JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT❤
"Biar saja yang berkesetiaan rendah pergi. Apa masalahnya?"
***
Rumah Dom...
Alvin dan Dul yang naik motor. Fanya dan Geisha yang naik taxi bahkan Romeo yang naik bus sekalipun sudah sampai di depan rumah cowok itu.
Mereka yang berkumpul dengan kesibukan masing-masing tapi menunggu orang yang sama. Dom.
Entah kemana perginya cowok itu. Bahkan Hp-nya tidak aktif.
"Kemana sih, dia?" Dul mulai jengah. Bukan apa-apa, bukan karena mau cepat-cepat mengerjakan tugas tapi karena dia lapar.
Fix, pulang sekolah sudah sejam lalu dan dia belum makan sama sekali mulai dari pagi. Bayangkan bagaimana laparnya.
Romeo yang asik dengan game-nya cuma menoleh sebentar lalu fokus lagi.
"Ngerasa aneh gue di sini," Bisik Geisha pada Fanya.
Fanya menoleh masih diam. Tapi ekspresinya bisa diartikan kalau dia bertanya, 'kenapa?'
"Gue gak kenal siapa-siapa. Mereka emang gitu yah, cuek banget sama cewek?" Tanya Geisha.
Berdirinya diantara cowok ganteng ternyata tidak semenyenangkan yang dia pikir. Geisha yang biasanya pecicilan dan sedikit galak malah merasa canggung.
Fanya tak tahu harus menjawab apa. Dia cuma diam dengan senyum kecil yang super canggung.
Tiba-tiba sebuah motor memasuki gerbang yang tinggi besar itu. Mengalihkan fokus semua orang. Melihat wajah cowok itu Dul malah semakin kesal.
"Lo kemana aja si, Dom?" Heran Dul tapi Dom bodo amat.
"Ngapain lo semua di sini?" Tanya cowok itu. Pada ketiga temannya.
Alvin berdecak, "Bego lo?! Nunggu lo lah." Balasnya super malas.
Berganti Dom yang berdecak, "Maksud gue ngapain di luar? Kenapa gak masuk aja sih?"
"Gimana mau masuk yang punya rumah aja ngilang gak tau kemana?! Kemana aja sih lo? Jangan-jangan lo pacaran dulu, yah? Cih. Gak jelas lu! Sama kek Alvin."
Saat itu juga Alvin menatap Dul tajam.
"Paan?!" Tantang Dul. Sok berani.
"Bacot." Umpat Alvin pelan tapi penuh penekanan.
Dom berjalan ke arah pintu. Dimana Fanya dan Geisha berdiri. Tatapannya lagi-lagi bertemu dengan Fanya. Ada apa dengan cewek itu? Apa matanya terus menatap seperti itu?
Aneh. Wajahnya tak punya variasi ekspresi sama sekali.
Cowok itu masuk, diikuti yang lainnya. Tapi kedua cewek itu masih ragu.
Romeo menoleh ke belakang.
"Masuk," Suruh Romeo datar dan dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
KLAN DESTIN [Completed]✔️
Dla nastolatkówKau tau kenapa dari sekian banyak manusia dan milyaran wanita di dunia, malah kau yang dipertemukan denganku? Mungkin karena Tuhan mulai jengah dengan tingkah menyebalkanku dan juga kehampaan hatiku sehingga dia mengirimmu. Gadis sederhana dengan se...