3

13.7K 1.4K 117
                                    



Dua minggu kemudian.

Hari ini adalah hari sabtu, hari dimana Seulgi dan Irene selalu pulang lebih cepat dari biasanya.
Tapi tidak untuk Irene karena memang hari ini dia tidak masuk kantor karena merasa tidak enak badan.

Tiba-tiba saja tadi pagi saat bangun tidur badannya terasa seperti habis dipukuli saja, sakit semua, bahkan rasa linunya sampai ke tulang-tulangnya.
Itulah sebabnya Seulgi juga melarangnya untuk berangkat ke kantor, jadi di sinilah dia sekarang menghabiskan waktunya dengan bermalas-malasan di sofa ruang keluarganya sambil membaca majalah untuk menunggu Seulgi pulang.

Bella dan Yeri sebenarnya juga sudah pulang sedari tadi tapi mereka langsung pulang ke rumah mertuanya karena ingin menghabiskan weekend di sana. Jadi dia sekarang di rumah hanya dengan bibi.
Itupun bibi juga sedang sibuk bersih-bersih dan mungkin sebentar lagi akan pulang. Iya, mereka memang masih memakai jasa bibi yang dulunya bekerja di apartemennya.

Setelah satu jam kemudian karena merasa bosan pun akhirnya Irene beranjak dari sofa dan berjalan menuju ke arah tamannya untuk menengok bibit bunga yang belum lama ini dia tanam dengan Bella dan Yeri.

.

.

Seulgi memasuki rumahnya dengan agak sedikit berteriak memanggil istrinya tapi tidak ada jawaban.

"Kemana dia?"gumam Seulgi lalu melepaskan jasnya dan meletakkannya di sofa.

"Sayang..."panggilnya lagi sambil berjalan hendak menaiki tangga.

Namun saat Seulgi baru menginjakkan kakinya di anak tangga kedua, suara gemercik air dari taman membuatnya menghentikan langkahnya.
Seulgi tersenyum, lalu merubah arah langkahnya menuju ke taman.

Seulgi memasukan tangannya ke sakunya dan menyenderkan badannya di pintu pembatas antara rumah dengan taman tersebut untuk menatap Irene yang sedang menyirami tanaman.

Dia menikmati keindahan di hadapannya tersebut tanpa menghilangkan senyumannya, bahkan istrinya itu tidak menyadari kalau sedang di kagumi olehnya.

Sungguh Irene terlihat sangat cantik sekali. Istrinya itu memang cantik, tapi dia akan terlihat semakin cantik saat sedang serius terhanyut dalam dunianya seperti ini.

Perlahan Seulgi menghampiri Irene lalu memeluknya dari belakang.
Heran. Istrinya itu tidak terkejut sama sekali dan semakin menyenderkan tubuhnya ke belakang.

"Welcome home suamiku"kata Irene sambil tersenyum.

Seulgi mencium pipi Irene dari belakang.
"I'm home and i miss you"katanya sambil tersenyum dan semakin mengeratkan pelukannya.

Irene menghentikan aktifitas menyiramnya lalu membalikan badannya dan mengalungkan tangannya di leher Seulgi.

"Aku juga merindukanmu"kata Irene lalu mencium bibir Seulgi sekils.

"Mau lagi"kata Seulgi sambil memajukan bibirnya.

Irene tertawa kecil sebelum akhirnya dia benar-benar memberikan apa yang suaminya itu inginkan.
Irene menciumnya lagi tapi kali ini tidak dilepaskan begitu saja oleh Seulgi.
Ciuman sekilas tersebut perlahan menjadi lumatan yang penuh napsu hingga membuat Irene melepaskan ciuman tersebut secara paksa.

"Bear, nanti bibi melihat kita!"kata Irene.

"Kalau begitu ayo ke kamar"kata Seulgi dengan menaikan satu alisnya dan hanya di balasi dengan senyuman nakal dari Irene.

Irene melangkah mundur.

Ccccssssssttt

Irene menyemprotkan air dari selang ke wajah Seulgi.
"Hahahha rasakan!"

USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang