EXTRA PART

6.2K 383 70
                                    

Play music¦Joseph Vincent-Our firts song

Maap lama up-nya haha soalnya lagi proses pembuatan cerita baru kemaren.

I hope you enjoy the story dan mudahan belum lupa endingnya kemaren gimana karena ini kelanjutannya😉

Happy reading!

***

Cklek!!

Pertama kali Dom membuka pintu yang dia lihat adalah gadis yang sudah mengganti bajunya dengan gaun tidur yang yah... seperti biasanya.

Baru saja dia ingin tersenyum saat gadis itu menatapnya tapi tidak jadi, malah mendengus kesal karena anak kurang ajar yang sekarang tidur manja tanpa dosa di samping gadis itu.

Siapa lagi kalau bukan Nino. Sepertinya anak itu sengaja ingin mengacaukan malam mereka. Mungkin dia kesal karena Dom berhasil merebut 'cewek-nya' seperti yang biasa dia ucapkan.

Dasar bocil!

"Kenapa?" Tanya Fanya karena Dom masih diam di sana dengan wajah ngambeknya seperti tadi.

Cowok itu menggeleng lalu menutup pintu. Dia berjalan mendekat dan duduk di tepi kasur.

"Gue tidur dimana?" Tanyanya. Masih tetap agak kesal. Dia melirik Nino yang tidur menghadap mereka, menguasai hampir setengah tempat tidur.

Yah tapi untung saja ranjang mereka berukuran king size. Jadi masih sangat-sangat cukup. Dom hanya basa-basi tadi. Tanda dia kesal.

Fanya melirik Nino lalu menggeser tubuhnya sedikit.

"Di sini." Katanya menepuk pelan bagian yang tersisa di tepi kiri.

"Lagian nih anak ngapain sih di sini. Ganggu aja." Cebiknya.

Mulai dia mengomel.

"Hah? Gak ganggu kok. Itu dia udah tidur nyenyak banget. Kayaknya kecapean." Balas Fanya apa adanya.

"Bukan itu," Kata Dom menyergah.

"Terus apa?" Tanya Fanya.

Polos apa bagaimana sih?

Sepertinya dia tidak mengerti. Cuma Dom yang kesal sendiri. Dia merasa seperti anak-anak sekarang.

"Itu maksudnya-- Mana bisa kalo ada bocah di sini." Katanya. Ambigu.

Fanya pun mengeryit.

"Atau mau aku bangunin, aja? Kita pindahin ke kamar sebelah?"

"Eh?"

Dom tersentak kaget.

Apa Fanya mengerti maksud cowoknya?

Tiba-tiba suasana jadi canggung untuknya. Dom malu sendiri.

Dia berdehem menetralkan rasa cangungnya.

"Jadi lo paham yah maksud gue?"
Dia melirik-lirik kecil.

Malu sih, tapi Dom berharap jawabannya 'iya'.

KLAN DESTIN [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang