Tiffany baru saja turun dari lantai dua saat bertemu dengan Seulgi dan Wendy yang juga baru saja keluar dari ruangan kerja Taeyeon.
"Aku kebelakang duluan"kata Wendy karena mengerti Seulgi ingin berbicara dengan mommynya.
"Kalian kenapa keluar dari ruangan daddy?"tanya Tiffany saat Wendy sudah pergi dari hadapan mereka.
"Kita membicarakan rencana untuk besok, kita akan menambah orang untuk melakukan pencarian. Biar masalah ini juga tidak berlarut-larut"kata Seulgi dan di balasi anggukkan mengerti dari Tiffany.
"Aigoo masalah ini benar-benar membuatku sakit kepala"gumam Seulgi lalu duduk di sofa dan menyenderkan punggungnya.
"Gwenchana?"Tiffany ikut duduk disebelah Seulgi lalu mengusap keningnya.
"Mmm, aku hanya pusing sedikit. Joohyun mana mom? dia tidak ikut turun?"tanya Seulgi.
"Dia ketiduran karena kelelahan menangis"kata Tiffany sambil tersenyum.
Seulgi cemberut sedih lalu menidurkan kepalanya di pangkuan Tiffany.
"Aigoo gwenchana, setelah dia bangun nanti dia tidak akan marah lagi denganmu"hibur Tiffany sambil mengusap kepala Seulgi lembut.
"Jeongmal?"tanya Seulgi.
"Mmm, dia banyak menangis juga karena terlalu sensitif Seulgi ya... tidak perlu khawatir hmm?"kata Tiffany mengusap kepala Seulgi lembut.
Flashback beberapa menit yang lalu di kamar Seulgi.
"Joohyun ah, ini eomma. Eomma masuk ya?"kata Tiffany setelah mengetuk pintunya.
Karena tidak ada jawabanpun akhirnya Tiffany membuka pintunya dan masuk begitu saja.
Tiffany menghela nafasnya saat melihat Irene sedang meringkuk di atas ranjang sambil menangis. Tiffany duduk di sisi ranjang lalu mengusap bahu bergetar Irene lembut.
"Dia sangat khawatir denganmu, jadi dia meminta tolong eomma untuk kemari. Uljimma hmm? mianahe, eomma dan appa juga bersalah"kata Tiffany.
"Memang salah menyembunyikan masalah sepenting ini darimu, tapi keadaanmu benar-benar mengharuskan kita melakukan itu Joohyun ah. Maafkan kami ya? jangan sedih begini, kasihan bayimu"kata Tiffany tidak bisa menutupi rasa bersalahnya.
"Bagaimana jika terjadi apa-apa padanya eomma? dia sendiri juga sakit tapi dia membahayakan dirinya sendiri untukku. Dia melakukannya untukku, tapi bagaimana denganku, eomma? Jika sesuatu yang buruk terjadi dengannya karena memaksakan diri untukku, aku harus bagaimana? eomma pasti juga sangat tau bagaimana keadaannya sekarang. Dia itu sakit eomma, tapi dia menahannya dan lagi-lagi itu karena aku"kata Irene di sela isakannya.
"Tidak bolehkah aku merasa khawatir dan marah padanya? kenapa hanya dia yang boleh mengkhawatirkan keadaanku, sedangkan aku tidak boleh?! Egois sekali"kata Irene lagi namun itu malah membuat Tiffany tersenyum lebar.
"Eomma kenapa malah tersenyum seperti itu sih?"kesal Irene membuat senyuman Tiffany akhirnya berubah menjadi tawa.
"Karena sekarang ini kau sangat menggemaskan sekali, bagaimana bisa eomma tidak tersenyum huh?"kata Tiffany masih dengan kekehannya.
"Arraseo kau boleh melanjutkan marahmu padanya, tapi berhentilah menangis hmm? kasihan mini bear"imbuh Tiffany sambil mengusap perut Irene.
"Jangan menyalahkan dirimu sendiri, nanti kalau appa tau dia akan sangat sedih. Kau tau kan, Seulgi terluka karena menolong appa?"kata Tiffany.
Irene mengangguk sambil menghapus air matanya lalu merubah posisinya perlahan menjadi menyender dengan bantuan Tiffany.
"Aku menyalahkan diriku sendiri karena aku tidak menyadari luka Seulgi selama ini eomma, tapi wajar saja ternyata kalian juga membantunya"kata Irene dengan bibir cemberutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
US
FanfictionKelanjutan Annoying Bear. [Buat readers baru, baca Annoying Bear dulu biar gak bingung] ×××××××× Cast: Masih dengan cast yang sama (mungkin juga bakalan ada penambahan cast baru lagi - semuanya tergantung author) 😂 18++++(artinya dewasa) GXG Futa...