3-Masih peduli

9.8K 563 19
                                    

JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN COMENT YAH ❤😊

"Kenapa mencari kalau dulu pernah menyuruh pergi? Menyesal hanya dilakukan oleh seorang PECUNDANG!"

***

Brrum... Brrum...

Deru suara motor berderung dan memenuhi tempat itu ke segala penjuru. Membuat asap motor dari knalpot mereka berkeluaran membentuk kumpulan asap yang mewarnai suasana gelap malam itu.

Dua orang cowok sudah stand by dengan motornya, juga helm full face yang menutupi wajah mereka sepenuhnya. Seorang gadis dengan pakaian super seksi pun sudah berdiri di tengah keduanya dengan sebuah bendera hijau. Pemandu aba-aba.

Suara kedua motor itu saling bersahutan, membuat sorak-sorak para remaja penikmat dunia malam itu semakin heboh.

"READY? GOOOOO!!" teriak si pemberi aba-aba sambil melemparkan benderanya.

Dan pertandingan pun dimulai. 

Satu kali putaran.

Dua kali putaran.

Hingga putaran ketiga. 

Sebuah motor sport besar berwarna hitam dengan cowok berjaket kulit hitam pekat mulai tampak di ujung sana.

"Woww!! Kayaknya malam ini kita lagi nih yang menang!" Heboh Putra sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Gak usah diragukan lagi. Yang satu ini mah emang bener-bener cheetah dalam bentuk manusia!" Sahut Xavier.

"Bukan cuma cheetah dia mah. Ini manusia gue heran nyawanya ada berapa?! Kagak pernah takut mati dia!" Sambung Deka lagi. 

Mereka duduk di atas motor masing-masing dengan senyum penuh kemenangan dan tanpa keraguan sejak tadi.

Yang namanya maskot, sampai kapan pun akan tetap jadi maskot. Selain si cowok bringas di samping mereka itu, cowok yang hampir sampai di garis finish sanalah penyelamat mereka dalam balap membalap.

"HUUUU... DOMINIC! DOMINIC!" Heboh para cewek-cewek dari pinggir road.

"Ya ampun, si Dom yah. Aura kegantengannya masih aja muncul walau tuh muka ketutup helm. Menguar, menggelegar giman gitu!" Desas- desus suara heboh para fans cowok itu mulai terdengar.

"Iya, tapi tuh yah. Suka heran sama dia yang playboy tapi gak pernah mau pacaran sama cewek yang ikut ke area race. Jadi pengen tobat gue rasanya." Sambung yang lain.

"Bener ih!  Dia mah playboy-nya suka milih-milih. Ngambil produk HD quality dia mah. Nah yang kerak gorengan kayak lo semua, mana mau dia." Sarkas seorang yang lain.

"Lu aja kali kerak gorengan! Kita mah golongan bidadari, ye nggak?"

"Bidadari malam maksud lo? Mana ada bidadari pake baju macan tutul kayak lo!" Balas yang tadi.

"Mungkin si Dom trauma kali. Makanya gak mau sama cewek liar dan ngegas kayak kita ini. Yah, lu semua pada tau lah. Kan sejak..."

"Sttttt..."

Mereka menyenggol dan memberi kode pada cewek yang masih mengoceh itu untuk diam.

"Apa sih?" Sahutnya.

"Si Dom, bego! Mau lewat sini. Diem tuh bibir dower lo. Digampar baru tau rasa lo!" Ucap mereka.

Dan tepat saat itu juga. Dom berlalu dari depan mereka. Walau terkesan dingin dan tak peduli namun bukan Dom tak punya telinga untuk mendengar. Karena mata dan mulut yang bisa dilarang untuk terbuka sementara telinga selalu senantiasa terbuka.

KLAN DESTIN [Completed]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang