Kisah enam tahun lalu,
👟👟👟
Devan masih dibuat pusing dengan Alysa yang tiba-tiba menghilang sebelum selesai acara. Bahkan, lelaki itu sudah menanyai seluruh anggota keluarganya. Siapa tahu ada yang melihat Alysa.
"Van? Kenapa belum tidur juga?" tanya Sera yang tak sengaja melihat putranya yang belum tidur. Devan hanya tersenyum kecut, lalu menggeleng.
"Masih mikirin Alysa? Udah ditelfon Alysanya?" tanya Sera yang ikut cemas. Wanita paruh baya itu duduk di sebelah Devan.
"Udah, Ma. Tapi, nggak ada yang diangkat," ujar Devan lesu.
"Mungkin Alysa udah tidur, Van. 'Kan tadi kamu bilang, kamu tidur seharian di kantor. Berarti pekerjaan Alysa nambah. Alhasil Alysa kecapean dan pulang lebih dulu," ucap Sera guna menanangkan putranya itu.
"Mungkin, sih. Tapi, rasanya Devan nggak seperti itu. Rasanya ada seseorang yang bikin Alysa nggak nyaman di tempat birthday party kak Sal," tebak Devan.
"Udah, ah! Jangan banyak nebak yang belum ada buktinya. Kamu cepet tidur, gih! Besok temui di kantor aja," suruh Sera. Devan tak punya pilihan lain, ia mengalah dan akhirnya tidur.
"Jangan lupa kunci pintunya, Ma," ujar Devan. Sera hanya mengangguk.
Wanita paruh baya itu merasakan hal yang sama seperti tebakan Devan. Apalagi sikap suaminya yang aneh tadi. Intinya ia perlu bicara dengan suaminya.
👟
Mentari pagi tak pernah mengizinkan Alysa bangun dengan perasaan baik-baik saja. Hatinya masih terasa dicabik-cabik. Persetan dengan matanya yang sembab, ia lebih mementingkan hatinya.
Gadis itu mengambil ponselnya, lalu mengetikkan nomor yang akan ia hubungi.
"Halo? Siapa ya?" tanya pria dari seberang telefon itu.
"Ha—halo, Pak. Ini Alysa, sekretaris pak Devano Raka Abimanyu," balas Alysa.
"Oh ya? Ada perlu apa sepagi ini kamu telfon saya?"
"Saya cuma mau menyampaikan keinginan terakhir saya. Saya minta waktu tiga hari untuk bisa berhubungan dengan putra bapak. Setelah itu, saya pastikan surat pengunduran diri saya sudah berada di meja bapak," ujar Alysa. Gadis itu begitu gugup.
"Baiklah, saya beri waktu kamu tiga hari. Jika kamu mengingkarinya, kamu akan tahu apa yang akan terjadi dengan keluarga kamu," ancam Rudi dalam telefon.
"Ba—baik, Pak. Saya mengerti. Terima kasih,"
Sambungan langsung terputus begitu saja. Air matanya mengalir lagi. Ia merasa tak cukup kuat untuk menahan luka di hatinya ini.
"Alysa, lo harus kuat! Cuma tiga hari, inget tiga hari. Lo pasti nggak mau keluarga lo kenapa-kenapa, kan? Dan lo pasti nggak mau Devan kenapa-kenapa lagi gara-gara lo! Lo itu sumber bahaya bagi Devan. Ngerti, kan??" gumam gadis itu pada dirinya sendiri.
Dengan cepat gadis itu menghapus air matanya. Ia mencoba mengukuhkan hatinya. Ia tak mau Devan mencurigainya jika bersikap cengeng seperti ini. Gadis itu langsung bersiap.
...
"Tumben telat? Itu mata kenapa juga sembab? Habis nangis kamu?" tanya Devan beruntun, ketika Alysa memasuki mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rentang Waktu [END]
Romance[ABIMANYU'S SERIES BOOK II] -Rentang Waktu- Mengisahkan tentang penyesalan seorang Devan selama 7 tahun lamanya karena memiliki keterikatan janji bodoh dengan Ayahnya. Lelaki pengecut yang mencampakkan gadis 7 tahun tercintanya hanya karena mimpi me...