JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN♥
Happy Reading yah!!
***
"Menghargai yang ada, mengikhlaskan yang menyerah. Hidup terlalu singkat untuk menunggu yang sia-sia apalagi sampai terluka."
***
1 tahun kemudian...
"WOI, GUA LULUSSSS!!"
"SELAMAT TINGGAL ZONA NYAMAN, SELAMAT DATANG DUNIA KEJAM!!"
"Lebay." Cibir Alvin.
"Setuju." Romeo ikut-ikutan.
"Maklum hidupnya menderita banget waktu sekolah." Tambah Dominic.
"Gibahin aja gue terus. Ikhlas bat dah, dosa gue berkurang." Dul mencebik kesal.
Mereka menggeleng dan keempat gadis cantik di antara mereka hanya terkekeh kecil dan malu-malu. Siapa keempat gadis cantik itu?
Lalisa, Mia, Keira dan satu lagi sepertinya tidak perlu disebutkan. Karena tidak akan bertahan lama diantara mereka. Dia cewek beruntung yang bisa berboncengan dengan Alvin sekarang. Jujurnya, dia gadis yang super cantik dengan tubuh seksi.
Ya iyalah! Bukan Alvin namanya kalau bukan cewek cantik dan seksi gandengannya.
Gadis itu bersandar manja di pundak Alvin sedangkan cowok itu melirik ke arah Mia, mereka bertemu tatapan tegas dan wajah Alvin yang datar. Mia pun tersenyum kecil namun canggung.
Romeo tiba-tiba langsung mengamit tangan cewek itu. Mungkin Mia tidak tahu artinya tapi siapapun tahu. Secepat itu dia cemburu.
Mia tersenyum kecil, tidak sangka dibalas dengan senyuman juga oleh cowok itu.
Acara demi acara berlangsung dengan baik, meriah dan sangat-sangat pecah. Perayaan kelulusan tahun ini banyak murid yang luar biasa antusias untuk ikut berpartisipasi.
Para cowok-cowok super tampan berserta gadis tercinta mereka itu duduk di barisan kedua setelah para petinggi sekolah.
Menonton acara demi acara sambil sesekali tertawa.
"Mau minum?" Tawar Dom pada gadis di sampingnya.
Lalisa menoleh pada Dom, yang tadinya tertawa karena acara stand up comedy plus curhatan masa-masa sekolah yang dibawakan oleh seorang cowok di atas panggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
KLAN DESTIN [Completed]✔️
Fiksi RemajaKau tau kenapa dari sekian banyak manusia dan milyaran wanita di dunia, malah kau yang dipertemukan denganku? Mungkin karena Tuhan mulai jengah dengan tingkah menyebalkanku dan juga kehampaan hatiku sehingga dia mengirimmu. Gadis sederhana dengan se...