839 44 0
                                    

Devan, Mysha, Rega??

Pict Rega Mahendra (@rega.mdr)

👟👟👟

Tak seperti hari biasanya, pagi ini Rafa tak menjemput. Entah apa yang membuat lelaki itu menjauh, Alysa tak tahu. Mungkin, gara-gara permintaan Rafa kemarin yang tak diturutinya.

"Fi! Rafa mana? Kok belum jemput?" tanya Soraya kepada putri sulungnya.

"Eh, Ibu. Kayaknya Rafa lagi banyak kerjaan, jadi nggak sempet jemput Sofi," ujar Alysa dengan senyum tipisnya.

"Oh, ya, Fi. Dela butuh uang buat bayar sekolah, kamu udah ada uang belum?" tanya Soraya hati-hati.

"Ada kok, Bu. Butuh berapa?" tanya Alysa.

"Lima ratus ribu," jawabnya.

Alysa tersenyum, lalu mengeluarkan uang yang berada di tasnya. Sekitar sepuluh lembar seratus ribuan.

"Kok banyak?"

"Nggak papa, sebagian buat Ibu aja. Yaudah, Sofi berangkat dulu. Takut telat," pamitnya. Soraya hanya mengangguk.

Alysa langsung memperbaiki tatanan rambutnya yang sedikit berantakan. Bukannya ia tak punya uang untuk naik taksi, tapi apa salahnya berhemat. Mungkin, hari yang akan datang ia butuh banyak uang.

Ketika gadis itu hendak menuju ruangannya, ia mendengar suatu keributan di ruangan bosnya.

"Tolong kamu keluar dari ruangan saya!!" bentak Devan dengan keras, lelaki itu sudah tak sabar lagi dengan drama di depannya.

"Nggak mau, Van! Aku bakal di sini sama kamu," ujar seorang wanita yang suaranya cukup Alysa kenal.

"Kayaknya cewek yang kemarin ketemu meeting," tebak Alysa.

"Gue mohon jangan usir gue, jangan batalin kerja sama, gue pengen sama lo terus. Gue cinta sama lo, Van," ujar Mysha seperti memohon.

"Terserah! Tapi, gue nggak cinta sama lo,"

Muak dengan sepupunya itu, Rega memilih untuk keluar. Rega terkejut melihat Alysa di luar.

"Lo ngapain, Al?" tanya Rega yang memang sudah cukup mengenal sekretaris bosnya itu.

"Alysa?" gumam Devan. Lelaki itu langsung keluar dari ruangannya.

"Sa? Kamu udah datang?" tanya Devan.

Alysa hanya tersenyum, ketika melihat tangan Mysha yang melingkar di lengan Devan. Mengetahui rasa cemburu Alysa, Rega langsung menarik paksa Mysha untuk ikut dengannya.

"Lo nggak ada hak, Ga!" teriak Mysha yang tak mau ikut dengan Rega.

"Jangan berbuat aneh-aneh! Jangan bikin gue malu, deh!" sangkal Rega.

Alysa tersenyum miris. Bahkan, gadis itu terlampau jauh untuk mengenal Devan dengan baik. Ia tak tahu apa hubungan Devan, Mysha, dan Rega sebenarnya.

"Maaf, Pak. Saya permisi," pamit Alysa.

"I—iya," jawab Devan canggung.

Rentang Waktu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang