37-HARI 5 DARI 7( Terbuang tanpa bertemu)

4.2K 320 91
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT ❤

Happy Reading yah!!

***

Percaya atau tidak percaya kita semua pernah menjadi manusia paling sempurna di hati seseorang. Jadi jangan berkecil hati, kita semua berharga dengan kisah berbeda.

***

"Udah selesai? Lalis-nya gimana? Baik-baik aja kan, bang?"

"Iya ma, baik kok."

"Yaudah kalo gitu nanti bawa Lalis pulang ke rumah kita, yah. Mama udah masakin makanan kesukaannya. Jangan lupa loh."

Dom menghela napas gusar. Bukan dia tidak suka kalau Kanaya perhatian dan sangat menyayangi gadis itu. Hanya saja perhatian itu nanti bisa jadi boomerang yang akan menyulitkan Dom.

Sulit saat dia dihadapkan dengan pilihan di hari ke-7 nanti. Padahal perasaannya belum jelas. Entah apa yang dia inginkan pun dia tidak tahu. Perasaannya masih ada di ambang-ambang keabuan.  AMBYAR! Bahasa jaman sekarangnya.

"Gal?!"

Dom mendongak. Lalisa sudah keluar dari ruangannya dengan senyuman manisnya untuk cowok itu.

"Udah?" Tanya Dom memastikan.

Lalisa mengangguk. "Udah. Tapi... Kamu langsung nganterin aku pulang?" ia bertanya sedikit ragu. Kalimat yang mengandung makna ambigu.

Dom bangkit berdiri, berhadapan langsung dengan gadis itu.

"Mama nyuruh gue bawa lo ke rumah." Ucap cowok itu sesuai pesan Kanaya tadi.

"Mama?" Tercipta senyumam yang semakin merekah ruah di bibir cewek itu. Semangatnya seakan-akan berkobar-kobar saat itu juga. Kanaya memang paling mengerti posisi Lalisa. Ia merasa beruntung karena wanita itu terus berpihak padanya. Menyukai apalagi sampai menyayanginya.

"Ya udah kalo gitu, ayo?! Nanti tante nungguin lagi." Ajaknya.

Ekspresi Dom jelas berbanding terbalik dengan gadis itu. Dia jelas diam tanpa ekspresi yang bisa diartikan. Dom tidak berniat menoleh ke belakang setidaknya karena teringat kejadian tadi. Dia dengan tenangnya melangkah bersama gadis itu keluar dari rumah sakit.

Dan tepat saat mereka baru saja keluar dari tempat itu. Lalisa berhenti melangkah, Dom menoleh ke belakang.

"Kenapa?" Tanya cowok itu. Penasaran.

"Mama?!" Ucap Lalisa dengan fokus mata ke lain arah.

Kerutan di dahi Dom semakin terlihat tanda dia sedang bingung. Kemudian ia memilih mengikuti arah pandang gadis itu, menatap satu objek yang menjadi jawabannya.

"Lalisa? Ngapain kamu di sini?" 

Seorang wanita berambut hitam panjang yang sama persis seperti gadis di samping Dom sekarang, tubuh seksi dan pakaian ketat memang ciri khasnya sejak dulu. Kecantikannya sama sekali tidak berkurang dari sejak pertama kali Dom mengenalnya.

"Aa... Aku baru aja buka perba--"

Tiba-tiba wanita itu menghempaskan tangannya, menyuruh gadis itu diam karena penjelasannya bukan yang terpenting sekarang. Karena yang lebih penting adalah siapa gerangan yang berdiri di sebelah gadis itu.

KLAN DESTIN [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang