7-Penghianat!

5.9K 389 14
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT😊❤

"Kau terlihat baik saat berhadapan dengan dunia. Membuat semua orang percaya bahwa kaulah yang terbaik. Tapi tidak untukku. Karena kaulah yang terburuk"

Difanya Rindu

***

Berulang kali Fanya mengusap kasar pipi kirinya. Sampai memerah bahkan basah karena air mata. Cewek itu menunduk menatap sepatunya. 

Tak ada yang berjalan baik!

Beberapa hari begitu sulit dan membingungkan untuk Fanya. Seharunya banyak hal yang harus dia pikirkan. Namun saat seperti ini. Justru pikirannya melayang pada Felix. Sang mantan!

Kesal, marah, ngambek, senyuman dan tawa. Semua kecuali air mata. Fanya rasakan dan dapatkan dari Felix. Kekuatan dan ketegaran. Felix membantunya hampir dalam segala hal. 

Sekarang malah dia yang pergi. Mungkin dia salah dan jahat. Tapi di sini Fanya manusia bodohnya. Sudah ditinggal dan dihianati. Namun saat sedih seperti ini masih saja Felix yang dia harapkan untuk datang menghiburnya seperti dulu?

Bodoh bukan?

Fanya menghapus air matanya. Namun dia masih bingung. Bagaimana cara dia berjalan ke kelas saat ini? Kemana dia harus menyembunyikan wajahnya? Adakah jalan tersembunyi selain dari koridor yang ramai?

Apa Fanya harus menutupi wajahnya yang terlanjur direkam diingatan semua orang?

Malu. Itu yang Fanya rasakan.

Fanya bangkit dari duduknya. Percuma juga menghabiskan waktu di sini hanya untuk meratapi nasib. Benar kata om Irvan. Bersedih tak ada gunanya karena yang harus Fanya lakukan adalah bangkit untuk membanggakan kedua orang tuanya.

Saat Fanya berbalik, ternyata seseorang sudah berdiri di belakangnya. Awalnya cewek itu terkejut namun seditik kemudian dia kembali memasang wajah fake-nya. Datar dan dingin. 

Benar. Itu topeng terbaik untuk menghindari rasa malu.

"Gue tau ini salah. Tapi gue gak akan pernah minta maaf." Ucap cewek yang berdiri di hadapan Fanya sekarang ini.

"Setiap orang berhak bahagia, kan? Bukan gue yang datang ke Felix tapi dia yang duluan datang ke gue. Dan gue gak pernah jalan di belakang kalian berdua. Kita juga jadian setelah lo putus dan Felix yang minta gue buat jadi pacarnya." Jelas Resa. SA-HA-BAT Fanya sendiri. 

Fanya masih berusaha diam dan memandang datar.

"Lo gak mau marah sama gue?" Tanya Resa.

"Kenapa gue harus marah?" Tanya Fanya. Menusuk membuat Resa terkejut bukan main.

"Bukannya lo putus karena Felix mau jadian sama gue?" Tanyanya.

"Terus?" Tanya Fanya lagi.

Resa semakin kebingungan.

"Gue sahabat lo." Ucapnya. Entah apa maksudnya.

Fanya pun menyeringai sinis.

"Seorang sahabat gak akan pernah mengambil kebahagiaan sahabatnya sendiri. Apa lo masih pantes disebut seorang sahabat?" 

Fanya berdecih kecil.

Resa pun membulatkan matanya. Sekarang Fanya tampak sangat-sangat mengerikan di mata Resa.

"Oh iya! Lo bilang kalian gak pernah jalan di belakang gue?" Fanya kembali berdecih meremehkan.

"Malam minggu ke rumah gue. Hari minggunya seharian sama lo. Itu yang namanya gak pernah?" 

KLAN DESTIN [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang