20-Terima kasih atau terima bogem?

4.6K 356 34
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT ❤ DON'T BE SIDER YAH

***

"Hari ini lo jadi pacar gue - Dominic

Hari ini gue tuli - Difanya"

*** 


"Lo denger, kan?!"

"28 oktober. Tanggal jadian kita." Katanya. Terpaksa atau tidak. Refleks atau sengaja. Tapi dia telah memutuskan dan itu keputusannya.

Dom mengambil buku yang Fanya peluk itu. Sudah basah. Tidak ada gunanya. Tapi cewek itu tidak mau melepaskan. Dia mengeraskan pelukannya dan masih diam menunduk.

Apa dia menangis?

Dengan baiknya, Dom menunduk untuk melihat wajah cewek itu. Sesenti lagi tangannya akan menggapai rambut Fanya tapi cewek itu segera mundur.

"Kenapa lo nolongin gue?" Katanya. Menatap sengit. Matanya terbuka dan dia benar-benar menangis.

Dom tersentak lumayan kaget.

"Gue gak butuh bantuan lo!  Bantuan kalian semua, gue gak butuh! Kalian gak perlu drama untuk membuat gue gak tampak mengerikan. Kalian justru buat gue tambah malu dan kasihan!"

"Kalian cuma membuat pecundang kayak gue semakin terlihat menyedihkan."

Amarah Fanya dia luapkan semuanya di depan Dom. Mungkin bukan salah Dom, tapi Fanya. Salah Fanya yang tadi merasa bahwa dia berhak diperlakukan seperti itu oleh Mona cs. Tapi setelah Dom datang dan menolongnya dengan cara yang lucu itu. Membuat Fanya tiba-tiba merasa malu dan tidak terima kalau dia diperlakukan semenyedihkan itu.

Of course. Tidak ada orang yang mau di-bully dan ditolong hanya karena kasihan kan? Itu hanya akan menunjukkan betapa mengerikannya diri kita sendiri karena tidak bisa membela diri sendiri.

Perlahan semakin ke belakang suara Fanya semakin lirih. Tatapannya digambarkan seperti luka saat dia menatap Dom. Intinya dia malu.

Fanya semakin mundur dan terisak. Ingin mencegah pun Dom tidak bisa. Dia diabaikan. Cewek itu melengos melewati Lalisa dan Keira. Berlari ke toilet paling dekat dan menjadi pemandangan aneh untuk murid yang berpapasan dengannya.

Tidak sedikit yang tutup hidung karena bau yang melekat di tubuh Fanya.

Cewek itu masuk dengan mendobrak pintu. Dia bersembunyi di toilet dan langsung terduduk di lantai.

Menangisi dirinya sendiri.

"Kenapa, sih?" Tanya seorang junior.

"Gak tau. Kaget gue." Sambar yang lainnya. Sambil mengelus dada. Sedangkan yang satunya sedikit mengeryit mengingat-ingat sesuatu.

"Kayaknya gue pernah liat kakak itu," Katanya. Cewek blasteran bernama Mia.

"Apa dia korban bully-an, yah?" Tanya Layla menebak-nebak. Meski sepertinya benar terlihat dari penampilan berantakannya tadi. Dan sekarang dia menangis tertahan di dalam sana. Sepertinya memang iya.

"Mending keluar aja. Jangan cari masalah." Usul Eca. Mengambil jalur aman. Tidak ingin mencari masalah apalagi urusannya sama kakak kelas.

Mereka pun keluar dan saat keluar Mia masih agak penasaran dan iba dengan kakak kelas itu. Sepertinya kejadiannya sama seperti di toilet saat itu. Dia kena bully lagi.

*** 

"Maksud lo apaan sih, Dul?! Udah gak waras lo, yah?!"

Dom benar-benar tidak habis pikir dengan Dul. Apa ini bagian dari candaannya lagi? Kalau iya ini benar-benar tidak lucu sama sekali.

KLAN DESTIN [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang