16

9.4K 1.4K 144
                                    


Seulgi keluar dari mobilnya dan berjalan hendak memasuki kantor Irene dengan membawa sebuket bunga di tangannya.

Bukan keturunan keluarga Kim namanya jika dia tidak bisa menarik perhatian semua orang.

Bahkan tanpa melakukan apapun dia bisa menarik hati semua orang yang ada di sana. Ada yang bisik-bisik ada yang terang-terangan kagum dan memberikan senyuman serta bungkuk kan sopan.
Wajar,ini adalah jam pulang kerja jadi halaman kantor tersebut sangat ramai karyawan yang berlalu lalang hendak kembali pulang ke rumahnya masing-masing.

Seulgi sudah tidak kaget akan hal itu karena biasanya saat dia mengantarkan makan siang untuk Irene juga seperti ini. Tidak seramai ini, tapi dia sudah merasa terbiasa.

Begitu sampai di lobby, Seulgi mengedarkan pandangannya untuk mencari kebenaran Irene. Irene tadi memang mengiriminya pesan kalau dia sudah menunggunya di lobby.
Dan saat pandangannya sudah menangkap sosok Irene yang sedang tersenyum dari kejauhan dengan Joy di sebelahnya, dia akhirnya melebarkan senyumnya.

Seulgi tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya berdiri dan menunggu Irene yang datang menghampirinya. Dan begitu Irene mendekat dia langsung memberikan bunga dia bawa kepada Irene.

"Gumawo"kata Irene sambil tersenyum malu-malu.

Seulgi tersenyum lalu mengambil tangan kanan Irene untuk di gandengnya.
"Kita berangkat sekarang ya? jalanannya macet sekali, nanti kita terlambat"kata Seulgi dan membuat Irene langsung menoleh ke arah Joy yang sedari tadi sudah menyengir karena bahagia.

Joy yang mengerti pun akhirnya mengangguk.
"Hati-hati ya Seul menyetirnya"kata Joy sambil tersenyum.

"Arraseo, nunna juga hati-hati ya?"Seulgi dan Irene akhirnya keluar dari kantor setelah berlambai ria berpamitan dengan Joy.

.

.

Di dalam mobil.

"Geundae bunny ah...

"Hmm?"

"Kau mengganti bajumu ya? rasanya tadi pagi kau tidak memakai baju ini"kata Seulgi sambil fokus menyetir.

Irene terkekeh.
"Ne...

"Waeyo?"tanya Seulgi.

Irene menggaruk lehernya.
"Emmm, karena nanti setelah periksa aku ingin mengajakmu jalan-jalan rasanya kurang nyaman kalau aku memakai pakaian kantor"kata Irene dengan nada seperti memohon.

"Jalan-jalan? odi?"tanya Seulgi.

"Aku ingin jalan-jalan ke pasar malam berdua denganmu"kata Irene dengan nada yang terdengar lucu di telinga Seulgi.

Seulgi terkikik gemas.
"Arraseo, nanti kita jalan-jalan ke pasar malam hmm?"kata Seulgi lembut.

"Yeyyy thank you daddy"kata Irene dengan suara anak kecilnya.

Seulgi kembali terkekeh.
"Ne, sama-sama baby"kata Seulgi seraya mengusap perut Irene tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan.

.

.

Di rumah sakit.

Setelah duduk di ruang tunggu selama 30 menit, Seulgi akhirnya merasa bosan juga. Dia mengeluarkan ponselnya dan memainkan game menunggu giliran mereka tiba.

Irene yang melihat itu hanya bisa tersenyum dan membiarkan Seulgi mengusir rasa bosannya, sampai beberapa menit kemudian saat rasa mualnya menyerang karena aroma obat yang menyengat, Irene akhirnya merangkul lengan kiri Seulgi dan menidurkan kepalanya di bahunya.

USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang