10

8.7K 1.4K 106
                                    





"Mainlah sendiri Bell, jangan menggangguku. Aku sedang belajar"kata Yeri kesal pasalnya keponakan itu terus mengganggunya sedari tadi dan membuatnya tidak bisa berkonsentrasi mengerjakan tugasnya.

Bella menundukkan kepalanya.
"Tapi Bella mau bermain dengan aunty Eri, Bella tidak punya teman lagi"katanya sedih sambil memainkan jari-jari mungilnya.

Yeri menghela nafasnya lalu menghampiri Bella yang duduk di atas kasurnya, memang biasanya saat dia sedang belajar yang menemani Bella bermain adalah Seulgi.

"Mianhae, tapi aunty masih harus mengerjakan tugas. Nanti kalau sudah selesai kita main sama-sama hmm?"kata Yeri sambil mengusap kepala Bella lembut.

Bella akhirnya mengangguk dan mengangkat kepalanya dan menatap Yeri sambil melengkungkan bibirnya ke bawah.

"Bella mau sama daddy, aunty"akhirnya lengkungan bibir mungilnya berubah menjadi tangisan. Dan untuk yang kesekian kalinya Yeri tidak bisa berbuat apa-apa selain berusaha menenangkan keponakan kecil nya itu dengan pelukan eratnya.

Bella memang berubah menjadi sangat cengeng belakangan ini, dia memang menangis ketika merindukan Seulgi tapi tidak seperti dalam beberapa hari ini, dia menangis hampir setiap hari. Penyebabnya adalah pertemuan tak terduganya dengan Seulgi beberapa hari yang lalu.

Flashback.

Saat baru pulang sekolah, tiba-tiba saja Bella menjerit dan menangis karena es krim yang di belikan oleh Irene untuknya telah hilang dari dalam kulkas.

Tentu saja anak itu langsung tau siapa pelakunya karena tidak mungkin grandma nya memakan es krim miliknya. Hanya aunty kejamnyalah yang tega melakukan itu.

Bella menangis dan menjerit membuat membuat Tiffany sampai memarahi Yeri habis-habisan.

Jadi terpaksa, masih sama-sama memakai seragam sekolahnya Yeri mengajak Bella keluar ke depan perumahan untuk ke mini market mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Dan tentu saja Tiffany menyuruh bodyguard untuk mengikuti mereka. Semenjak kejadian yang menimpa Seulgi membuat Tiffany dan Taeyeon menjadi extra protektif kepada Bella, Yeri, Irene dan juga Seulgi.

Di sepanjang perjalanan, Bella menggoyang-goyangkan gandengan tangannya di tangan Yeri sambil terus bernyanyi dengan riangnya.

"Cepat sekali moodnya berubah"gumam Yeri sambil tersenyum.

Namun pada saat sudah sampai di depan mini market, Bella melepaskan gandengan tangannya dan berlari ke arah seseorang yang di kenalnya duduk di bangku di depan mini market tersebut.

"Bell, jangan!"larang Yeri namun sudah terlambat, kaki kecil Bella sudah berlari di halaman mini market tersebut sambil berteriak.

"Daddyyyyy"teriak Bella dengan riangnya.

Yeri memberikan isyarat kepada bodyguardnya dan bodyguard Seulgi untuk tidak mendekat.
Dan mereka mengerti.

Seulgi sempat menoleh, namun karena merasa tidak mengenal Bella pun dia hanya diam saja dan melanjutkan meminum bir nya. Hingga saat dia melihat Bella terjatuh dan menangis dia akhirnya bangkit dari duduknya dan menghampiri Bella yang sedang menangis karena lututnya tergores dan berdarah.

"Gwenchana?"tanya Seulgi sambil membantu Bella untuk bangun.

"Huwaaaa daddyyyy"Bella langsung memeluk leher Seulgi.

"Di mana daddymu?"tanya Seulgi sambil menoleh ke dalam mini market tapi tangannya terulur mengusapi punggung Bella dengan sendirinya.

"Bell?"Yeri akhirnya mendekati mereka.

USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang