23

8.3K 1.3K 124
                                    




Jam 7 pagi.

Seperti biasa Jisoo dan Jennie sarapan dengan hikmat menikmati sarapan buatan sang halmoni.

"Makan yang banyak Jen, biar calon cicit halmoni sehat"kata eomma Kim kepada Jennie.

"Ne halmoni, halmoni juga makan yang banyak"kata Jennie sambil tersenyum.

"Jisoo ya nanti jangan lupa memotongkan buah untuk istrimu, jangan sampai lupa seperti kemarin lagi"tegur eomma Kim.

Jisoo menghela nafasnya.
"Arraseo, setelah sarapan aku akan memotongnya"kata Jisoo dengan nada yang tidak mengenakkan di telinga Jennie.

"Gwenchana halmoni, nanti biar aku sendiri yang memotongnya. Jisoo pagi ini ada meeting penting, nanti takut terlambat"kata Jennie merasa tidak enak.

"Tidak ada yang jauh lebih penting dari memperhatikan istri yang sedang hamil muda Jennie ah. Iya kan Jis?"kata eomma Kim.

"Hmm"jawab Jisoo seadanya sambil mengunyah.

"Jawab halmoni dengan benar!!!"bentak eomma Kim hingga membuat Jisoo tersentak kaget.

"Ahhh kamjagiya! Halmoniiiii, kenapa berteriak sih?"kesal Jisoo sambil memegangi dadanya.

"Berani sekali tidak sopan begitu dengan halmoni!"marah eomma Kim.

"Al get seub nida! Aku akan memotongnya"kesal Jisoo lalu berdiri dari duduknya dengan bibir cemberutnya dan berjalan ke dapur.

Jennie hanya bisa menatap Jisoo sedih lalu menundukkan kepalanya sambil melanjutkan makannya.

"Kau mengeluh?!"tanya eomma Kim ketus karena mendengar Jisoo yang  ngedumel tidak jelas di dapur.

"A...anniya! Astaga Jennie yang hamil kenapa jadi halmoni sih yang sensitif? bawel sekali"kata Jisoo di akhiri dengan gumamannya.

"Mworago?!"

"Anninya ini buah nya sudah hampir habis, nanti setelah pulang kantor aku akan membelinya lagi"kata Jisoo sambil menyengir takut.

Diam-diam eomma Kim dan Jennie saling pandang dan tersenyum kecil.

Sebenarnya Jisoo tidak masalah untuk di berikan tugas memotong buah setiap pagi untuk Jennie. Karena memang dia tau setelah sarapan Jennie akan selalu memakan buah untuk mencegah rasa mualnya. Jika tidak memakan buah maka sarapan yang baru di makannya pasti akan keluar lagi. Aneh memang, hormon kehamilan memang aneh.
Sama halnya seperti Irene yang tidak bisa memakan makanan yang bukan masakan Seulgi dan kebiasaan barunya yang sekarang memfavoritkan pringless kesukaan Seulgi itu.

Tidak ada yang tau jika kemarin saat Jisoo lupa mengupas buah untuk Jennie, dia juga kepikiran dan tidak bisa berkonsentrasi bekerja.

Bohong namanya jika tidak peduli dengan Jennie, dia ingin berpura-pura tidak peduli tapi nyatanya hatinya selalu saja memberontak untuk jangan melakukan hal itu.

Pada saat Jisoo sedang fokus mengupas buah, tiba-tiba saja ponselnya yang berada di atas meja makan berdering.
"Halmoni tolong, ponselku"kata Jisoo.

"Biar aku saja halmoni"kata Jennie lalu membawa ponsel Jisoo ke dapur.

"Dari uncle Tae"kata Jennie.

"Ahh tolong angkatan dan taruh di telingaku"kata Jisoo tanpa menatap Jennie dan masih fokus mengupas.

Jennie menuruti perkataan Jisoo dan memegangi ponsel Jisoo di telinganya.

"Ne uncle?"

"......"

USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang