Jam 7 pagi.
Seulgi akhirnya terbangun karena mendengar suara gaduh di luar kamar. Seperti biasa pagi-pagi begini rumah itu pasti akan dihiasi oleh perdebatan kecil atau canda tawa antara Yeri dan Bella.
Dia mengerjapkan matanya lalu mencoba untuk duduk sambil memegangi kepalanya karena terasa sangat pening."Awhh"Seulgi memijit kepalanya sambil mencoba mengingat kejadian semalam lalu membulatkan matanya begitu mengingat bagaimana kelakuannya semalam.
"Haisshh Seulgi pabo! Apa yang kau lakukan?!"Seulgi mengacak rambutnya frustasi lalu segera beranjak dari ranjang dan langsung masuk kedalam kamar mandi.
Bahkan saat sudah di bawah guyuran shower pun wanita special itu masih menerutuki dirinya sendiri. Merasa bersalah, merasa bodoh semuanya menjadi satu di benaknya.
"Ahh eottoke? apa dia marah padaku? dia pasti sangat sedih. Ahh mianhae Joohyun ah"gumamnya.
Tak ingin menghabiskan waktu lama, cukup beberapa menit saja untuk Seulgi selesai membersihkan tubuhnya. Dia memakai bathrobe untuk menutupi tubuhnya lalu mengambil handuk di laci untuk rambut basahnya.
Seulgi mengusap rambutnya sambil menatap dirinya sendiri di kaca.
"Jinjja aku sekarang sangat membencimu"gumam Seulgi sedih lalu keluar dari kamar mandi dan di kagetkan oleh keberadaan Irene yang sedang duduk di kasur menunggu dirinya.Ketika mata mereka bertemu Seulgi dengan cepat menundukkan kepalanya, dia tidak sanggup menatap mata Irene terlalu lama. Dia terlalu malu untuk menatap mata tulus dan lembut milik istrinya itu.
"Kau keramas?"tanya Irene lalu berjalan mendekati Seulgi yang masih diam di depan pintu kamar mandi.
"Ne..."jawab Seulgi singkat tanpa mengangkat kepalanya.
"Gwencahana? tadi waktu aku bangun tidur, aku merasakan tubuhmu sedikit hangat"Irene memegang kedua pipi Seulgi dan menatap matanya.
Seulgi mengangguk pelan.
"Gwenchana, aku hanya sedikit pusing karena hangover"kata Seulgi pelan.Irene tersenyum.
"Kemarilah biar aku keringkan rambutmu dulu"kata Irene sambil menarik tangan Seulgi ke ranjang dan menyuruhnya untuk duduk.Irene mengambil segelas air dan juga obat penghilang mabuk yang dia bawa dari luar tadi lalu memberikannya kepada Seulgi.
"Ini minumlah..."Seulgi menerimanya lalu meminumnya.
"Gumawo..."kata Seulgi sambil kembali menyerahkan gelas kosongnya kepada Irene.Irene kembali tersenyum, dia meletakkan gelasnya di atas nakas lalu kembali berdiri di depan Seulgi dan mulai menggosok rambut Seulgi dengan handuk pelan.
"Bunny ah..."Seulgi meletakkan kedua tangannya di pinggang Irene sambil mendongak menatap wajahnya.
"Hmm?"jawab Irene lembut tanpa menghentikan gerakan tangannya.
"Mianhae..."kata Seulgi pelan dengan wajah sedihnya.
"Waeyo? apa kau bisa mengingat semua kejadian semalam?"tanya Irene.
Seulgi mengangguk pelan lalu kembali menunduk.
"Mianhae, aku kekanak-kanakan"Irene menghentikan usapan tangannya lalu menangkup wajah Seulgi.
"Aku sudah bosan mendengar itu dari semalam. Kau tidak salah apa-apa bear, tidak perlu meminta maaf padaku seperti itu hmm?""Tapi aku...
"I know. Tapi ini semua bukan kesalahanmu, aku mengerti betul kenapa kau masih mengingatnya dan bagaimana perasaanmu saat harus mengingatnya. Percayalah Seulgi ya, aku pun juga ikut merasakan sakitnya jika melihatmu seperti semalam. Grunika jangan seperti itu lagi hmm? bagi rasa sakitmu itu denganku sampai rasa sakit itu tidak ada lagi yang tersisa di hatimu. Jangan menyimpannya sendiri, aku tidak mau kalau kau harus sampai melampiaskan rasa sakitmu itu kepada alkohol lagi. Kita hadapi rasa sakit itu sama-sama, okay?"kata Irene panjang lebar mengutarakan seluruh isi hatinya yang ingin dia sampaikan dari semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
US
FanfictionKelanjutan Annoying Bear. [Buat readers baru, baca Annoying Bear dulu biar gak bingung] ×××××××× Cast: Masih dengan cast yang sama (mungkin juga bakalan ada penambahan cast baru lagi - semuanya tergantung author) 😂 18++++(artinya dewasa) GXG Futa...