41

8.1K 1.4K 124
                                    


Di mobil Seulgi.

Ponsel Seulgi berdering untuk yang kesekian kalinya dan itu panggilan dari orang yang sama, Irene.

"Sayang, mianhae aku sedang menyetir"Seulgi akhirnya menepikan mobilnya dan menjawab telepon dari istrinya tersebut.

"Kau mau kemana? aku tadi sedang memasak saat kau telepon. Kau pergi dengan bodyguard kan?"tanya Irene khawatir.

"Aku mau mencari Seungwan sebentar. Jangan khawatir, mereka ada di belakang. Kau sudah bersama Joy nunna?"tanya Seulgi.

"Belum, aku masih dirumah"jawab Irene.

"Datanglah kerumahnya, dia membutuhkanmu. Aku nanti akan langsung kesana setelah menemukan Wendy"kata Seulgi.

"Arraseo, geundae kau mau mencarinya kemana?"tanya Irene.

"Ketempat rahasianya, semoga saja dia ada disana. Kau tenang saja, aku akan segera kembali"kata Seulgi meyakinkan.

"Sekarang aku tutup dulu ya? aku akan mengabarimu lagi begitu menemukannya"lanjut Seulgi.

"Arraseo, tapi suruh bodyguardmu saja yang menyetir, jangan menyetir yang terlalu jauh sendiri dulu hmm?"kata Irene.

"Ne, arraseo baby"jawab Seulgi sambil tersenyum.

Setelah mengucapkan kata cinta dan pesan untuk berhati-hati Irene akhirnya mengakhiri panggilannya.

Seulgi benar-benar menuruti kata Irene, dia langsung turun dari mobil dan memanggil salah satu bodyguardnya untuk mendampinginya.

.

.

Di sebuah villa.

Mobil Seulgi baru saja berhenti dan dia langsung menyeringai karena dugaannya benar, dia melihat mobil Wendy terparkir di sana.

"Kalian tunggu disini saja"kata Seulgi kepada para bodyguardnya, setelah mendapatkan jawaban dan bungkuknya mengerti dia akhirnya masuk ke dalam villa tersebut.

Begitu dia memasuki villa tersebut, dia langsung berjalan menuju ke arah suara televisi.

"Seungwan ah"panggil Seulgi sambil berjalan.

"Yha Son Seungwan"panggil Selgi sekali lagi karena Wendy  tidak menjawabnya.

"Ternyata memang tidak bisa bersembunyi darimu"kata Wendy dengan suara paraunya.

Seulgi menghampiri sofa untuk melihat sahabatnya yang bahkan tidak bangun saat berbicara padanya tersebut.

"Aigoo kau meminum ini semua sendirian?"tanya Seulgi sambil mengibas-ngibaskan udara di depannya karena aroma kuat alkohol dari Wendy.

Dia duduk di sofa sambil menatap botol-botol yang berserakan di meja.

"Kau seharusnya mengajakku kalau ingin minum sebanyak ini"kata Seulgi lalu terkekeh.

"Pulanglah Seul..."kata Wendy lalu bangun dari posisi tidurnya.

"Tidak kalau tidak bersamamu"jawab Seulgi.

Wendy tidak menjawabnya dan hanya memijat belakang lehernya yang terasa pegal.

"Bilang padanya aku tidak akan pulang dulu"kata Wendy.

"Wae?"tanya Seulgi dengan nada sedikit marahnya.

Wendy diam.

"Itu hanya salah paham saja Seungwan ah, Joy nunna sudah menceritakannya kepadaku"kata Seulgi tapi Wendy memilih untuk diam.

"Dia itu sedang sakit kenapa kau malah seperti ini huh? kekanak-kanakan sekali"lanjut Seulgi, dan akhirnya Wendy menatapnya marah.

"Mwo? kau tidak terima? lalu yang kau lakukan sekarang ini apa namanya kalau tidak kekanak-kanakan huh? Istrimu yang sedang sakit sedang khawatir rumah tapi kau malah minum sebanyak ini"kata Seulgi.

USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang