18-Apa salahnya meluk mantan?

4.4K 327 12
                                    

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT ❤DONT BE SIDER YAH

***

"Meluk mantan itu gak salah. Yang salah itu memeluk hati dan kenangan yang udah  disia-siain tanpa memikirkan bagaimana perasaannya yang sudah terlanjur kecewa dan takut tersakiti lagi"

***

Tuk--tuk--tuk--

Bunyi yang mengganggu dan mengacaukan konsentrasi orang yang tengah sibuk berkutat dengan laporan dan PowerPoint yang sedang mereka kerjakan.

Dul memperhatikan temannya satu persatu.

Alvin mengangkat kaki sambil bermain game. Dia maklum. Berada di kelompok belajar saja sudah menjadi mujizat luar biasa yang Tuhan turunkan untuknya hari ini.

Masih mending dia diam main game daripada membawa cewek-cewek super seksinya untuk meramaikan tempat ini? Jangan sampai.

Romeo? Dia yang mengerjakan laporannya. Sekata pun belum ada keluar dari mulutnya sejak tadi. 

Fanya dan Geisha? Kedua cewek itu yang merangkai PowerPoint-nya dan Dom?

Dul mengeryit memperhatikan cowok itu. Dia dalang kebisingannya. Dari tadi dia cuma memutar-mutar pena, mengetukkannya ke meja dan bengong.

"Ketukin aja tuh pulpen terus... Sampe lecet tuh hape lo, lo jadiin telenan." Sarkas Dul.

Dom menghentikan gerakannya dan memperhatikan layar Iphone-nya yang sudah retak.

Semua orang termasuk Fanya ikut teralihkan.

Dul memutar bola matanya malas.

"Gue bisa beli lagi." ujar Dom enteng.

"Holkay mah bebas! Iphone 60 juta cuma buat diketokin doang, buat jadi iseng-isengan." Kata Dul.

Dia menggeleng takjub. Bukan karena dia orang tidak mampu. Dul juga gak kalah kaya, tapi dia tidak segampang itu gonta-ganti barang hanya karena dia punya uang.

Semuanya kembali fokus, Dom pun fokus. Ya,  fokus memutar-mutar pulpennya sambil memperhatikan cewek di depannya. 

Fanya yang terus ditatap pun pasti merasa, tapi mengacuhkan. Lagian kenapa dia terus menatapnya? Apa Fanya itu aneh di matanya?

Tring--

Sebuah pesan masuk. Itu Ponsel Fanya dan sebelum cewek itu mengecek ponselnya dia melirik ke arah Dom dulu.

Tapi cowok itu sudah melihat ke objek lain.

Felix

Mantan's cafe, kan? Nanti gue jemput kebetulan lewat sana.

Apa itu sebuah senyuman? Soalnya ekspresi itu baru Dom lihat kali ini saja. Cowok itu menaikkan sebelah alisnya. Penasaran.

Dia menatap lamat-lamat Fanya yang melengkungkan sedikit sudut bibirnya tapi terlihat jelas oleh Dom.

"Bisa senyum juga lo?" Ucap Dom. Menyeringai sinis.

Fanya menatapnya lalu cepat-cepat memasang wajah datar lagi. Dom salah lihat. Mana mungkin ia tersenyum.

"Kenapa? Seseneng itu lo dapat chat dari mantan lo?" Tambahnya lagi. Dengan seringai pastinya. Lebih sinis lagi.

"Bukan urusan lo, kan?" Balas Fanya. Dingin dan berani.

Dom terkekeh kecil.

"Di chat mantan aja lo bisa senyum apalagi tadi dipeluk?!" Tambahnya. Kekehannya terasa hambar dan mengerikan. Terdengar seperti ejekan dan sindiran.

KLAN DESTIN [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang