14

10.5K 1.4K 125
                                    



Keesokkan harinya, jam 10:00 pagi.

Hari ini Seulgi dan Irene memutuskan untuk tidak berangkat ke kantor lagi karena Bella yang benar-benar tidak bisa di tinggal oleh keduanya, terutama oleh Seulgi.

Demamnya yang tak kunjung turun membuat anak itu terus merengek kepada Irene dan Seulgi.

Seperti sekarang ini misalnya, Bella masih menangis bersembunyi di perut Seulgi karena setelah di paksa makan bubur tadi, sekarang dia juga di paksa minum obat oleh Irene.

"Biar cepat sembuh nak, minum ya? ini tidak pahit kok"bujuk Irene.

"Nooooo, itu pahit mommy. Bella sudah sembuh! Bella tidak mau obat!"kata Bella di sela isakannya dengan suara yang tertelan di perut Seulgi.

"Aigoo ya sudah kalau tidak mau minum obat. Daddy kerja saja ya?"ancam Seulgi dan akhirnya membuat Bella langsung menghentikan tangisnya menatap Seulgi dengan mata merahnya dan bibir melengkung ke bawahnya.

"Wae? kalau princess tidak mau menurut untuk apa daddy di rumah?"kata Seulgi.

Bella masih diam dengan isakannya.

"Jangan pergi daddy"kata Bella kemudian dengan suara pelannya.

"Kalau begitu minum obatnya, okay?"Seulgi mengusap kedua pipi Bella bergantian untuk menghapus air matanya.

Bella akhirnya mengangguk pelan.

"Duduk dulu ne..."kata Irene lembut sambil tersenyum.

"Mau di suapi mommy atau daddy?"tanya Seulgi setelah Bella duduk.

"Daddy"jawab Bella masih dengan sisa-sisa sesugukannya.

"Arraseo"Seulgi meminta botol obat dan juga sendok yang sedari tadi di pegang oleh Irene kemudian menuangkannya perlahan.

"Emmm, it smell like orange. Pasti rasanya akan manis"kata Seulgi dengan suara seceria mungkin.

"Rasa jeruk, daddy"

"Ne, rasa jeruk. Aaaaa"Seulgi dan Irene mengatakan "A" secara bersamaan dengan gayanya yang seperti anak kecil agar Bella mau membuka mulutnya.

Dan ketika obat itu telah ditelan oleh Bella dengan ekspresi yang sudah mereka tahu jika obat itu sangatlah tidak enak, mereka bernafas lega.

"Yeyyyyy"Seulgi dan Irene bertepuk tangan dengan cerianya, membuat Bella juga ikut bertepuk tangan dan tertawa.

"Good girl"Seulgi menciumi pipi Bella gemas.

"Daddy, kapan kita pulang? Lulu dan Lala pasti sedih Bella tinggal lama"kata Bella setelah kembali menidurkan dirinya di pangkuan Seulgi.

"Lulu dan Lala?"tanya Seulgi lalu menatap Irene yang duduk di sampingnya.

Irene terkekeh pelan.
"Daddy kan tidak ingat mereka sayang, coba Bella ceritakan dulu"kata Irene.

"Lulu dan Lala itu kucing kita, daddy"kata Bella.

"Oh really? kita punya kucing?"tanya Seulgi excited.

"Mmm, kita punya dua kucing namanya Lulu dan Lala"kata Bella semangat membuat Seulgi tersenyum melihatnya.

"Wah daddy tidak sabar bertemu dengan mereka. Geundae, kenapa kita memelihara kucing? kenapa tidak puppy saja? rasanya daddy juga suka puppy"kata Seulgi.

"Mommy dan aunty Eri takut sama puppy, daddy. Mommy dulu juga takut sama Lulu dan Lala"bisik Bella namun masih bisa di dengar oleh Irene.

"Oh? Jeongmal?"Seulgi langsung menoleh ke sampingnya.

USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang