8- Duel

5.9K 411 34
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT❤😊

"Kira-kira jodoh gue lagi dijagain sama siapa yah? Mau berterima kasih aja. Sekaligus minta maaf. Soalnya kasihan, dianya cuma jagain jodoh orang"

*** 

"Non?!' 

Bu Marna memekik kaget dengan apa yang ada di depannya ini. Fanya dengan penampilan konyolnya. Rambut lepek dan semua pakaiannya basah, begitu juga dengan sepatunya.

Tubuh gadis itu bergetar dan yang Marni yakin kalau dia menangis.

"Non kenapa? Kok nangis?" Panik Bu Marni sambil berjalan mendekat.

Fanya langsung terisak lalu mengambur ke pelukan Marni.

"Fanya gak mau pulang. Fanya mau di sini aja, sama ibu."

"Fanya juga gak mau sekolah." Adu gadis 16 tahun itu.

Bu Marni tentu saja kaget bukan main. Wanita paruh baya itu membulatkan matanya.

"Kenapa ngomong gitu atuh non? Udah, udah mending sekarang kita masuk dulu."

"Aduh, semua bajunya bisa basah kayak gini." Bu Marni menatap lirih sekaligus kasihan pada Fanya. Wanita itu berulang kali mengusap wajah Fanya yang sembab dan menyingkirkan rambut Fanya yang hampir menutupi wajahnya.

Entah sampai kapan dia akan begini. Kuat di luar dan rapuh di dalam. Saat semua orang menuduhnya sebagai perempuan tak punya hati bahkan sampai tak memiliki seorang teman pun. Dianya malah sering menangis kalau malam.

Bu Marni pun menghela napas. Fanya itu anak yang sangat baik dan sederhana. Hanya dia memiliki sifat yang suka memendam perasaan lalu menangis sendiri kalau rasa sakitnya sudah tak bisa ia tutupi di balik wajah datarnya.

Selama dia duduk di bangku Smp juga tak jarang teman-temannya yang memusuhi Fanya karena mereka berfikir kalau Fanya itu arogan dan tak peduli pada orang lain.

Yang dia punya saat itu hanya Resa dan Felix. Dan Fanya hanya mau bermain dengan mereka, tidak dengan orang lain.

Saat Fanya merasa nyaman, maka dia akan kelewat bergantung. Sehingga orang lain di sekitarnya pun tak lagi memiliki arti apa-apa untuk Fanya. Itu sebabnya dia lebih suka mengabaikan pendapat orang lain tentang dirinya. Kecuali si pemberi pendapat adalah orang yang dia percaya tadi.

Maka Fanya akan menelan semuanya bulat-bulat tanpa fikir panjang. Karena pikirnya, mereka yang paling tahu Fanya dan apapun yang mereka katakan tentang dirinya adalah benar.

Bu Marni menghela napasnya gusar. Sambil mengelus rambut panjang Fanya yang tertidur di pangguannya. 

Tok! Tok!

Bu Marni menoleh ke arah pintu. Dari sana pun wanita itu sudah tahu siapa orang yang menggedor pintunya malam-malam begini. Perlahan namun pasti, Bu Marni menggeser duduknya dan memindahkan kepala Fanya ke bantalnya.

"Eughhhh..." Fanya melenguh kecil membuat Bu Marni diam lalu kembali meletakkan kepala Fanya perlahan.

"Bu?!" 

KLAN DESTIN [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang