6

7.5K 1.4K 124
                                    


Satu hari kemudian.

Irene memutuskan untuk pulang terlebih dahulu dan meninggalkan Seulgi dengan Tiffany di rumah sakit.

Disepanjang perjalanannya menuju rumah mertuanya, dia tak berhenti memikirkan cara untuk menyampaikan apa yang ingin dia katakan pada gadis-gadis kecilnya dan bagaimana jika perkataannya nanti akan malah membuat mereka menangis.

Sejujurnya Irene masih bingung, dia juga tidak tau bagaimana caranya dia menjelaskan keadaan Seulgi kepada adik dan juga putrinya.

Hingga sekarang dia sudah sampai di depan rumah itu pun, dia masih belum bisa merangkai kata-kata yang tepat.

Irene menarik dan menghembuskan nafasnya perlahan sebelum akhirnya dia benar-benar berjalan memasuki rumah mertuanya tersebut.

Dan begitu dia memasuki pintu, Bella yang tadinya sedang bermain dengan pelayan langsung berlari sambil berteriak gembira ketika melihatnya.

"Mommyyyyy"

"Hei baby"Irene menyambut Bella dengan berjongkok lalu memeluk tubuh mungil putrinya erat.

"Bella sudah makan?"tanya Irene setelah memberikan kecupan di pipi Bella.

"Sudah"jawab Bella tapi matanya tidak fokus pada Irene, dia terus memperhatikan pintu.

"Daddy mana, mommy? daddy tidak ikut menjemput Bella?"tanya Bella.

Irene mencoba mengindari kontak mata polos putrinya lalu dia berdiri dari berjongkoknya dan menggandeng Bella mengajaknya berjalan ke ruang keluarga.

"Mommy?"Bella mengikuti tarikan tangan Irene sambil mendongak menatap wajah sang mommy.

Irene tersenyum kecil lalu mengajak Bella duduk di sofa.
"Daddy tidak bisa ikut sayang, maaf ya...Geundae, aunty Yeri mana? bukannya dia juga sudah pulang sekolah?"Irene mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Aunty Eri mandi"jawab Bella dengan bibir cemberutnya.

Irene tersenyum lalu mencium pipi Bella lagi.
"Kajja kita ke kamar aunty Yeri saja. Mommy ingin memberitahu kalian sesuatu"kata Irene lalu kembali menggandeng tangan Bella dan mereka berjalan menuju ke kamar Yeri.

.

.

Di kamar Yeri.

Yeri baru saja selesai mandi ketika dia membukakan pintu untuk eonninya dan keponakannya.

"Eonni kapan pulangnya? kenapa pergi ke luar kota tidak pamit dengan kita dulu sih? eonni dan oppa tidak sedang diam-diam pergi honeymoon lagi kan?"tanya Yeri sambil mengganti bajunya.

"Ke luar kota? ahh pasti karena Jisoo dan Jennie kemarin"batin Irene lalu tersenyum.

"Anniya, sebenarnya eonni tidak pergi kemana-mana Yerim ah"kata Irene sambil mengusap kepala Bella yang sedang manja di pangkuannya sambil memainkan boneka milik Yeri.

"Lalu dari kemarin eonni kemana?"Yeri mendatangi Irene sambil mengusap rambut basahnya dengan handuk.

"Kemarilah biar eonni yang mengeringkannya untukmu"kata Irene sambil menepuk ruang kosong kasur di sebelahnya.

Yeri hanya menuruti perkataan sang eonni lalu duduk di sampingnya dengan posisi membelakanginya dan membiarkannya mengusap rambutnya.

"Yerim ah, untuk beberapa minggu atau mungkin bulan eonni titip Bella ya?"kata Irene kemudian tanpa menghentikan usapan tangannya.

"Memangnya eonni mau kemana?"tanya Yeri tanpa merubah posisinya.

"Eonni mungkin akan jarang pulang ke rumah karena harus fokus untuk kesembuhan Seulgi oppa"kata Irene.

USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang