambar tepatnya.

"Tunggu apa lagi, sih? Skuy lah jalan." Ajak Dul. 

Fanya masih bimbang. Memang sih mereka satu kelompok. Tapi kenapa harus ke rumah cowok itu? Dan masalahnya hanya Fanya sendiri yang perempuan.

"Eh, lo mau kerja kelompok yah?! Kalo gitu gue balik duluan deh." Ucap Geisha. Dia cukup paham situasi.
Tapi Fanya menghentikan cewek itu. Cepat.

Bibirnya ragu untuk berbicara. Tapi tak ada pilihan lain. Fanya belum berencana berteman dengan dia tapi dia butuh seseorang.

"Gue gak mau jadi cewek sendirian." Adu Fanya pada Dom.

Alvin menaikkan sebelah alisnya. Benar juga.

"Kayaknya tadi nih cewek gak ada deh. Kenapa sekarang muncul tiba-tiba?" Kepo Dul.

"Gue Geisha. Murid baru yang baru masuk tadi." Balas Geisha. Padahal yang ditanya itu Fanya.

Dul cuma manggut-manggut.

"Lo belum punya kelompok dong?!"

"Kelompok apaan?" Tanya Geisha.

"Kimia. Ya udah lo sekelompok aja sama kita. Biar dia ada temennya. Gimana, Dom?" 

"Gimana, Vin?" Tanya Dom.

"Terserah lo, Rom." Balas Alvin.

Romeo menoleh ke Dul membuatnya berdecak. Mereka malah saling melempar pertanyaan.

"Ya udah ikut aja. Kasihan si Fanya gak ada temennya. Mungkin dia takut kita apa-apain di rumah si Dom." Dul menyeringai.

Yang lain malah ikut menyeringai. Mereka berjalan duluan meninggalkan 2 cewek yang masih diam di sana.

KLAN DESTIN [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang