18

9K 1.4K 125
                                    





Setelah mengobati luka Seulgi, Seulgi dan Irene masih sama-sama diam tenggelam dengan pikirannya masing-masing duduk di sofa ruang tamu rumah Jisoo. Sampai tiba-tiba saja Wendy datang dan membuat mereka menoleh.

"Kau sendiri? Jennie mana?"tanya Irene.

Wendy menghela nafasnya panjang lalu ikut duduk di sofa.
"Aku sudah mengejarnya sampai di depan blok, tapi dia bilang ingin sendiri dulu lalu pergi naik taksi. Aku tadi juga melihat mobil Jisoo nunna, dia mau pergi kemana?"kata Wendy.

"Molla, dia bilang ingin sendiri dulu. Geundae apa Jennie nunna mengatakan sesuatu sebelum pergi?"tanya Seulgi.

Wendy menggelengkan kepalanya.
"Anniya, dia langsung pergi begitu saja. Aku tau kalian juga banyak pertanyaan yang ingin kalian tanyakan padanya, akupun juga begitu. Tapi ada baiknya kita berikan dia waktu untuk sendiri dulu"kata Wendy.

"Kau dengar sendiri kan tadi Wen? Jennie nunna mencoba membunuh Joohyun. Aku bahkan masih tidak bisa mencerna apa yang tadi kudengar!"kata Seulgi dengan nada marahnya membuat Irene mengusap lengannya.

"Aku yakin ada yang tidak beres bear...
Tenang dulu hmm? kita dengarkan dulu penjelasan dari Jennie dan Jisoo. Semoga saja apa yang kita dengar tadi hanya kesalahpahaman saja"kata Irene lembut mencoba menenangkan Seulgi.

"Irene nunna benar, Seulgi ya. Kita perlu mendengarkan penjelasan mereka dulu"kata Wendy tapi kemudian dia menundukkan kepalanya.

"Tapi bagaimana jika yang di katakan oleh Jisoo nunna tadi benar? Dia bahkan berlari dari rumahku begitu dia tau kalian ada disini. Bagaimana jika itu benar? apa kalian akan membenci Jennie nunna?"tanya Wendy kemudian.

Irene menelan ludahnya karena melihat ekspresi berpikir Seulgi.
"Yha kenapa kau bertanya seperti itu? Jika itu benar, mungkin aku akan kecewa padanya tapi sebelum mengambil kesimpulan bukankah lebih baik jika kita mendengarkan penjelasan Jennie dulu?"kata Irene.

"Dilihat dari manapun yang namanya membunuh itu salah, apapun alasannya. Kita keluarga Joohyun ah. Apa yang dia pikirkan sampai tega berniat untuk membunuhmu?"gumam Seulgi dengan wajah datarnya.

"Kita dengarkan dulu penjelasan dari mereka hmm?"bujuk Irene lembut dan akhirnya membuat Seulgi menghela nafasnya dan menyenderkan punggungnya di sofa.

"Geundae, Jisoo kenapa ke rumahmu pagi-pagi begini Wen?"Irene mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Dia ingin meminta maaf kepadaku"kata Wendy.

"Waeyo?"tanya Irene.

"Semalam dia menamparku saat aku berniat membantunya di club malam. Dengan melihatnya saja aku sudah tau kalau dia sedang ada masalah...
Dan ternyata benar, dia bilang akan bercerai dengan Jennie nunna. Tapi Jisoo nunna tadi sempat sedikit cerita sebelum lari ke sini"kata Wendy.

"Cerita apa?"tanya Seulgi dan Irene bersamaan.

"Alasan dia ingin bercerai dengan Jennie nunna. Kata Jisoo nunna, Jennie nunna berselingkuh"kata Wendy dan membuat Seulgi langsung menegakkan duduknya.

"Mwo?!"kaget Seulgi dan Irene.

"Aku juga tidak tau lebih detailnya karena sebelum dia benar-benar selesai bercerita, dia langsung berlari seperti orang gila saat aku memberitahunya jika kau ada di rumahnya. Ah molla, aku mau pulang saja. Aku jadi lapar lagi karena mengejar mereka berdua"kata Wendy lalu berdiri dari duduknya.

"Aku pulang ya, kalian tidak ke kantor? kita bicarakan masalah ini lagi nanti saja saat pulang kantor, otte?"usul Wendy.

"Mmm, arraseo. Kita juga harus berangkat ke kantor"jawab Seulgi lalu juga ikut berdiri dari duduknya.

USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang