42

8.3K 1.4K 127
                                    





Jam 11:30, di restoran.

"Yha kau sakit?"tanya Yuri.

"Huh? anniya uncle, aku hanya sedang sedikit tidak enak badan saja"jawab Seulgi.

"Jinjja? wajahmu merah sekali"kata Taeyeon lalu mengecek kening Seulgi.

"Omo! Kau panas sekali Seulgi ya..."kaget Taeyeon.

"Aigoo pantas saja kau tidak napsu makan begitu"kata Yuri lalu berdiri dari duduknya.

"Kajja uncle antar pulang saja...

"Geurae lebih baik kau istirahat di rumah"Taeyeon juga ikut berdiri.

"Aigoo aku baik-baik saja, kalian tidak perlu khawatir begitu. Aku tadi juga sudah minun obat yang kirimkan oleh Joohyun. Daddy dan uncle selesaikan dulu makan siangnya"kata Seulgi tapi kedua laki-laki itu masih tidak mau kembali duduk.

"Dad..."mohon Seulgi.

Taeyeon akhirnya menghela nafasnya lalu mengajak Yuri kembali duduk dan melanjutkan makannya.

"Begitu lebih baik"kata Seulgi sambil tersenyum dan ikut makan kembali.

"Kau itu kelelahan Seulgi ya..."kata Taeyeon.

"Ne aku tau dad, tapi hari ini aku tidak bisa pulang cepat. Pekerjaan Joohyun masih banyak yang belum aku selesaikan, dan setelah ini aku juga ada meeting dengan investor dari Canada"kata Seulgi lalu Taeyeon  tidak jadi mengomel.

"Kenapa tidak mencari pengganti Joohyun saja? untuk sementara. Biar pekerjaanmu juga sedikit lebih ringan Seulgi ya"kata Yuri.

"Aku sudah mengusulkannya tapi dia menolaknya"kata Taeyeon sambil mengunyah.

"Waeyo? Joohyun keberatan?"tanya Yuri.

"Anni, tapi posisi itu hanya milik Joohyun uncle... anak perusahaan ini juga bisa seperti sekarang ini karena Joohyun yang memimpin. Aku yakin seratus persen dia akan tetap meminta bekerja setelah melahirkan nanti, jadi meskipun sementara sekalipun aku tidak mau ada yang menggantikan posisi Joohyun sebagai CEO. Biar aku saja yang mengatasi semuanya, aku masih sanggup. Lagipula ada Joy nunna yang membantuku"kata Seulgi.

Taeyeon tiba-tiba tersenyum bangga setelah mendengar penuturan Seulgi.

"Geurae terserah kau saja kalau begitu, tapi kau juga harus menjaga kesehatanmu jangan sampai terlalu lelah dan sakit"nasihat Yuri.

"Ne, besok juga sembuh. Uncle jangan khawatir"kata Seulgi sambil tersenyum.

.

.

Jam 15:30.

Seulgi dan sekretarisnya baru saja keluar dari ruang meeting saat tiba-tiba saja pandangannya tiba-tiba menjadi kabur.

"Buhoejangnim, gwenchana?"tanya sekretaris Jung.

"Aku sudah tidak ada pekerjaan lagi kan?"Seulgi malah kembali bertanya.

"Ye, hanya ada beberapa berkas saja yang perlu anda periksa"jawab sekretaris Jung sambil memegangi tangan Seulgi.

"Kalau begitu aku pulang ya? Tolong ambilkan berkasnya, biar aku bawa pulang saja. Aku akan ke mobil dulu... bilang Joy nunna juga kalau ada berkas yang mau di periksa suruh bawa saja ke rumah"kata Seulgi lemah.

"Ye, al get seub nida"jawab sekretaris Jung setelah itu Seulgi berjalan menuju lift.

Begitu sampai di mobil, Seulgi langsung terkapar menyenderkan kepalanya dan menutup matanya rapat-rapat karena pandangannya terasa seperti berputar-putar.

USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang